Evil 22

7K 842 7
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Saya memang seorang Balthasar!" Kata anak laki-laki itu, seolah bisa membaca keraguanku terhadapnya.

Apa kekuatan terkutuk keturunan Balthasar adalah membaca pikiran? Tapi, hal seperti itu tidak bisa dianggap sebagai kutukan.

Tapi, yang lebih penting adalah mengapa dia menolongku? Para Balthasar kan selalu memikirkan dirinya sendiri. Mereka bahkan diam saja ketika istri mereka dibunuh dan disiksa oleh para pelayan dan ayah mereka.

Apa anak laki-laki ini memiliki maksud tertentu??? Apa dia akan meminta balasan karena sudah menolongku?

"Apa alasan anda menolong saya?" Tanyaku memastikan.

Rasanya tak enak juga karena aku terus-terusan memikirkan jawaban atas pertanyaanku. Padahal, jawabannya jelas ada di depan mata.

"Memangnya, saya akan diam saja begitu melihat seorang gadis dikejar Thynix?"

"Mana aku tahu!"

Dia bukan menolongku karena aku adalah putri kekaisaran bukan? Para Balthasar kan suka sekali membuat anggota keluarga kekaisaran berhutang budi pada mereka. Tujuannya agar suatu saat nanti mereka bisa meminta balasan atas uluran tangan mereka terhadap keluarga kekaisaran.

Aku kan sudah memakai tudung. Wajah dan rambut merah mudaku juga sudah tertutup. Dia pasti tidak bisa melihatku. Apalagi di tengah malam seperti ini.

"Keluarga saya mendidik saya untuk menjadi seorang pria yang selalu melindungi gadis yang sedang dalam kesulitan. Makanya, saya menolong anda!" Jelasnya.

Aku menatapnya datar. Walau dia bicara seperti itu. Tapi, kenyataan berkata lain.

Balthasar satu ini benar-benar penuh tipu muslihat.

Aku menatap bagian atas kepala, tempat lovemeter biasa muncul.

Aneh!

Tidak ada satu pun angka di sana.

Kosong.

Warna yang menyelimuti tubuhnya pun tidak ada sama sekali.

Anak laki-laki ini benar-benar tidak memiliki perasaan apapun. Sama seperti apa yang dikatakan orang-orang terhadap keluarganya.

Balthasar memang tidak punya perasaan.

"Terima kasih banyak atas bantuannya! Saya pasti akan membalasnya di kemudian hari!" Aku mengangkat kedua ujung gaunku. Kepalaku menunduk. Kedua lututku tertekuk.

"Dengan senang hati, Nona!" Russel membungkukkan badannya. Tangan kanannya ia letakkan di atas dada kirinya. Sementara, tangan kanannya sejajar dengan badan. Itu adalah salam khusus laki-laki kepada bangsawan yang memiliki status lebih tinggi dari mereka.

Karena Russel menggunakan salam itu padaku, artinya dia tahu kalau aku anggota keluarga kekaisaran. Karena, bangsawan yang memiliki status lebih tinggi dari Raja hanyalah Kaisar.

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang