SEASON 2 CHAP 1 UDAH UP!

907 38 4
                                    



LANGSUNG BUKA BERANDA GUE DAN CARI JUDUL *DOSEN POSESIF* YE!

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Gilang pun memutar badan sehingga sepasang mata itu saling bertemu. Ilusi tentang perpisahan begitu menghantui hati dan pikiran. Bagaimana jikalau perpisahan adalah jalan terakhir dari bidug rumah tangga ini? Gilang menangis. Gilang mana rela jikalau ia harus kehilangan James. James lagi-lagi merasa candala. Dada James terasa ngilu. Bulir air mata itu begitu ber-harga, tetapi luruh jua demi ia tercinta. Padahal ia telah menoreh lara nan teramat dalam.

Guruku Ternyata GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang