"Kalian sering ke sini?"
Jimin berjalan lebih dulu, memesan tiga mangkok bakso kemudian duduk di kursi kosong yang tersedia. Di sebelahnya Lea hanya mengikuti, melirik kanan dan kirinya yang ramai pengunjung. Beberapa kursi bahkan hampir terisi penuh oleh anak-anak SMA, bukan hanya dari sekolah Jimin atau Lea saja tapi dari beberapa sekolah lain yang juga terlihat sengaja datang berkunjung ke warung itu; sebagian sengaja menghabiskan waktu istirahat dengan mengisi perut disana, sebagain lagi terlihat berkerumun dan saling tertawa bahkan berteriak sambil bermain game atau mengobrol ringan di satu meja yang sama—— perkumpulan anak-anak ini terlihat seperti berandalan dengan seragam sekolah yang dibiarkan acak-acakkan.
Warung tersebut juga di kelilingi oleh banyak pedagang asongan yang pastinya ramah di dompet anak-anak sekolahan. Dari mulai pedagang makanan ringan sampai makanan berat seperti nasi juga ada disana; dibandingkan seperti warung kecil yang dikelilingi pedagang, tempat itu justru lebih mudah disebut sebagai surganya jajanan. Bahkan kursi dan meja sampai dengan parkiran sengaja disediakan. Meski tempatnya terlihat tidak bersih dan higenis, tapi tempat itu selalu ramai pengunjung. Beruntungnya, jarak warung itu hanya sekitar 200M dari gerbang utama sekolah Jimin.
"Iya"
"Kenapa?"
"Kantin ramai sampe kadang nggak kebagian tempat, makanannya juga itu-itu aja alias bikin bosen. Disini lo bebas mau jajan apa aja, tinggal pilih dan beli. Ramai orang dari sekolah lain juga, lo bisa cari temen baru. Dan yang paling penting, disini lo bebas ngerokok" Papar Jimin menjelaskan, ia kemudian beranjak berdiri dari duduknya, "gue beli rokok dulu, lo tunggu disini aja" Lalu ia berlalu dengan sedikit berlari menuju ke salah satu warung yang sepertinya menyediakan barang yang Jimin inginkan.
"Bakso pesanan Jimin" Lea segera mengangguk, memberikan beberapa lembar uang untuk membayar pesanan mereka terlebih dahulu. Ia melirik ke arah Jimin yang masih terlihat asik mengobrol dengan beberapa orang dari SMA lain—— mungkin teman-temannya, yang entahlah Lea tidak terlalu tahu. Yang jelas tidak ada tanda jikalau Jimin akan cepat kembali lagi, alhasil Lea mengambil inisiatif untuk memberikan bumbu pada ketiga mangkuk bakso yang mereka pesan; berharap apa yang ia lakukan akan membuat Jimin atau Taehyung terkesan.
Taehyung sudah kembali lagi bersekolah setelah menjalani masa hukumannya, hanya saja lelaki itu tadi memilih ke toilet dan meminta Jimin untuk pergi terlebih dahulu dengan Lea yang hari itu meminta bergabung dengan alasan belum memiliki teman selama beberapa hari ini, Jimin juga mengaku kalo perempuan itu terus mengikutinya selama Taehyung tidak ada.
"Sorry lama" Lea mendonggak, dua sudut bibirnya terangkat guna membentuk senyuman ketika Taehyung datang dan duduk di depannya. "Jimin mana?" Tanyanya bingung, Lea lalu menunjuk meja yang tidak jauh dari posisi keduanya; Jimin terlihat sedang sibuk mengobrol dengan dua orang disana, Taehyung mendengus ketika tahu siapa mereka.
"Punya gue yang mana?"
"Oh, lo tinggal pilih aja. Ini udah gue bumbuin sama rata kok" Ujar Lea dengan bangga.
"Lo yang bumbuin semuanya?" Lea mengangguk mantap, "sambelnya berapa sendok?"
"Masing-masing dua sendok"
Taehyung menghela napas, sementara Lea mengambil mangkuk yang paling dekat dengannya. Jimin datang menyusul kemudian, menepuk pundaknya pelan sambil bertanya, "kenapa nggak makan? Nungguin gue ya?" Tanyanya setengah bercanda, ia menatap dua mangkuk bakso yang tersisa.
"Ini pesanan kita Le?"
"Iya, gue tadi udah bumbuin"
"Lo kasih pedes semua?" Tanya Jimin yang mana membuat Lea mengangguk, Jimin melirik ke arah Taehyung yang segera berdiri dari duduknya dengan wajah yang sudah tak berminat lagi, "kenapa lo nggak tanya gue dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran √ tk
FanfictionHanya sebuah kisah pacaran ala Kim Taehyung dan Jeon Jungkook yang jarang umbar kebersamaan tapi selalu menjadi topik hangat pembicaraan. "Kalian beneran pacaran kan?" || ⚠ bxb ⚠ top! Tae ⚠ harsh words ⚠ school-life ⚠ fluff/angst (?) Copyright © 2...