Guruku Ternyata G 42

1.2K 96 6
                                    

Chris dan Daffin bersiap-siap ingin menghadiri undangan makan malam dari Ganendra Pratama. Chris mengenakan stelan kaos hitam rajut lengan panjang yang dibalut dengan mantel coklat terang selutut—juga celana hitam semata kaki serta sepatu sneakers putih. Berbeda dengan Daffin, dia mengenakan kemeja monokrom motif replika patung seorang perempuan dan sekuntum bunga—juga celana hitam semata kaki dan sepatu brogue dengan ciri khas lubang di sepatunya. Daffin juga mengenakan kalung yang ia pasang di bagian kerah, bukan leher.

“Mas takut kalo Pak Ganendra naksir sama kamu, serius, Daff.“ ucap Chris jujur saat Daffin mengoleskan sedikit liptint di bibir saat ia telah berada di mobil sambil menggerakkan bibirnya guna meratakan liptint yang ia oles. “Mana ada~ Nggak mungkin mas~ Jangan mikir aneh-aneh deh,“ sahut Daffin. Chris ini terlalu posesif. Kalian mungkin tidak tau, tiap kali Daffin berpakaian ala model profesional, pasti ia akan beradu argumen terlebih dahulu dengan Chris.

“Lain kali kalo mau keluar pake baju biasa aja, Daff. Kecuali kamu ada syuting baru deh tampil keren kek gini,“ ucap Chris. Dengar, kan? Chris lagi-lagi mengomentari pakaian yang Daffin kenakan? “Udah ah mas rese, ngeributin itu itu mulu. Mas kan udah tua mana tau fashion. Kalo aku masih muda ya wajar lah.“ tukas Daffin kesal. Kedua alis Daffin bahkan saling bertautan. Chris pun menoleh. Lihatlah kedua alis Daffin yang menukik tajam itu. Dia pasti lagi kesel banget, batin Chris.

Tiba di mansion Ganendra, di daerah Cilandak, kedatangan Chris dan Daffin pun disambut hangat oleh Ganendra, sang empu mansion. “Silahkan masuk Chris, Daffin,“ ucap Ganendra mempersilahkan keduanya masuk ke dalam. Mansion ini sangat besar, luas, dan megah. Tapi, terlihat sangat sepi sekali, dan cuma ada pembantu disana sini, batin Daffin. “Kalian udah jalin hubungan berapa lama? Maaf, kalau saya lancang,“ tanya Ganendra sekaligus meminta maaf. Daffin diam saja dan membiarkan Chris yang menjawab. “Hampir satu tahun, Pak Ganen,“ sahut Chris.

Dalam hati Daffin berucap, “Errr dipotong putus 6 bulanannya mana? Hmm,“. Chris dan Daffin dijamu dengan hidangan utama steak dengan daging berkualitas tinggi. Saat dicicipi, tidak salah lagi, ini adalah steak yang terbuat dari iga sapi wagyu, batin Daffin. Begini begini Daffin juga tidak buta soal makanan. Setau Daffin Ganendra Pratama ini adalah seorang muslim. Tapi, mengapa dia minum wine juga, ya?, batin Daffin bertanya-tanya.

“Saya denger kamu mau buka studio foto, Chris? Sekalian buat promosi produk sendiri, kan?“ cetus Ganendra. Chris ingin membuka studio foto? Jadi, bisa dikatakan jikalau Chris ingin membuat label sendiri dan menampung para modeling? Benar begitu?, batin Daffin. “Betul, Pak Ganen. Yah, masih rencana sih. Ini aja saya masih survey gedung dulu, yang bagus dan strategis.“ sahut Chris sambil mengiris steak. “Kalau nanti kamu udah bikin label sendiri, kamu cari fotografer Italia, namanya Lanzo.“ ucap Ganendra. Siapa lagi si Lanzo ini? Italia? Bule dong? Pasti ganteng? Gue nggak kalah ganteng kan, ya?, batin Daffin posesif.

Ganendra tersenyum penuh arti. Jelas sekali dari raut wajah Ganendra jikalau dirinya berdecak kagum kepada sosok Chris. Pria berusia 29 tahun seperti Chris ini, benar-benar sangat berdedikasi di dunia bisnis. Ganendra akui saham Narendra Group terus naik saat semua tugas perusahaan dilimpahkan kepada Chris. Bukan berarti Mayang tidak cukup berdedikasi untuk itu. “Kalo kamu gimana, Daff? Saya denger kamu nggak mau perpanjang kontrak?“ seru Ganendra membuat Daffin tertohok. Daffin pun menoleh sebentar ke Chris. Lalu, ia alihkan pandangannya ke Ganendra.

“Uhm, itu.. Saya mau fokus kuliah dulu, pak.“ sahut Daffin ragu-ragu. Tentu saja hal itu bukanlah alasan yang sebenarnya. Ganendra terkekeh. Daffin ini sama sekali tidak pandai bersilat lidah, batin Ganendra. “Lagian Chris juga mau buka label, kan? Biar Chris aja yang handel kamu, Daff. Daripada kamu diteken mulu sama Hardinata? Ya nggak?“ ucap Ganendra. Santai tapi jelas sekali jikalau kata-kata Ganendra barusan sangat tajam dan memojokkan Daffin. Seolah-olah Ganendra berkata, selama ada Chris, karir Daffin pasti akan berjalan mulus. Bahkan, tanpa bantuan dari orang lain sekalipun. Sedikit banyak Daffin juga merasa jikalau Ganendra saat ini tengah meremehkan dirinya. Bukan Daffin namanya jikalau dirinya mudah terintimidasi. Cih!

Guruku Ternyata GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang