Evil 23

6.8K 860 4
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"VIOLET!!!" Teriakku di hadapan pohon edonia.

Seekor naga berwarna ungu dengan tinggi puluhan meter terbang di atas pohon edonia yang menjulang. Aku tersenyum. Violet rupanya masih mengingat namaku.

"Ada apa, Charice? Apa yang membuatmu datang kemari di tengah malam ini?"

Violet berdiri di hadapanku. Kepalaku mendangak. Kepala Violet yang sebesar rumah itu hanya nampak seperti titik kecil jika dilihat dari bawah. Entah hanya perasaanku atau memang Violet tumbuh semakin besar.

"Apa kau bisa mengecilkan tubuhmu?" Tanyaku sekali lagi.

Naga punya telinga yang sangat tajam hingga bisa mendengar suara semut. Violet pasti bisa mendengar suaraku yang pelan ini meski telinganya berada puluhan meter dariku. Tapi, rasanya tak nyaman kalau harus bicara sambil mengangkat kepala.

Cahaya terang membungkus tubuh Violet. Tubuh kadal raksasa itu perlana menyusut hingga akhirnya setinggi diriku. Aku tersenyum. Kalau begini kan jauh lebih baik.

"Ada apa, Charice?" Tanya Violet sekali lagi.

"Apa di gua naga ada bunga Epheral?"

Gua naga memang terlihat kecil dari luar. Hanya seluas setengah lapangan sepak bola. Yah, karena gua itu hanyalah pintu masuk. Kerajaan naga yang sebenarnya ada di bawah tanah. Membentang seluas hutan ini. Ada rumah, sekolah, cafe, hotel atau bahkan tempat wisata dan sungai di bawah sana. Jelas sangat menakjubkan untuk ukuran kota bawah tanah yang dibangun hewan.

"Tidak! Kami tidak punya. Bunga sialan itu terlalu sulit untuk ditanam."

Aku menghembuskan nafas panjang. Aku seharusnya sudah tahu jawabannya. Bunga Epheral terlalu sulit untuk ditanam. Bahkan, hewan legendaris seperti naga pun sampai menyerah.

"Tapi, jika kau mencari bunga pemakan manusia, pohon karnivora, daun cairan asam, akar pengikat, rotan pencambuk, batang besi, dan tanaman anti manusia lainnya, kekaisaran ini punya banyak." Violet tersenyum.

Yah, mungkin aku bisa menempatkan beberapa tanaman anti manusia di sekitar istanaku. Bunga pemakan manusia kedengarannya bagus untuk mengusir Clarence dan kakak laki-lakinya. Tapi, aku rasa bunga karnivora sekali pun memiliki selera makan yang bagus. Aku rasa memakan dua anak itu akan membuat mereka muntah.

"Tidak, Violet. Aku hanya membutuhkan bunga Epheral. Terima kasih atas tawaranmu!" Aku melemparkan senyuman manis.

Aku duduk di atas punggung Violet yang keras juga luas. Malam ini, Violet kembali mengantarkanku pulang ke istana kekaisaran.

Langit malam berwarna gelap. Bintang mungil nampak seperti titik cahaya yang ditaburkan. Bulan sabit menggantung di kaki langit. Awan putih yang ikut menjadi hitam berarak di langit. Angin malam bertiup lembut. Menerbangkan anak rambutku. Rumah penduduk dan pepohonan yang menjulang tinggi nampak seperti miniatur mungil. Sungai yang bercabang terlihat layaknya benang yang dihamparkan.

Aku terus menatap ke bawah. Sementara, Violet terus mengepakkan sayap besarnya.

Aku tidak tahu dimana lagi aku bisa mendapatkan bunga sialan itu. Kalau pun aku punya uang, aku tidak yakin kalau ada orang yang bisa menanam bunga itu. Kecuali jika di kekaisaran ini ada sebuah tempat dilapisi kubah yang bisa mengatur suhu dan cuaca. Hanya karena kekaisaran ini punya robot yang mengantarkan makanan dan menjaga perdamaian kekaisaran, bukan berarti kubah semacam itu ada!

Mencari jerami di tumpukan jarum memang sangat sulit. Apalagi jika kau tidak tahu dimana letak jeraminya.

"Aku dengar Abercio kembali dari perang, apa itu benar, Charice?" Violet menatapku.

"Iya, dia baru kembali semalam setelah dua tahun pergi!"

Dua tahun jelas bukan waktu yang singkat. Aku tidak bisa membayangkan apa yang dilakukan Charice selama dua tahun tanpa kedua kakak dan ayahnya. Belum lagi kedua sepupu dan paman yang terus saja menyiksanya. Mereka pasti tidak menyangka kalau Charice sudah mati. Dan, yang hidup menggantikannya adalah seorang putri iblis dari buku yang ditulisnya. Aku tidak bisa membayangkan, ekspresi apa yang ada di wajah semua orang ketika mendengar fakta itu.

Mungkin, keluarga Charice akan menangis dan memintaku untuk mengembalikan Charice. Sementara, keluarga pamannya akan membuatku menghabiskan seluruh waktuku di rumah sakit jiwa. Atau, lebih parahnya memasukkan diriku ke dalam penjara sampai aku mati membusuk karena dianggap berbohong.

"Mintalah dia untuk mengunjungiku kapan-kapan."

"Tentu saja!"

Hening sejenak. Hanya ada suara desiran angin yang menerbangkan anak rambutku. Langit malam semakin pekat. Awan berarak dengan cepat. Suara hewan malam yang mencari mangsa terdengar dari kejauhan. Gerungan hewan buas muncul dari balik rimbunnya dedaunan di hutan.

Aku jadi mengingat kejadian dimana aku hampir menjadi makan malam Thynix. Untunglah, Russel datang menyelamatkanku. Walau artinya aku membuat Kekaisaran Janeiro berhutang budi pada Duchy Balthasar yang menetap di atas tanah milik kekaisaran Janeiro. Aku hanya bisa berharap Russel tidak akan meminta balas budi apapun padaku.

"Violet, apa kau tahu kenapa Balthasar seolah memiliki wilayahnya sendiri?" Tanyaku pada Violet yang masih fokus menatap hamparan langit malam yang hitam.

Beberapa burung hantu dan kelelawar hampir menabrak kami tadi. Jadi, Violet harus fokus pada jalanan lengang di depan. Karena, kemampuan sihir membuat mereka menjadi tidak bisa dideteksi atau dilihat oleh hewan lain ketika malam tiba. Hal itulah yang membuat beberapa hewan malam hampir menabrak kami. Dan, itulah yang membuat naga menjadi predator puncak yang tak terkalahkan.

"Balthasar adalah Duchy yang terkenal akan kekuatannya, Char. Kekuatan mereka hampir bisa mengalahkan kekaisaran. Karena itulah, beberapa anggota keluarga kekaisaran sangat membenci para Balthasar dan tak segan membunuh mereka. Dari kejadian pembunuhan itu, salah seorang Tuan Muda Balthasar tewas. Sejak saat itulah, Balthasar dan anggota keluarga kekaisaran menjadi saling membenci!"

Begitu rupanya. Peraturan kekaisaran terdahulu kan membebaskan kekaisaran membunuh siapapun yang dianggap membahayakan kekaisaran. Mereka pasti menggunakan alasan itu untuk membunuh Tuan Muda Balthasar.

Dendam di masa lalu itu masih berlangsung hingga sekarang. Bahkan ketika waktu terus berjalan dan pemimpin sudah berganti.

Tapi, kalau memang dendam itu masih berlangsung hingga sekarang, kenapa Russel mau membantuku walaupun dia tahu kalau aku adalah putri kekaisaran yang seharusnya ia benci? Bukankah ini sedikit aneh. Lebih aneh lagi karena aku tidak merasakan perasaan Russel atau melihat seberapa besar ia menyukaiku melalui angka yang ada di atas kepalanya. Apa karena kutukan keluarga Balthasar itu memang nyata? Kalau memang nyata, masa Russel hidup sebagai manusia robot yang tidak punya perasaan. Ah, aku salah! Robot pelayan kan memiliki perasaan. Mereka bisa sedih karena dicaci dan marah ketika ditendang dengan sengaja.

"Tapi, ada rumor yang bilang jika Balthasar tidak membenci putra mahkota dari Kekaisaran Janeiro!" Kata Violet lagi tanpa sedikit pun melihatku.

Tidak membenci putra mahkota katanya? Apakah maksudnya Balthasar hanya membenci pangeran kedua dan seterusnya dari kekaisaran? Tapi, kenapa?

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang