Something that Blooms like a Flower (Keyralaws)

891 91 20
                                    

Original Story © Keyralaws

2020—p r e s e n t,

*****

Sesuai dugaannya, kedatangan Tiffany memang tidak pernah menjadi hal yang biasa. Gadis itu selalu datang hanya untuk membawa berita dan kejutan yang tidak bisa Seohyun duga.

Sama seperti sekarang, ketika gadis berdarah campuran Amerika itu akhirnya memutuskan untuk mengadakan pertemuan antar teman lama semasa SMA di sebuah kafe yang gadis itu tentukan juga. Sesuai perjanjiannya juga, gadis itu kali ini datang sendiri, tidak ada kekasihnya yang biasanya akan ada di samping gadis itu kemana-mana.

“Oh, Girls! Aku merindukan kalian, sungguh. Rasanya seperti mimpi bisa berkumpul seperti ini lagi.” Tiffany langsung memekik sesaat gadis itu sampai di meja yang sudah terisi olehnya, Nichole, Yuri, dan Yoona.

Seohyun memutar bola matanya malas, tidak suka atas segala sikap berlebihan gadis itu. “Kita berempat selalu bisa melakukannya kapan saja, Tiff. Hanya kau satu-satunya yang tidak ada disana. Sekalinya kau ada, kau pasti bersama kekasihmu itu.”

“Aku setuju, Joo. Teman kita yang satu ini seperti gadis yang akan menikah besok, sangat sulit untuk ditemui.” balas Yoona sembari menyetujui ucapan Seohyun.

Tiffany mencebikkan bibirnya sebal, lantas mendudukkan dirinya di atas kursi yang tersisa disana, disebelah Joohyun. “Okay, girls. Bukan saatnya untuk menyindirku begini. Aku ada hal yang lebih penting dari itu.”

“Apalagi kali ini, Tiff? Kau senang sekali membawa berita, ya.” ucap Yuri yang sedari tadi hanya ikut terkekeh tanpa berniat ikut bicara.

Kemudian wajah Tiffany berubah menjadi sangat antusias, lantas membuka tas miliknya dengan segera. “Aku mau memberikan kalian undangan ulang tahun ku, mungkin sekalian undangan pertunangan ku dengan Junhyuk. Kalian berempat harus datang ya.”

Keempatnya terdiam untuk beberapa saat, tidak bisa mencerna dengan baik maksud gadis itu. Tetapi Nichole mendapati kesadarannya lebih dulu dibanding ketiga lainnya. “Oh, Wow, akhirnya kau akan bertunangan dengan Junhyuk mu itu?”

“Tentu saja aku harus, girls. Aku tidak mungkin melajang terlalu lama, kan.” ucap Tiffany sembari menelusuri menu yang kafe itu sediakan. “Aku pesan Strawberry Smoothies saja, Red Velvet cake-nya juga satu.”

Mendengar ucapan Tiffany soal melajang, Yoona mendengus, tidak habis pikir bagaimana cara gadis itu menyebut hubungan nya selama ini bersama Junhyuk. “Demi Tuhan, Tiffany, kau bahkan tidak melajang selama ini. Kau berpacaran dengan Junhyuk hampir empat tahun.”

Tiffany tertawa, “Ya, kau tahulah, hubungan yang serius maksudku. Bukannya kalian juga sudah cukup untuk menikah, atau minimal bertunangan?”

“Okay, berhenti disana, Tiff. Kau tidak lihat wajah masam Joohyun yang tidak pernah berpacaran sama sekali dengan orang lain selain dengan si brengsek Hyunjoo itu?” Nichole tertawa kecil saat menyadari betapa sebalnya raut wajah Seohyun yang nampak terganggu dengan pembicaraan soal kekasih.

Giliran Seohyun yang melemparkan bekas tisu ke arah Nichole. “Kau juga berhenti di sana, Nic!”

“Ya ampun, kau jorok, Joo!” pekik Nichole saat merasakan tisu itu mengenai wajahnya.

“Sudahlah, mungkin Joohyun memang berniat melajang selama mungkin. Sembari menunggu pangeran berkuda putih menjemputnya.” balas Tiffany. “Tapi aku tidak menerima alasan apapun untuk kalian tidak datang. Kalian harus datang, karena aku tahu sekali jika kalian tidak ada kesibukan.”

ONESHOOT AREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang