Malam minggu. -

4.8K 375 14
                                    

Malamnya; berlatar cafe dekat sekolahnya,

Taehyung betulan melakukan tugas kelompok bersama dua orang teman sekelasnya yang satu kelompok dengannya. Taehyung memang terkenal brandal, tapi untuk urusan tugas ia akan tetap mengerjakannya terlebih tugas kelompok seperti ini; ia jelas tidak ingin membuat teman satu kelompoknya kesusahan dan bekerja tanpa bantuan darinya. Jadi, tentu saja ia masih sadar diri paling tidak ikut andil mengetik atau selebihnya memberikan pendapatnya--- sebab meski Jungkook bilang ia bego karena jarang belajar, otaknya masih berfungsi dengan baik bahkan tanpa belajar sekalipun.

"Lo nggak malam mingguan, Tae?" Satu pertanyaan di lempar oleh salah satu temannya yang bernama Kim Minjae, Taehyung hanya menoleh ke arahnya sejenak kemudian fokus kembali membereskan barang-barangnya yang berserakan diatas meja bercampur dengan sisa makanan dan minuman yang tadi mereka pesan untuk peneman mengerjakan tugas. "Tugas lebih penting" Jawabanya acuh mengundang kekehan dari bibir dua temannya.

"Jadi pacar nggak penting nih?"

"Gue nggak ada bilang gitu"

"Eh, emangnya lo beneran punya pacar Tae?" Kali ini yang bertanya adalah satu-satunya perempuan diantara mereka; Kim Jisoo. "Lo beneran pacaran sama Jungkook?" Tanyanya lagi. Dari rautnya Taehyung tahu bahwa perempuan itu sangat membutuhkan jawabannya, ketimbang hanya penasaran belaka. Tapi dengan fakta yang ada dan gosip orang-orang, katanya Jisoo menyimpan rasa suka pada Taehyung, itu sudah menjawab pertanyaan mengapa Jisoo begitu ingin tahu.

"Udah jam setengah sebelas" Bukannya menjawab, Taehyung justru mengalihkan topik pembicaraan, membuat ketiganya sibuk melirik jam untuk memastikan kalimatnya sekaligus menjelaskan bahwa total sudah 4 jam mereka ada di cafe itu dengan tujuan mengerjakan tugas yang beruntungnya selesai malam itu juga. "Kalian baliknya gimana?" Tanyanya.

"Gue bawa motor, sans Tae"

"Jisoo?"

"Bentar, gue telepon bokap dulu. Soalnya dari tadi chat gue nggak dibales nih"

Lalu, Taehyung dan Minjae memutuskan untuk menunggu di cafe sedikit lebih lama; menemani Jisoo yang tengah sibuk menghubungi orang rumahnya agar menjemputnya. Sayangnya setelah 15 menit, tak ada sambungan telepon Jisoo yang diangkat, pun tak ada yang datang menjemputnya.

"Gimana nih? Gue udah ditungguin sama temen soalnya mau modif motor" Minjae berujar, melirik gusar berulang kali ke arah ponselnya yang sejak tadi tak berhenti bergetar. "Lo langsung balik atau gimana, Tae?"

"Langsung balik sih kayanya"

"Ya udah, Jisoo lo anterin aja"

Taehyung melirik Jisoo, menghela napas kemudian menyetujui saran Minjae. "Oke deh" Putusnya pada akhirnya.

"Lo nggak papa Tae? Sorry ya, kayaknya orang rumah udah pada tidur" Jisoo berujar tidak enak, "nggak papa, yuk. Thanks ya Jae" Ia bertos ria ala lelaki dengan Minjae kemudian ketiganya berjalan beriringan menuju parkiran motor. "Thanks juga buat kalian berdua" Balas Minjae kemudian sebelum berjalan ke arah lain, sebab motornya ternyata terpakir di jarak yang berbeda dengan motor Taehyung.

"Pake" Sebelum naik ke atas motornya, Taehyung menyerahkan satu jaket yang ia ambil dari bagasi motornya pada Jisoo yang menerimanya dengan sedikit terkejut sekaligus senang sebab Taehyung ternyata sebegini perhatiannya. "Naik, rumah lo ke arah mana?"

"Kiri" Gumam Jisoo sambil berhati-hati menaiki motor Taehyung, kemudian secara refleks melingkarkan tangannya di pinggang kurus milik si pengemudi. "Gue boleh pegangan kan? Takut jatuh soalnya" Ijinnya yang Taehyung balas anggukan singkat dan Jisoo dibuat semakin yakin kalo sebenarnya Taehyung ini tidak memiliki hubungan dengan siapapun bahkan termasuk dengan Jungkook adik kelasnya itu.



























Pacaran √ tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang