New Beginning - Ending (Veeskyblue11)

696 87 15
                                    

"Maaf, seharusnya kata itu bisa aku ucapkan saat kau menyadari semuanya. Menanggung sakit hati karena kebodohanku dan juga, harus berbohong agar baik diriku ataupun Yoona tidak dipandang buruk."

Itu adalah kalimat pertama yang akhirnya, mampu Donghae ungkapkan setelah bertahun-tahun lamanya terpendam. Betul ucapan Kyuhyun jika dia memang berniat memperbaiki segalanya, seharusnya dia berani dengan lantang menyanggah pernyataan Seohyun. Di mana wanita itu lebih memilih untuk berbohong dengan mengatakan mencintai lelaki lain. Seharusnya dia tahu betul, siapakah yang paling wanita itu inginkan saat itu. 

Bahkan jauh sebelum hari pernikahan, Seohyun-lah yang selalu tampak bersemangat untuk menyambut perjodohan ini. Semua tertampang begitu nyata, tetapi apa yang dia lakukan?

Membiarkan rumor bodoh itu merebak karena dia terlalu senang akan kerputusan Seohyun yang mundur dari pernikahan mereka. Tanpa tahu juga akibatnya, bahwa Yoona kehilangan sosok sepupu yang begitu dia sayang. Bahkan Donghae tak benar-benar mencari Seohyun untuk mengucapkan kata maaf itu.

Kini dia sadar, apa yang dia lakukan pada mantan calon istrinya memang sangat kejam.

"A-aku ... seharusnya kau mengatakan yang sebenarnya. Tetapi, kenapa kau memilih pergi dengan membawa semua kebohongan yang mampu membuatmu dapat dicap buruk?"

"Lalu apa yang kau ingin aku lakukan? Mengatakan yang sebenarnya? Kau tahu, semenjak kedua orang tuaku meninggal, hanya Paman dan Bibi yang kumiliki. Aku menyayangi mereka sebesar aku menyayangi kedua orang tuaku, begitu pun dengan Yoona. Mereka yang merawatku bertahun-tahun. Mencintai diriku layaknya putri sendiri dan saat tahu bahwa kau dan Yoona saling mencintai, apa yang kau harapkan dariku?"

Untuk sesaat, Seohyun terdiam. Dia menatap hamparan rumput di halaman belakang tempatnya mengobrol dengan Donghae. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

"Aku hanya tidak ingin mengecewakan Yoona yang begitu mencintaimu. Apalagi membuat Paman dan Bibi sedih jika mengetahui yang sebenarnya. Mereka akan terluka lebih banyak. Itulah yang kupikirkan." lanjutnya sendu.

"Maaf, maafkan aku. Aku benar-benar melakukan hal yang bodoh. Seharusnya aku lebih bertanggung jawab—"

"Jangan pernah menyesal dengan apa yang telah terjadi, mungkin dulu aku pun juga menyesalkannya. Kenapa semua harus terjadi padaku? Tetapi, kini aku sangat bersyukur. Karena jika kita jadi menikah, entah kesakitan seperti apa yang harus kuterima." potong Seohyun dengan senyum sendu.

"Maafkan aku, maaf—"

"Ayo lupakan segalanya. Kalau kau mau kumaafkan, syaratku hanya satu. Jadilah suami dan ayah yang baik untuk sepupu dan keponakanku itu." Kali ini Seohyun menjawabnya dengan senyum yang begitu tulus.

Mungkin dulu lelaki ini menyakitinya terlalu dalam, tetapi ternyata Tuhan begitu baik karena menyembuhkan lukanya. Meski melalui waktu yang cukup lama, Seohyun bersyukur karena sekarang merasakan lega luar biasa.

"Terima kasih, Seohyun. Terima kasih dan maaf, maafkan aku."

Seohyun mengangguk kecil. Menepuk pelan pundak Donghae layaknya seorang teman, sebelum akhirnya beranjak ke arah sosok lelaki yang sejak tadi menunggu dengan menyandarkan tubuh tinggi tegapnya di balik tembok.

"Kau—"

"Aku tidak apa-apa, jangan khawatir. Semua terasa lebih baik sekarang." Kyuhyun mengangguk sebelum mengulurkan salah satu lengannya. Seketika Seohyun menggenggam lengan itu. Kembali keduanya memasuki hall di mana pesta Byeolna masih berlangsung, setelah tadi dia juga sempat berbicara dengan Ibu dari Donghae.

Ah rasanya, sangat lega luar biasa.

*****

Pemandangan malam kota Seoul cukup membuat Seohyun rindu dan kini, dia dengan santai duduk menikmati pemandangan sungai Han yang tampaknya masih seramai dulu. Selain banyak turis, tentu saja penduduk lokal juga tak akan menyia-nyiakan waktu. Apalagi dengan berjejernya bunga sakura yang mulai tumbuh dengan begitu indah.

ONESHOOT AREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang