Daffin sedang dimake up di ruang rias. Sebentar lagi ia harus take. Daffin bermain game sambil minum es kopi. Make up Daffin kali ini agak sedikit pucat dengan riasan mata lebih tajam untuk menambah kesan garang dan sangar. Tentu saja karna Daffin berperan sebagai seorang siluman serigala di season dua Lion Heart. Selesai di make up Daffin pun berdiri. Ia dibantu oleh penata busana untuk mengenakan kostum serba hitam mulai dari kaos sampai mantel—serta ikat pinggang.
“Gue kira bocil? Oh? Udah gede toh? Tapi, pake baju aja masih dibantuin?“ seru Daru mencibir. Daru juga sudah siap untuk take. Dan di film ini Daru berperan sebagai tokoh antagonis. Berada dalam satu kru bersama Daru, Daffin benar-benar harus ekstra sabar menghadapi mulut Daru yang super pedas itu. “Bukan urusan lu,“ sahut Daffin ketus. “Gue nggak ngerti kenapa lu malah tetep maen buat season dua? Padahal lu sering NG.“ ucap Daru menohok.
Oh tuhan, bisakah engkau tenggelamkan Daru saat ini juga?, batin Daffin. “Tapi, gue pemeran utama. Nggak kek lu cuman pemeran sampingan doang. Cih!“ sindir Daffin berdecih kesal. “Mata lu tetesin dulu sama obat mata, Daff.“ seru Dimas memberikan obat tetes mata. Setelah selesai bersiap-siap, saatnya Daffin take bersama pemeran yang lain.
“Aisyah..“ seru Daffin. Ia berdiri tepat di belakang. Aisyah yang sudah menua itu pun menoleh. Ia terkejut melihat Daffin berdiri tidak jauh dari tempat ia berdiri. Sudah 20 tahun berlalu. Daffin masih sama seperti dulu. Muda dan tampan. Dia sama sekali tidak berubah, batin Aisyah. Selama dua puluh tahun ini ia telah memendam rindu dalam dada.
Pada akhirnya takdir kembali mempertemukan Aisyah dan Daffin. Ia pun langsung berhambur di pelukan Daffin. Bahkan, aroma tubuh Daffin sama sekali tidak berubah. Masih sapa persis seperti dua puluh tahun lalu. Kedua mata Aisyah berkaca-kaca. Aisyah memeluk Daffin dengan erat. Pun Daffin membalas pelukan Aisyah sembari mengecup pucuk kepalanya beberapa kali.
“Da-Daffin..“ gumam Aisyah sesenggukan. “Ini aku.. Aisyah..“ gumam Daffin mengelus punggung Aisyah. “Bunda?“ seru seorang anak kecil laki-laki. Aisyah pun menoleh—dan Daffin pun menghilang. “Arya?“ seru Aisyah. Arya pun menghampiri dirinya dan memeluk Aisyah di lutut, lantaran tinggi badan Arya yang masih kecil. Benar, Aisyah telah menikah dengan seorang pria bernama, Irwan. Ia dikaruniai dua orang anak, seorang puteri berusia 17 tahun dan seorang putera berusia 4 tahun. “Arya lapppeeeerrrrrr,“ ucap Arya manja. “Uh, anak mama laper, ya? Hehe,“ ucap Aisyah sambil mencubit hidung Arya pelan.
“Cut! Ok!“ seru si sutradara. Semua kru pun beristirahat sebentar. Sebuah truk makanan pun datang. Itu adalah truk makanan yang dikirimkan oleh penggemar rahasia Daffin. Tiba-tiba hp Daffin berdering. Itu sms dari Chris. “Mas ngirim truk makanan kesitu. Udah nyampe, kan?“ tulis Chris. Seulas senyum tipis pun terukir di bibir Daffin. Hm, jadi ini dari Chris? Pantas saja anonim, batin Daffin.
DAFFIN:
“Udah mas,“CHRIS:
“Nanti malem mas ke rumah, tunggu ya,“DAFFIN:
“iya,““Cie senyum-senyum sendiri? Lagi liatin apa, sih?“ seru Aisyah menghampiri Daffin. Ia pun duduk di samping Daffin. Aisyah terlihat lebih akrab saat berbicara dengan Daffin dibandingkan saat mereka pertama kali bertemu. Tentu saja karna mereka terlibat dalam film yang sama—juga di luar syuting pun mereka sering jalan-jalan berdua karna tuntutan dari dua belah pihak agensi, demi menaikkan rating film yang mereka bintangi. Begitulah dunia hiburan. Sebuah kepalsuan yang dikemas sedemikian rupa sehingga terlihat lebih nyata.
Jujur saja Daffin cuma menganggap Aisyah itu teman main satu film saja. Di luar itu Daffin sama sekali tidak ada niatan ingin menjalin hubungan pertemanan lebih dari ini. Kalau ditanya alasan mungkin Daffin akan bercerita sedikit. Kala itu Daffin menjemput Aisyah ke rumahnya, dan Daffin cuma menunggu di mobil saja. Kalian tau? Daffin harus menunggu setengah jam lebih. Lagi saat keduanya berada di tempat umum, Daffin selalu berpesan untuk tidak berlebih-lebihan dan Daffin ingin dirinya dan Aisyah cukup berpegangan tangan saja. Tapi, Aisyah malah sengaja melingkarkan tangannya di lengan Daffin dan bersikap manja layaknya anak kecil?
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku Ternyata G
Romance[TAMAT] Cuman tulisan sederhana dan jelek. Beberapa nama tokoh juga ketuker, dan lupa. Jadi, jangan komen aneh-aneh. Se-umpama lu nggak suka tinggal skip aja. Ber-cerita tentang kisah cinta antara dosen dan seorang mahasiswa ber-nama Daffin.