Saengil Chukae, Seohyun (Sirifa)

714 50 1
                                    

Judul: Saengil Chukkae, Seohyun

Tok tok tok

Seohyun menoleh ke pintu dapur, Kyuhyun sudah berdiri di sana dengan wajah lusuh dan baju yang sudah tidak rapi lagi.

"Lagi ngapain jam segini belum tidur? Tumben, biasanya sudah ngiler, ingat kata Eomma kalau kamu tuh nggak boleh begadang, Seo," ujarnya.

"Apa Sih, berisik. Kamu lupa apa pura-pura lupa. Besok itu  aku ulang tahun, wajar 'kan kalau aku begadang bikin cake untuk perayaan besok. Jangan bilang kamu lupa beliin aku kado, ingat 'kan aku minta apa waktu itu," tutur Seohyun.

"Bawel banget sih, suami pulang bukannya dibikinin kopi kek, tanya capek nggak, ini malah diceramahin nggak jelas. Udah tua nggak usah ngerayain ulang tahun. Kamu  28 tahun ya, bukan 8 tahun, nggak usah ngerengek minta kado. Aku tuh capek mikirin saham perusahaan," balas Kyuhyun.

Seohyun menoleh dan menatap tajam suaminya. Apa Kyuhyun melupakan ulang tahunnya. Suami macam apa yang lupa ulang tahun istrinya. Kenapa Seohyun mau menikah dengan lelaki yang menjengkelkan seperti Kyuhyun.

"Paling nggak, ucapin happy birthday kek buat aku," Seohyun tetap merajuk.

Tidak ada balasan. Kyuhyun sibuk dengan telepon genggamnya. Sesekali sudut bibirnya terangkat membuat gadis manis itu semakin jengkel melihatnya.

"Kyu! Kamu dengerin aku nggak sih!” serunya.

Kyuhyun menyimpan ponselnya dan berjalan mendekat ke Seohyun.

"Jam berapa sih sekarang, Seo?" tanyanya tanpa rasa bersalah sedikit pun. Padahal dia sudah membuat pelupuk mata gadis pecinta roti itu basah.

"23:59, kenapa?"

"Aku belum mandi, mandi dulu ah ... terus tidur."

"Bodo! Nyebelin! pergi sana," air mata Seohyun tumpah juga. Dia benar-benar sakit hati dengan Kyuhyun . Sekedar mengucapkan selamat ulang tahun saja seolah sangat sulit untuk Kyuhyun.

Jarum jam berhenti di angka yang sama. Tepat saat itu Kyuhyun merangkul Seohyun dan mengecup Puncak kepalanya.

"Happy birthday, bawel," bisiknya.

Setelah itu Kyuhyunn pun keluar dapur secepat kilat meninggalkan Seohyun yang seolah terkena sihir. Dia membeku di tempatnya, Seohyun masih tidak percaya Kyuhyun mengucapkan kalimat itu.

Setelah sadar apa yang baru saja terjadi, dia celingukan mencari Kyuhyun yang sudah mengunci dirinya di kamar mandi. Senyumnya mengembang. Suaminya penuh kejutan.

“Nyebelin tapi sweet kamu,” kata Seohyun sambil melanjutkan adonan rotinya.

***

Seohyun ketiduran di dapur. Dia terkejut saat Kyuhyun membangunkannya. Kyuhyun masih memakai baju tidur, dia  membawa cake yang Seohyun buat semalam.

"Make a wish, please?"

Seohyun masih tidak percaya, dia mengerjap beberapa kali. Dia bingung, antara nyata atau semua ini adalah halusinasinya.

"Kenapa, nggak percaya? Nih cubit pipi aku," Kyuhyun mendekatkan pipinya ke Seohyun. Bukannya dicubit, Seohyun justru menciumnya kemudian memejamkan matanya untuk make a wish. Setelah meniup lilin seohyun tersenyum penuh arti menatap Kyuhyun.

"Nggak usah sok manis deh, gemesin tauk," Kyuhyun mencolek krim dan mengulasnya di pipi Seohyun. Seohyun yang tidak terima melakukan hal yang sama. Akhirnya wajah keduanya pun penuh dengan krim.

"Happy belated birthday, Seo ... saranghaeyo." satu kecupan Kyuhyun hadiahkan di kening istrinya.

ONESHOOT AREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang