Ini sampul buat Guruku Ternyata G S2
----- ⭐ ----- 🌟 ----- ⭐ -----
Suasana temaram di rumah ini sarat akan romantisme. Lilin-lilin tersusun rapi di lantai sisi kiri dan kanan sehingga membentuk sebuah jalan. Suami atau pacar romantis itu cuma ilusi dalam film saja. Selalu berbanding terbalik dengan realita. Saat berharap diberi se-tangkai bunga malah diberi se-bungkus nasi goreng. Saat berharap diberi perhiasan malah diberi se-gudang pakaian. Saat berharap diberi tas malah diberi dompet atau sepatu. Benar, kan? Semua itu adalah tipuan agar para pemuja romantisme berharap sangat tuk dapat memiliki satu di antara seribu. Siapa lagi jikalau bukan se-sosok suami.
Gilang rela ber-bohong pada James jikalau ia ada urusan di luar, dan harus segera pulang jam tiga sore. Semua ini demi mempersiapkan peringatan satu tahun pernikahan ia dan sang suami. Gilang menata ini dan itu sendirian dibanding harus menggunakan jasa pendekor ruangan. Sebab menurut Gilang jikalau dilakukan dengan tangan sendiri itu terasa lebih tulus. Berharap James bisa membuat hal romantis, meskipun cuma hal sederhana begini? Jangan harap! Dia cuma tau soal bekerja dan urusan ranjang saja. Dia mana tau soal romantisme seperti ini? Padahal Gilang juga ingin diperlakukan lebih romantis lagi, tetapi apa mau dikata? James memang se-kolot itu!
James tertegun melihat penampilan istri tercinta di hadapan ia saat ini. Gilang mengenakan kemeja putih gading tanpa dikancing sama sekali. Sehingga memperlihatkan pahatan perut ia yang sempurna. James menelan ludah. Si biji ketumbar terlihat begitu menggoda. Gilang malah menunggu James memberi kecupan manis, tetapi James malah mematung di situ begitu saja. Gilang pun mengerutkan dahi. James ini dungu ato apa, sih?, batin Gilang mengumpat.
“Jangan masuk dulu.“ ucap Gilang dingin.
Gilang menahan James. Sementara James ingin masuk ke dalam. James menelan ludah. Padahal niat ia ingin segera masuk ke dalam ialah untuk menghindari membuat diri ia menggila cuma karna dada bidang Gilang. Gilang, biarin mas masuk, sayang, mas nggak tahan, batin James. “Gilang, tapi mas pengen mandi,“ ucap James mengharap belas kasihan sang istri. Gilang berdiri di depan pintu sambil tangan ber-sedekap di dada.
“Inget hari ini hari apa?“
“Hari apa? Hari Jum'at,“
“Jim, coba inget-inget lagi, deh!“
“Inget apa, sih, sayang? Hm? Mas cuman inget kalo mas mau mandi. Badan mas udah lengket. Di jalan macet, kena asap, debu, trus bakteri kuman tak kasat mata. Mas musti mandi sekarang, sayang,“
“Mandi di situ aja,“
Dunia gaib memang ada. Tempat di mana para hantu berada. Sungguh sekali pun para hantu menampakkan diri di depan mata; James tidak akan pernah takut sama sekali, tetapi berbeda cerita jikalau istri sendiri ngambek tidak jelas seperti ini. Demi apapun; Gilang lebih menakutkan dari para hantu. “Diliatin orang, sayang. Emang kamu rela mas mandi telanjang, trus diliatin orang? Hm?“ ucap James. Gilang semakin menghalang-halangi James untuk masuk. “Paling orang ngira mas orang gila.“ sahut Gilang ber-nada ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku Ternyata G
Romance[TAMAT] Cuman tulisan sederhana dan jelek. Beberapa nama tokoh juga ketuker, dan lupa. Jadi, jangan komen aneh-aneh. Se-umpama lu nggak suka tinggal skip aja. Ber-cerita tentang kisah cinta antara dosen dan seorang mahasiswa ber-nama Daffin.