Seohyun mematut dirinya di depan cermin, memastikan penampilannya tidak kurang satu apa pun. Karena hari ini, dia akan berkencan dengan Kyuhyun. Apalagi hubungan mereka berdua sudah direstui kedua belah pihak keluarga. Senyumnya terukir semakin lebar. Hati Seohyun berbunga-bunga kala mengingat sebentar lagi, dia dan sang kekasih akan terikat dalam sebuah pernikahan. Ah, pipinya merona merah.
"Seohyun-ah, Kyuhyun sudah menunggumu di ruang tamu. Kau masih lama?" seru Junho dari luar.
"Sebentar lagi aku keluar!" balas Seohyun, lalu tangannya sekali lagi merapikan rambut panjangnya yang dia biarkan terurai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kyuhyun duduk di ruang tamu. Menunggu Seohyun yang kata Junho tadi masih bersiap-siap sambil berbincang bersama Jisub. Dia banyak diberi wejangan oleh pria paruh baya itu karena saat ini, Kyuhyun dipercaya menjadi wakil presdir di CH Corporation. Tentu karena memang perusahaan keluarganya dan juga keadaan yang terdesak. Hyunbin memilih mengasingkan diri ke Venice, sehingga jabatan presiden direktur sementara diserahkan kepada Hyunki.
"Bagaimana kabar kakekmu di sana?" tanya Jisub sembari menyesap tehnya.
"Baik-baik saja, Kek! Kakek Hyunbin menitip salam untuk kakek sekeluarga, setelah tahu saya hendak main ke sini."
Jisub mengangguk saja. Butuh waktu untuk dia bisa memaafkan Hyunbin sepenuhnya. Terdengar derap langkah mendekat, membuat dua pria beda generasi itu menoleh bersamaan. Seohyun datang dengan senyum manis menghias wajah cantiknya. Kyuhyun terpana sesaat. Meski memakai pakaian sederhana, pesona gadisnya tetap tak bisa dia tolak. Jisub tersenyum.
"Kalian janjian memakai warna baju yang sama?" tanya Jisub. Dua insan itu segera meneliti pakaian satu sama lain, lalu tertawa karena kebetulan yang terjadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kakek, kami berangkat, ya!" pamit Seohyun sambil mencium pipi kanan kakeknya itu. Jaerim dan Raena sedang melakukan perjalanan bisnis, lalu Junho memilih mendekam di dalam kamar. Meratapi nasib karena tidak ada kekasih yang dia ajak pergi di akhir pekan.
