Prolog. -

11.1K 422 6
                                    

Menghela napas berat––– Jeon Jungkook, lelaki yang sudah setengah jam berkutat dengan buku-buku yang berserakan di atas meja itu menjatuhkan kepalanya ke lipatan tangannya, beberapa kali menggeram frustasi sebab otaknya terlampau lelah hingga tak menemukan jawaban dari soal-soal yang sedari tadi menahannya keluar dari perpustakaan sekolah. Jam pulang bahkan sudah berlalu hampir satu jam lamanya, tapi ia masih terjebak dengan hasil yang belum seberapa itu. Sialnya, sejarah bukanlah pelajaran yang ia sukai sejak awal masuk jurusan IPS.

"Masih belum selesai"

Retorik.

Jungkook menjawab dengan dengusan keras disertai putaran bola mata malas, mengangkat wajahnya dan fokus kembali pada rentetan soal yang bahkan belum selesai setengahnya ia kerjakan tanpa melirik sosok yang kini sudah duduk di sampingnya tanpa permisi. "Laper nggak?" Satu pertanyaan lagi dilempar, kali ini Jungkook menolehkan kepalanya dengan semangat.

"Laper" Disertai tatapan memelas dan bibir mencebik sedih, "ya udah selesain dulu tugasnya" Dengan santainya––– Kim Taehyung; lelaki yang menjabat sebagai kekasihnya itu menyenderkan punggungnya ke kursi, tangan dilipat di depan dada dan kaki menyilang dibawah meja; luar biasa tampan dengan sebagian pakaian olahraga yang basah oleh keringat disertak rambut gondrong yang acak-acakkan.

Satu pukulan di berikan Jungkook di lengan kanan Taehyung, "ih anjir! Kirain peka mau beliin makanan" Bukannya mengaduh sakit, Taehyung justru tertawa melihat ekpresi kesal kekasihnya.

"Terus lo ngapain disini?" Tanya Jungkook sesaat setelah tawa Taehyung mereda berkat teguran dari siswa(i) dan penjaga perpustakaan yang merasa terganggu.

"Bantuin lo lah" Katanya sambil membaca beberapa pertanyaan yang masih belum diisi oleh Jungkook. Sementara si kekasih mengangkat alis tak percaya. "Emangnya ngerti?" Taehyung mendengus karena merasa di remehkan, wajahnya dibawa mendekati wajah Jungkook yang masih berekpresi mengejek.

"Nggak lah" Katanya, "gue kan jurusan IPA" Lanjutnya dengan kekehan tanpa rasa bersalah.

"Bego sih"

"Udah sana kerjain lagi" Taehyung mengkode lewat matanya agar Jungkook segera mengerjakan kembali tugasnya. "Gue temenin biar sama-sama stress"

Jungkook mencibir, "anjir, nggak guna banget jadi pacar. Kenapa sih lo nggak pinter aja biar bisa bantuin gue nugas!"

Taehyung menjetikkan jarinya di kening Jungkook hingga membuat si kekasih mengaduh dan membalas dengan tatapan tajam, "sakit ih!" Protesnya.

"Ya elo, kenapa nggak pinter aja biar gue nggak perlu bantuin lo nugas" Jungkook mendecih, kembali fokus mengerjakan tugasnya sementara Taehyung menemani sambil mengistirahatkan tubuhnya yang masih kelelahan akibat latihan futsal siang ini.

Interaksi keduanya berhasil mengundang beberapa perhatian dari siswa-siswi di dalam perpustakaan; beberapa sibuk mengerjakan tugas seperti Jungkook, sebagian lagi hanya membaca dan sebagian lagi sengaja datang untuk mengamati interaksi sepasang kekasih yang seringkali menjadi topik obrolan hangat seantero sekolahan. Sebab, siapa yang tidak mengenal Kim Taehyung; berandalan tampan yang sudah biasa masuk-keluar ruang BK sekaligus anak futsal kebanggaan sekolah, pun Jeon Jungkook; yang merupakan anak band hits sekolah.

"Mereka pacaran kan?" Dan sebuah pertanyaan yang lazim digunakan untuk mengasumsikan hubungan Taehyung dan Jungkook.

copyright © 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

copyright © 2021

All Right Reserved

-•-


Halo, i'm back with another story. Sebelumnya perlu ditegasin ya, kalo Pacaran ini cuman karya fiksi yang tujuannya buat ngehibur, penulis nggak ada niat buat menjatuhkan salah satu tokoh atau semua tokoh yang ada di dalam cerita ini. So, enjoy this story, love.

Pacaran √ tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang