epilog.-

2.2K 159 35
                                        

Berdecak keras—— Jungkook melirik sekitarnya yang sudah sepi, hanya tersisa dua orang lainnya yang ikut menepi; hari itu hujan deras, entah mengapa prediksi cuaca akhir-akhir ini menjadi kian kacau dan terus berganti-ganti, sialnya ia tidak mendengarkan kata bunda untuk membawa sebuah pelindung diri, dan bodohnya malah menolak tawaran Mingyu untuk pulang bersama tadi. Mengikuti kegiatan sekolah memang terkadang tidak begitu menguntungkan ketika situasi menjadi sesulit sekarang ini, terlebih ketika jadwal latihannya padat dan sayangnya ia tidak memiliki teman dekat, hanya ada beberapa kakak tingkat juga teman seangkatan yang sebatas ia kenali, selebihnya malah tidak begitu ia ketahui.

Lalu, seolah-olah semesta sedang bermurah hati, seseorang keluar dari mobil dan tiba-tiba saja memanggil namanya dengan nada separuh ragu, mungkin khawatir salah orang, sebab rupanya memang sedikit asing meski Jungkook seperti pernah beberapa kali tidak sengaja melihatnya, “Jungkook?”

“Iya?”

“Mau ikut pulang?”

“Hah?” Jungkook melongo, setengah terkejut. Pertanyaan bermaksud mengajak itu terdengar ambigu, apalagi saat dikatakan pada seseorang yang rasa-rasanya tidak pernah saling bertemu, jangankan begitu, mereka mungkin saja tidak saling tahu.

“Taehyung, temen Jimin” katanya refleks memperkenalkan diri. Ajaibnya begitu sebuah nama familiar disebutkan, Jungkook sontak membulatkan matanya sebab mengingat sesuatu. Keduanya barangkali memang tidak pernah saling menyapa dan ini juga pertama kalinya mereka berbicara, tetapi Jungkook jelas mengenal baik Jimin yang merupakan kakak tingkatnya di ekstrakurikuler musik, dan sosok di depannya ini pernah beberapa kali berpapasan dengannya ketika sedang menemani Jimin di beberapa acara atau saat menjemputnya di ruang musik untuk pulang bersama. Lucunya, Jungkook sempat mengira mereka memiliki sebuah hubungan special, sebelum akhirnya pemikirannya ditepis keras oleh sebuah fakta nyata tatkala ia diperkenalkan dengan sosok pria bermata kucing yang Jimin sebut sebagai kekasihnya——yaitu Min Yoongi; sangat berbeda dari apa yang ia bayangkan.

“Hujannya nggak akan berhenti” ujarnya mendadak memecah canggung yang semakin mendominasi setelah sebuah perkenalan singkat diutarakan, “bus dan beberapa kendaraan umum lainnya mungkin bakal terhambat” lanjutnya lagi, menatap acuh pada jalanan yang semakin sepi, sementara hujan masih setia mengguyur bumi. “Kalo lo mau, gue anterin sampai ke rumah”

Jungkook mengerjap-ngerjapkan matanya pelan, sebagian dari dirinya ingin mengangguk seraya berterimakasih, tetapi sebagian lagi meminta kewarasannya untuk tetap hidup karena tidak begitu mengerti dengan maksud dari lelaki di depannya ini. Jelasnya, ia merasa takut, meski sejujurnya Taehyung terlihat seperti bukan sosok kriminal, kendati penampilannya memang separuh acak-acakkan. “Dari mana lo tau hujannya nggak akan berhenti?”

Bukannya menjawab Taehyung justru terlihat menganggukkan kepalanya dengan pelan sebelum berlalu begitu saja, “kalo begitu gue duluan” dan Jungkook refleks berdiri untuk mengejarnya yang sudah setengah jalan bahkan sudah nyaris membuka pintu mobil bagian penumpang samping kemudi, kalau saja Jungkook tidak tiba-tiba menghentikannya.

“Loh tunggu dulu, dong” katanya sedikit tidak terima.

“Apa?”

“Kok langsung pergi gitu aja?”

Taehyung menatap datar, menjawab asal, “Gue anggap pertanyaan lo sebagai penolakan atas ajakan gue”

“Tapi gue nggak bermaksud begitu”

Mengangkat bahunya acuh, Taehyung mendorong tubuh Jungkook yang menghalangi jalannya, “terserah” ujarnya tidak peduli, kembali melanjutkan aktivitasnya membuka pintu mobil bagian penumpang samping kemudi, hanya saja, belum sempat ia masuk ke dalam, tubuhnya justru di tarik kasar hingga pegangannya pada pintu mobil justru terlepas, dan Jungkook malah masuk lebih dulu. Anak lelaki itu tersenyum jail, berkata menyebalkan, “katanya terserah, kalo gitu, gue ikut lo pulang” sialnya Taehyung mendadak kaku, barangkali masih sedikit terkejut dengan apa yang baru saja terjadi secepat mata berkedip.

Pacaran √ tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang