"Lo nggak bawa motor?"
"Nggak"
"Terus?"
"Naik bus"—— Jungkook menoleh dengan separuh terkejut; pasalnya Taehyung dengan motornya itu biasanya menjadi satu kesatuan yang sulit dipisahkan kecuali dalam keadaan terdesak. Dan sekarang alasan keterlambatan Taehyung untuk menjemputnya menjadi masuk akal. Jungkook mengangguk-anggukan kepalanya pelan, mengikuti langkah Taehyung yang berhenti tepat di halte bus terdekat yang lumayan cukup ramai, kemungkinan karena malam ini malam minggu, kebanyakan orang seolah sengaja meluangkan waktu di malam ini untuk menghabiskan sisa hari bersama dengan orang terdekat. Beruntungnya tidak harus menunggu lama, sebab sebuah bus datang beberapa saat kemudian. Jungkook hanya pasrah ketika Taehyung menariknya untuk masuk ke dalam.
"Duduk" Taehyung berbisik pelan, menunjuk lewat matanya satu kursi kosong yang tersisa. Jungkook melirik bergantian ke arah kursi di depannya dan ke arah Taehyung, lalu meringis pelan; merasa sedikit tidak enak jika hanya ia saja yang duduk dan membiarkan Taehyung berdiri di sepanjang perjalanan, maka ia memutuskan untuk menggelengkan kepalanya, dibalas sebuah dengusan oleh Taehyung. "Kesempatan nggak datang dua kali" Katanya seraya mendudukkan diri di kursi tersebut, membiarkan Jungkook berdiri di hadapannya dengan mata yang membulat lucu. Jungkook menggeram pelan—— ia seharusnya ingat jikalau si kekasihnya itu memiliki kadar menyebalkan yang lebih banyak dibanding yang lainnya.
"Sialan" Makinya tanpa suara, membuat Taehyung terkekeh ringan seraya menyandarkan punggungnya pada kepala kursi dengan nyaman, membuat keinginan Jungkook untuk memukul wajah tampannya semakin meningkat, terlebih ketika Taehyung dengan sengaja menaik-turunkan alisnya untuk sekedar menggodanya yang terombang-ambing ke kanan dan kiri, berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh.
Taehyung lagi-lagi terkekeh, kembali menegakkan tubuhnya kemudian menepuk pahanya berulang kali. "Sini duduk" Perjelasnya. Tidak ingin kehilangan kesempatan untuk kedua kalinya, Jungkook lantas segera duduk diatas paha Taehyung, dengan sengaja membuat gerakan kasar hingga Taehyung menahan ringisannya, sementara Jungkook malah menyeringai puas. "Rasain" Katanya acuh seraya bersandar di dada si kekasih, tidak peduli dengan perhatian beberapa orang yang kini terlempar ke arah keduanya termasuk orang yang duduk di sebelah. Taehyung menghela napas berat, tidak berkomentar dan hanya melingkarkan tangannya di perut Jungkook kemudian menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jungkook yang memiliki aroma candu baginya.
"Turun di halte deket apartemen, bangunin kalo udah sampe" Bisiknya sekali lagi dengan suara yang mulai memberat. Ia mengantuk dan memutuskan untuk tidur sejenak sepertinya bukan sebuah masalah terlebih ketika Jungkook hanya mengangguk sebagai tanda setuju.
;
"Kenapa ke apart?" Taehyung menoleh sekilas, tidak buru-buru menjawab dan malah mengeluarkan sekotak susu berukuran 250 ml dari saku jaketnya, diserahkannya ke arah Jungkook yang langsung menerimanya dengan senang hati sebelum Taehyung berubah pikiran dan bertingkah menjadi menyebalkan. Keduanya berjalan beriringan setelah turun dari bus beberapa menit yang lalu. Butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke apartemen yang dimaksud.
"Mama nyuruh" Jawab Taehyung. "Udah lama juga nggak ke sana"
"Iya lah, apartemen lo udah jadi sarang kecoa kayaknya" Jungkook bergidik ngeri, membayangkan seberapa kacaunya apartemen milik Taehyung. "Tapi ada makanan kan?" Tanyanya penuh harap.
"Ada" Jungkook menghela napas lega, keduanya tidak akan berakhir kelaparan. Tapi kalimat Taehyung selanjutnya membuat ia hampir muntah ketika membayangkannya, "Nanti kita goreng kecoanya"
"Dih, nggak mau" Menghentikan langkah, Jungkook sudah hendak berbalik sebelum tangannya ditarik pelan oleh Taehyung. "Bercanda, apartemen gue bersih, tiap hari kan ada yang bersihin" Jungkook menatapnya dengan curiga, tidak bisa sepenuhnya percaya akan ucapan Taehyung, mengingat Taehyung suka sekali menjahilinya.
Taehyung mengusap wajah Jungkook dengan gemas, "gue pastiin nggak akan ada kecoa, lagian lo badan gede masa takut sama kecoa" Ujarnya diakhiri gelengan tak habis pikir; Jungkook yang terlihat begitu pemberani ternyata takut pada hewan berkaki empat yang berwarna coklat itu. Sementara Jungkook balas berdecak kesal, "bukan takut, cuman jijik aja" Sanggahnya cepat dengan bibir mengerucut lucu, ia membiarkan Taehyung menggandeng tangannya di sisa perjalanan bahkan ketika sudah sampai di apartemen milik Taehyung yang luasnya tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan kamar kosannya. Apartemen ini berada di kawasan elit, diberikan tepat saat usia Taehyung menginjak tujuh belas tahun oleh sang mama sebagai hadiah ulang tahunnya.
"Nggak akan ada kecoa" Ujar Taehyung menyakinkan, diperjelas oleh keadaan apartemen yang jauh lebih baik dari bayangan Jungkook. Lelaki itu tidak berbohong jikalau apartemennya memang dibersihkan setiap hari meski tidak ditinggali. "Gue mandi dulu" Katanya tanpa melepaskan tautan lengan keduanya, membuat Jungkook mengerutkan keningnya bingung.
"Lepas lah"
"Kirain mau ikut— aw, bercanda" Taehyung mengelus pinggangnya yang terasa panas akibat cubitan Jungkook. "Bantu cukurin kumis dong"
"Manja"
"Biarin, sama pacar ini"
Jungkook memutar bola mata malas, mengikuti Taehyung menuju kamar mandi untuk membantunya mencukur kumisnya seperti permintaan Taehyung tadi. Ia berdiri di dekat wastafel, sementara Taehyung duduk di depannya diatas kursi kecil yang tersedia, menunggu Jungkook menyiapkan alat serta sabun yang akan dipakai nantinya. "Liat sini" Taehyung mendonggak, menuruti perintah Jungkook tanpa ujarkan protesan yang akan memicu pertengkaran.
"Jung" Panggilnya pelan dijawab sebuah deheman singkat. Taehyung menghela napas panjang, tangannya terulur untuk mengelus kulit wajah si kekasih. Jungkook tampak sangat indah mau dilihat dari sisi manapun dan Taehyung beruntung sebab ia bisa menikmatinya sesuka hati. "Kalo Yugyeom macem-macem sama lo, bilang sama gue" Jungkook mengalihkan tatapan ke arah mata Taehyung yang mengeluarkan sorot khawatir, sekilas ketakutan terlihat dari manik sehitam jelaga milik Taehyung yang biasanya berpendar tajam. Jungkook mengangguk pelan, diusapnya pipi Taehyung beberapa kali guna menenangkan.
"Dia nggak bakal berani macem-macem sama gue"
"Semoga aja. Jangan lupa kalo dia pernah brengsek sama lo"
"Gue nggak akan kenapa-napa, selama gue punya lo, gue bakal baik-baik aja" Ucap Jungkook menyakinkan, di kecupnya masing-masing mata Taehyung. "Jangan khawatir"
"Jangan sakit. Kalo lo sakit, gue bakal lebih sakit lagi" Jungkook mengangguk beberapa kali. Ia tahu dan sadar jikalau selama ini ia sudah menjadi salah satu titik terlemah yang dimiliki Taehyung. Maka, diusapnya lembut kening Taehyung yang berkerut, berupaya untuk menenangkannya yang terlihat gelisah. "Lea kirimin foto tadi, nanti lo liat sambil charger HP gue" Jungkook mengerutkan keningnya kebingungan, melirik ke arah ponsel yang Taehyung keluarkan dari saku celananya.
"Oke" Sahutnya. "Lo udah mikirin bakal kuliah dimana?" Tanyanya mengalihkan topik pembicaraan, berusaha mencairkan suasana yang tadi sempat dirasa memanas sekaligus menyendu dalam waktu yang bersamaan.
"Disini aja"
"Lo nggak ada niatan kuliah ditempat yang jauh?"
"Lo sanggup ditinggal emangnya?"
"Lo mau ninggalin gue?"
Taehyung menghela napas, pandangan keduanya kembali beradu, "papa pernah saranin kuliah di luar negeri, gue pernah kepikiran juga sih" Jungkook mengangguk beberapa kali, sudah menebak dan hal seperti ini terlampau biasa sebenarnya. Kisah-kisah yang berujung pada perpisahan seperti ini bukanlah sesuatu yang asing lagi. "Tapi gue nggak sanggup buat ninggalin lo" Lanjut Taehyung.
"Bagus" Jungkook berseru cepat, ia kemudian melanjutkan dengan nada serius dan galak. "Denger ya Kim Taehyung, gue nggak akan nyuruh lo buat kuliah jauh dari gue dengan alasan demi kebaikan diri lo sendiri. Gue nggak akan kayak gitu, gue mau jadi egois. Soalnya gue nggak mau ditinggal, nggak mau jauh dari lo, awas aja kalo lo berani ninggalin gue. Kalo lo mau kuliah jauh, tunggu gue biar bareng sama lo"
"Iya paham gue, lo kan bucin"
"Nah lo harus tanggung jawab karena udah bikin gue bucin" Bukannya menyanggah seperti biasanya, Jungkook malah terlihat bangga. Taehyung mendengus pelan, tapi diam-diam tersenyum tipis—— barangkali ia juga ingin bersikap egois.
_•_
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran √ tk
FanfictionHanya sebuah kisah pacaran ala Kim Taehyung dan Jeon Jungkook yang jarang umbar kebersamaan tapi selalu menjadi topik hangat pembicaraan. "Kalian beneran pacaran kan?" || ⚠ bxb ⚠ top! Tae ⚠ harsh words ⚠ school-life ⚠ fluff/angst (?) Copyright © 2...