10 bulan.
Waktu yang tersisa sampai Abercio resmi menjadi kaisar hanyalah 10 bulan. Setelah berada di medan perang selama 4 tahun, Abercio masih bisa bertahan. Entah sampai kapan. Aku tidak yakin Abercio bisa bertahan lebih lama. Dimitri juga sama. Aku tidak tahu sampai kapan akal sehatnya bisa bertahan. Dia harus mencari obat untuk kaisar. Juga menahan serangan para bandit dan pembunuh bayaran. Dia pasti lelah secara fisik dan mental.
Apa aku harus jujur saja pada Dimitri kalau aku sudah menemukan obat yang ia cari selama 4 tahun? Dengan begitu, Dimitri mungkin saja akan kembali. Tapi, apa alasanku?
Dimitri pasti curiga. Charice kan bukan anak yang jago dalam bidang meracik obat atau mengetahui komposisi racun. Apa aku juga harus jujur kalau aku bukanlah Charice melainkan Novana? Kaisar iblis yang merupakan tokoh fiksi yang ditulis Charice? Bagaimana kalau Dimitri tidak percaya padaku? Bagaimana kalau aku justru dihukum mati.
Aku benar-benar takut.
Aku tidak tahu harus melakukan apa.
Aku... ingin mati saja.
Tapi, kalau aku mati, bagaimana dengan Abercio, Dimitri dan ayahnya Charice? Aku juga pasti akan malu menemui Charice karena aku gagal. Bukan gagal karena aku berusaha. Tapi, gagal karena aku menyerah.
Apa aku berusaha sekali lagi? Mencari Lumina? Atau, mencari kelemahan pamanku? Semuanya sulit. Tapi, aku tidak bisa menyerah begitu saja. Charice mengandalkanku.
Aku pasti bisa!
Baiklah, mari menyusun rencana.
Kalau seandainya aku tidak bisa menemukan Lumina atau kelemahan pamanku yang tengah bersekutu dengan raja iblis. Maka, aku harus menemukan solusi lain. Membuat pangeran kembar bisa bertahan sampai 10 bulan ke depan adalah rencana yang bagus. Kalau mereka berdua tetap hidup sampai berusia 18 tahun, maka Abercio jelas akan menggantikan paman menjadi kaisar. Tidak perlu keduanya. Salah satu dari mereka saja sudah cukup. Tapi, kalau bisa mereka berdua selamat. Karena aku tidak mau Charice menemui kakak kembarnya sekarang.
Apapun yang terjadi, aku akan menyelamatkan kekaisaran ini dari tangan pamanku. Aku tidak akan menyerah!
Sekarang, mari temui Russel dan menyusun rencana bersama.
Sring!!!
Russel tiba-tiba muncul di belakangku tepat ketika aku bersiap mengambil pakaian di dalam lemari.
"Kau mau kemana?" tanya Russel.
Aku yang tidak tahu tentang kedatangannya seketika tersentak kaget. Aku menatap Russel datar. Dia ini benar-benar peka sekali!
Russel memerintahkan sebuah robot lalat untuk mengawasiku. Robot itu akan merekam setiap pergerakanku dan menyambungkannya pada layar Russel. Dalam waktu 24 jam, mungkin robot itu mengawasiku selama 25 jam. Saat aku tidur, berganti baju, mandi, makan, atau bahkan bernafas pun tetap akan diawasi.
Cara kerja robot itu tentu saja berbeda dengan robot lalat lain. Jika robot lalat yang lain bisa merekam dengan jelas. Maka, robot lalat yang bertugas mengawasiku hanya bisa merekam gelombang panas tubuhku. Jadi, yang tayang dalam layar tipis milik Russel adalah tubuhku dalam warna merah dan kuning. Itupun warnanya selalu berubah.
Russel juga meletakkan alat pelacak di anting-anting yang aku pakai. Berjaga-jaga jika terjadi sesuatu padaku. Dengan memakai alat pelacak, dia akan dengan mudah menemukanku.
Semua yang diberikan Russel memang sangat berguna untukku. Tapi, tetap saja menyebalkan karena aku tidak bisa menyembunyikan atau bersembunyi darinya. Russel juga jadi tahu semua hal tentangku.
Seperti sekarang, dia pasti langsung datang begitu melihat aku berjalan menuju lemari pakaian. Dia pasti mengira aku akan pergi ke suatu tempat. Jadi, dia langsung menemuiku.
"Menemuimu!" jawabku singkat.
"Untuk apa?" tanya Russel lagi.
Aku menghela nafas.
"Aku memutuskan untuk melawan paman!"
Russel menatapku. Sedikit senang. Tapi, juga tidak percaya. Yah, aku sih tidak kaget kalau dia tidak percaya padaku. Karena dalam waktu 2 bulan terakhir aku memutuskan untuk tidak ikut campur dalam urusan pamanku. Apapun yang terjadi pada Janeiro, aku tidak peduli. Tapi, tiba-tiba saja aku langsung berubah pikiran dan semangat sekali menemui Russel. Tentu saja ini hal yang aneh, bukan? Manusia memang cepat berubah. Tapi, perubahanku ini terlalu cepat.
"Apa rencanamu? Kau tahu kan kalau sulit melawan manusia yang bersekutu dengan iblis!"
Aku mengangguk mantap. Aku yang paling tahu soal iblis. Karena aku adalah kaisar iblis. Tapi, setahuku, para iblis tidak pernah bersekutu dengan manusia. Kami bahkan sebisa mungkin menghindari kontak dengan manusia karena bagi kami, manusia itu sendirilah yang iblis.
"Aku tidak akan melawan paman! Sebagai gantinya, aku akan melindungi Arci dan Ditri!" kataku tegas.
"Idemu bagus, Chie! Jika pangeran kembar bisa bertahan dari percobaan pembunuhan yang tidak ada habisnya itu, mereka bisa menduduki kursi takhta sebagai kaisar dan panglima perang. Kedudukanmu sebagai satu-satunya putri kekaisaran juga akan aman. Tapi, aku yakin kalau pamanmu tidak akan semudah itu memberikan takhtanya pada Pangeran Abercio. Apa kau tahu itu?" kata Russel.
Aku mengangguk. Aku tahu soal hal itu. Kalaupun Abercio berhasil kembali dengan selamat setelah berusia 18 tahun. Tapi, takhta akan tetap berada di tangan pamanku. Dia pasti akan berkata kalau Abercio tidak cukup hebat untuk jadi kaisar karena menghabiskan waktunya terlalu lama di medan perang. Dengan penemuan besar berupa robot yang membantu pekerjaan manusia, pasti ada banyak orang yang mendukung paman. Sementara Abercio tidak memiliki prestasi apapun selain menghentikan ratusan perang. Sebagai imbalan atas perang yang ia hentikan, paman pasti akan memberikan Abercio status berupa jenderal.
Sementara, Dimitri yang berpengalaman dalam bidang obat-obatan pasti akan ditunjuk sebagai tabib kekaisaran.
Dan, aku akan tetap jadi putri kekaisaran yang terbengkalai.
Selain harus membawa pangeran kembar dengan selamat, aku juga harus memastikan kalau para rakyat mendukung Abercio atau Dimitri untuk menjadi kaisar. Charice dikenal sebagai anak yang lemah lembut dan suka menolong. Mungkin aku bisa memanfaatkan hal itu. Tapi, bagaimana caranya?
Ah, benar juga!
Pamanku kan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik. Aku tidak pernah melihat dia peduli pada rakyat kecil. Kalau aku memberikan bantuan pada rakyat atas nama pangeran kembar, mereka akan mendukung salah satu dari kedua kakak Charice untuk jadi kaisar seandainya mereka pulang dengan selamat.
Bagi para rakyat yang menggantungkan hidup mereka pada para petinggi, orang yang memberikan sedikit bantuan dan rasa empati adalah orang yang cocok dijadikan sebagai pemimpin. Para bangsawan yang suka 'menjilat' pamanku pasti tidak akan tinggal diam jika para rakyat mendukung pangeran kembar. Tapi, mereka tidak bisa berkutik. Karena tanpa para rakyat biasa, tidak akan ada bangsawan.
Seandainya kekaisaran terpecah jadi dua dimana para bangsawan dan rakyat tinggal secara terpisah pun aku yakin kalau bagian para bangsawan akan hancur terlebih dahulu. Karena para bangsawan tidak hidup tanpa rakyat yang terbiasa jadi pekerja. Walau begitu, kaum bangsawan adalah orang yang menakutkan. Karena mereka memiliki uang, maka mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau. Seperti memerintahkan orang untuk menyiksa semua rakyat yang mendukung pangeran kembar.
Karena itu, aku harus membuat para rakyat melakukan sumpah setia pada pangeran kembar apapun yang terjadi. Hal itu sangat mudah. Asalkan aku memberikan banyak bantuan dan menebarkan janji manis, para rakyat pasti akan langsung tunduk padaku. Karena manusia adalah makhluk yang mudah ditaklukkan dengan harta.
Aku tersenyum.
"Russel, keluargamu kaya, kan? Apa calon tunanganmu ini boleh meminta sedikit hartamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Become A Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Novana awalnya adalah iblis yang hidup di jalanan dan berhasil menjadi kaisar setelah membunuh kaisar yang asli. Dia kemudian dibunuh oleh seorang pria yang dia cintai. Yang tak lain adalah putra dari kaisar yang dia b...