Evil 5

11.7K 1.1K 16
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Aku menjajal setiap toko yang berada di jalanan ibukota. Toko perhiasan. Toko pakaian. Toko sepatu. Tidak ada yang luput dari mataku. Aku membeli hampir seluruh isi toko tanpa peduli aku akan membutuhkannya atau tidak. Tapi, rasanya seluruh permata dan koin emasku belum juga habis. Padahal, semua barang yang aku beli adalah barang berkualitas dengan harga bukan lagi selangit. Tapi, sealam semesta.

Hah! Menjadi orang kaya ternyata sangat melelahkan. Aku lelah menghabiskan semua koin emas ini. Kapan mereka akan habis? Kakiku sudah pegal. Aku bahkan membeli 25 kereta kuda untuk membawa semua barang yang aku beli. Aku yakin kalau aku akan nampak seperti sedang mengadakan pawai kereta kuda begitu tiba di istana. Dan, aku yakin kalau setelah ini aku perlu menyumbat telinga. Juga perlu memanggil para penyihir kontruksi untuk membuat satu istana khusus penyimpanan barang.

Sebaiknya, aku membeli penyumbat telinga sebelum aku melupakannya. Penyumbat telinga adalah benda yang paling aku butuhkan sekarang. Karena jelas sekali mulut kaisar yang baik hati itu tidak akan diam begitu melihat puluhan kereta kuda datang ke istana. Aku dengar ada toko yang menjual penyumbat telinga super di sekitar sini. Ah! Itu dia!

Aku mendorong gagang pintu itu pelan. Lonceng di balik pintu berdenting pelan. Aku berjalan dengan santai. Seorang pria tua tersenyum. Ada lemari besar di depannya. Lemari berisi benda yang aku butuhkan.

"Apa yang membawa putri kekaisaran ke toko tua ini?" tanyanya ramah.

Ah, walau tak punya banyak peran penting dan selalu diam di belakang layar, rupanya ada juga orang yang mengenal Charice. Aku pikir, anak ini sudah dilupakan.

"Hmmm, aku ingin beberapa penyumbat telinga super yang membuatku seperti orang tuli!" Aku tersenyum manis.

Pria tua itu nampak kebingungan. Jelas sekali dia bingung. Untuk apa seorang putri kekaisaran berusaha menulikan telinganya? Raut wajah bingungnya langsung menghilang. Tangannya dengan cekatan memgambil beberapa menyumbat telinga dari dalam etalase di depannya. Yah, apapun alasannya, itu tak penting baginya. Yang penting bagi pria tua itu adalah dia akan mendapatkan uang.

Aku mencoba satu-persatu penyumbat telinga yang ada. Pria tua itu menyalakan musik sekencang yang alat itu bisa. Aku melepaskan penyumbat telinga itu. Memakai yang lain. Berusaha mendengar. Melepas. Dan, memakai yang lain lagi sampai aku menemukan penyumbat yang cocok.

Aku menyerahkan dua keping emas. Tanganku melambai ke pria tua yang membalas lambaian tanganku.

Seorang anak perempuan berusia 10 tahun berdiri di hadapanku. Tatapan matanya menunjukkan rasa kebencian yang tinggi. Sebenarnya, ada berapa banyak orang yang membenci anak ini?!?! Aku sudah muak dengan tatapan penuh kebencian itu. Di kehidupan lama dan sekarang, semua orang selalu saja menatapku begitu.

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang