Guruku Ternyata G 20

3K 216 8
                                    

Sementara Olivia ke dapur mengambil minuman dan cemilan, mata Melisa tidak henti-hentinya menelisik seluruh ruangan rumah Kevin yang tentunya tidak sebanding dengan rumahnya yang berukuran sangar kecil dan sesak.

”Cih! Enak banget ya Kevin punya ortu kaya raya gini. Coba gue? Boro-boro.” batin Melisa tersenyum kecut.

”Namanya siapa?” tanya Olivia lemah lembut dan keibuan sekali setelah datang membawa minuman dan cemilan.

”Melisa tante, panggil Mel aja.“ jawab Melisa pelan.

”Beruntung banget Kevin punya pacar kayak kamu hehe soalnya sopan banget.“ puji Olivia membuat Melisa tersipu malu.

Tidak ada kecurigaan apapun yang Olivia lihat dari sosok Melisa, yang ia lihat malah sosok Melisa yang begitu ramah, sopan santun, yang tentunya sifat seperti ini sudah jarang sekali dimiliki oleh anak muda jaman sekarang.

”Silahkan diminum Mel.” ucap Olivia mempersilahkan dan Melisa pun segera meminum jus mangga serta mencicipi kue bolu yang begitu lembut dan lezat sekali.

”Oh iya tante, Kevin kemana? Kok dari tadi nggak keliatan? Soalnya beberapa hari ini dia izin ngampus katanya sakit.” ucap Melisa.

”Hah? Kevin sakit?” sahut Olivia terkejut dengan kedua alisnya yang hampir saling bertautan. “Duh itu anak dasar deh. Sakit aja nggak ngasih tau mama ato papanya. Pantesan perasaan tante kemaren itu nggak enak.” ucap Olivia sedikit sebal sekaligus kecewa.

”Eh? Tante nggak tau kalo Kevin sakit? Dia nggak di rumah ya tante?“ cerca Melisa penuh rasa ingin tau. Bagaimana bisa ibunya tidak mengetahui keadaan anaknya sendiri? Kemana Kevin sebenarnya?

”Dia tinggal bareng sama dosen kampusnya. Katanya sih kalah tarohan maen basket hahaha jadi yang kalah bakalan disuruh-suruh gitu sama yang menang. Ada-ada aja dia mah bikin tarohan mau-maunya gali lubang sendiri wkwkwk.” ucap Olivia menjelaskan sambil tertawa renyah.

Melisa pun sedikit kecewa karena tidak ada Kevin disana melainkan ibunya saja yang menyambutnya. Ia tidak ingin hubungannya dengan Kevin harus kandas hanya gara-gara pertengkaran kecil beberapa waktu lalu. Melisa pun tidak kehabisan akal. Ia memberanikan diri untuk menanyakan alamat dosen tersebut.

”Uhm Mel boleh tau alamatnya dimana nggak tante? Biar Mel bisa kesana jenguk Kevin.” tanya Melisa hati-hati. Olivia pun dengan senang hati memberi tau alamat lengkap apartemen Rama. Mata Melisa setengah membola ketika ia melihat alamat lengkap apartemen dosen tersebut, yaitu Setiabudi Sky Garden yang berlokasi di CBD Kuningan.

Siapakah gerangan dosen kampusnya yang bisa tinggal di kawasan elit seperti CBD ini? Ia pun dihantui rasa penasaran hingga kembali memberanikan diri untuk bertanya. ”Dosen yang mana ya tante?”

”Rama Aditya jurusan Hukum dan Ekonomi.” lagi-lagi Melisa dibuat tercengang dengan fakta baru yang ia ketahui. Melisa bukanlah orang yang buta perihal barang-barang branded, mulai dari pakaian, aksesoris, sampai kendaraan bermotor.

Setaunya Rama tidak pernah memakai pakaian bermerk. Cenderung selalu memakai kemeja biasa saja. Sepatu pun biasa saja sama seperti yang orang lain pakai pada umumnya. Mobil? Jangan ditanya. Bahkan, mobilnya saja Honda Brio biasa, yang tentunya jauh dari kata mewah.

Melisa sungguh tidak menyangka kalau diam-diam Rama merupakan orang dari kalangan elit yang kaya raya. Benar apa kata orang, jangan menilai seseorang dari covernya saja.

”Uhm kalau gitu Mel permisi dulu ya tante? Takutnya kesorean soalnya sekalian mau mampir jenguk Kevin dulu. Makasih banyak tante jamuannya.” ucap Melisa lalu menyalami tangan Olivia.

”Sama-sama. Hati-hati ya Mel.” ucap Olivia.
***
”Gila gila gila sadis banget nih dosen? Wow kapan coba gue bisa tinggal di tempat ginian?” ucap Melisa mengagumi area halaman apartemen tersebut yang begitu luas, bersih, dan tertata rapi. Bahkan, rata-rata mobil yang terparkir adalah mobil mewah seperti BMW, SPORT, MERCY dan lainnya yang tidak bisa ia sebutkan satu per satu.

Guruku Ternyata GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang