Evil 16

7.2K 857 5
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Aku menatap tubuh seorang pria berusia 36 tahun yang berada di antara hidup dan mati. Kalau orang lain melihatnya, mereka pasti mengira yang ada di atas kasur itu adalah mayat. Aku berjalan mendekati tubuh kaisar. Lantas duduk di pinggir kasurnya. Aku membetulkan posisi dudukku dengan pelan. Meski aku tidak tahu apakah kaisar akan bangun atau tidak karena mendengar suaraku. Ah, rupanya dia tidak bangun meski aku membuat ranjang reyot ini hampir roboh. Bahkan, rasanya kalau langit runtuh pun dia tidak akan bangun.

Aku melempar pandanganku mengelilingi seluruh sudut kamar. Istana ini adalah istana Pangeran Abercio. Tapi, entah mengapa rasanya ini lebih mirip istana setengah jadi yang belum selesai dibangun. Interior kamar ini juga tak lebih baik dari kamar rakyat biasa. Malahan, kamar rakyat lebih bagus dari ini.

Aku pikir bangsa iblis yang hidup sendiri dan menawarkan bantuan dengan imbalan adalah yang paling buruk. Rupanya ada makhluk yang lebih buruk lagi. Parahnya, makhluk itu adalah seseorang yang selalu dielukan sebagai yang paling baik. Hah! Manusia memang aneh. Mereka hanya melihat apa yang ada di depan mata. Sama sekali tidak peduli dengan apa yang ada di balik layar. Kejahatan yang dilakukan -tak peduli sebesar apa itu- akan dianggap tak terjadi selama kalian punya jabatan. Benar-benar menjijikkan.

Aku heran dengan Charice. Bagaimana mungkin dia bisa diam dan pasrah dengan sikap pamannya? Padahal, pamannya yang baik hati itu mengirim kakak pertamanya ke medan perang, padahal kekaisaran ini memiliki robot raksasa sebagai pasukan perang yang tak pernah kalah. Pamannya juga meracuni ayahnya sehingga dia hidup seperti mayat yang bernafas. Lalu, bersikap seolah dia sangat mengkhawatirkan kakak laki-lakinya. Bahkan, sampai mendatangkan semua saintess dari seluruh penjuru dunia demi kesembuhan kakaknya. Padahal, saintess yang diundang hanyalah orang suruhan yang bahkan tak tahu apa bedanya rumput dengan tanaman perdu. Kakak keduanya harus pergi menjelajah demi mencari obat untuk ayahnya. Yang bahkan, aku sendiri tak tahu apa obatnya.

Argh!!! Pangeran kekaisaran mana lagi yang diperlakukan seperti pelayan selain di kekaisaran ini?!?!

Dan, sekarang, pamannya dan dua anak yang nampak seperti miniatur dirinya juga menyiksa Charice diam-diam. Dia bahkan memasukkan pala ke dalam makanan Charice. Padahal pamannya tahu kalau Charice alergi udang dan pala yang berlebihan bisa menyebabkan kematian pada anak-anak. Jika Charice mati, tidak akan ada yang menghalanginya untuk jadi kaisar sepanjang hidupnya.

Pangeran pertama kemungkinan akan mati di medan perang. Pangeran kedua, juga akan mati karena kehabisan bekal. Dan, tinggal menunggu waktu sampai ayah Charice tak lagi bernafas.

Aku menggenggam tangan ayah Charice. Rasanya dingin. Seperti mayat. Tapi, perutnya masih naik turun.

Manik mata biruku menatap wajah layu kaisar. Ujung bibir pucatnya itu sedikit terangkat. Kaisar tersenyum. Aku terperanjat.

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang