Blueming (Keyralaws)

1K 105 29
                                    

© Keyralaws

*****


Seohyun tidak pernah menyukai bunga. Sama sekali tidak.

Seharusnya, untuk orang-orang yang mengenalnya dan berada di sekitarnya, mereka pasti mengetahui satu fakta itu. Fakta yang bahkan selalu Seohyun lakukan dengan jelas.

Tapi lelaki itu, jelas tidak tahu. Lelaki yang sekarang menghalangi jalan Seohyun untuk pulang, hanya untuk menyodorkan satu buket bunga anyelir berwarna kuning, lalu tersenyum sombong seperti orang bodoh. Tipikal lelaki yang tidak Seohyun sukai.

Alis Seohyun terangkat tidak paham, lantas membalikkan tubuhnya untuk memastikan siapa orang yang tengah lelaki itu maksud. Tentu saja karena Seohyun bahkan tidak mengenal lelaki yang gayanya super norak di matanya—meski kelebihannya, Seohyun akui lelaki itu tampan.

“Tidak berniat mengambil bunganya?” bayangan Seohyun terpecah saat suara berat dengan nada rendah itu tiba-tiba masuk ke dalam telinganya. Seohyun tidak berekspektasi bahwa suara lelaki itu ternyata luar biasa mengintimidasi.

Tapi alih-alih merasa terpesona, apalagi takut, Seohyun malah mendengus setengah sebal. “Maaf saja, tapi aku tidak suka bunga. Mungkin kau salah orang.”

Lelaki tanpa nama itu tidak membiarkan Seohyun melangkah pergi. “Oh, ayolah Nona Seo Joohyun, aku tidak mungkin salah orang. Benar, kan?”

Seohyun semakin tidak mengerti ketika lelaki itu menyebutkan nama lengkapnya tanpa salah. Tetapi Seohyun juga berani bersumpah bahwa dia tidak mengenal lelaki sok tampan dengan gaya noraknya itu. Tidak sekalipun dan dimana pun.

“Tapi aku tidak mengenalmu.” kata Seohyun sembari mencari celah jalan dari tubuh besar lelaki itu.

“Kau bercanda? Kau tidak kenal aku?” raut lelaki itu berubah masam. Tidak menyangka bahwa gadis itu bisa menjatuhkan harga dirinya begitu saja. “Kau tidak kenal Cho Kyuhyun?”

Kepala Seohyun menoleh ke arah Kyuhyun, lalu mengamatinya lagi dengan seksama. Oke, mungkin dia memang Cho Kyuhyun yang selalu menjadi perbincangan seluruh kampus. Tapi Seohyun memang tidak pernah mengetahui seperti apa wajah lelaki yang katanya superior itu.

“Oke, jadi ada apa, Tuan Cho Kyuhyun? Aku harus pulang.” ucap Seohyun akhirnya sembari mendengus kesal.

Lelaki itu tidak menjawab, tetapi menyodorkan lagi satu buket bunga anyelir berwarna kuning ke arah Seohyun. “Aku sudah bilang, aku tidak menyukai bunga, Cho Kyuhyun.”

“Jadilah pacarku!” jawab lelaki itu tanpa nada bercanda.

Mata Seohyun membulat ketika sadar dengan apa yang baru saja lelaki itu katakan. Oh, jadi lelaki yang katanya superior itu, ternyata punya masalah kejiwaan? Mereka bahkan tidak saling mengenal untuk tiba-tiba bisa menjadi sepasang kekasih.

“Kau sudah gila?” jawab Seohyun dengan tatapan setengah prihatin.

Raut wajah Kyuhyun berubah kesal, lalu tertawa hambar. “Kau yang seharusnya jangan bercanda. Lagipula apa susahnya sih, menerima bunga dariku, dan katakan iya. Dengan begitu permainannya selesai.”

Perlahan-lahan Seohyun paham maksudnya meski agak terkejut. Tentu saja Cho Kyuhyun adalah lelaki yang selalu di bicarakan satu kampus. Lelaki yang katanya tampan, memiliki segalanya, dan juga pintar. Tapi Seohyun tidak tahu bahwa lelaki itu memiliki gaya yang buruk di matanya. Tidak mungkin juga, lelaki itu bisa tiba-tiba datang, menyodorkan bunga, dan memintanya untuk menjadi kekasih lelaki itu. Seharusnya sejak awal Seohyun tahu bagaimana cara berpikir anak-anak yang menempati rantai atas dalam piramida makanan.

ONESHOOT AREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang