gitar & mantan.-

3.7K 337 13
                                    

Yang menyebalkan dari hari ini adalah ketika Taehyung harus terlibat dengan Lea, lagi. Ia masih merasa dongkol dengan persoalan kemarin dan double sialnya ia tidak bisa bolos kelas hari ini sebab tengah taruhan dengan Jungkook untuk bisa mengikuti pembelajaran sampai jam pulang nanti—— ia jelas tidak ingin kalah dengan mudah, sebab hadiahnya juga lumayan; dimasaki oleh Jungkook seminggu penuh adalah sesuatu yang menggiurkan baginya. Jadi ketika pagi-pagi harus duduk bersebelahan dengan Lea, ia memilih abai akan entitas perempuan itu meski tadi sempat berbaikan, dipotong oleh sosok Jisoo yang menyerahkan paper bag berisi jaket yang di pinjamnya tempo hari lalu, sudah lama sekali bahkan baik Taehyung maupun Jungkook sebagai pemilik aslinya sudah lupa perihal jaket itu.

Hubungan Taehyung dan Youngjae sudah kembali membaik, wajarlah mereka teman satu tongkrongan jadi rasanya tidak nyaman kalo terus bermusuhan hanya untuk suatu kesalahan pahaman. Pun saat ini Youngjae terlihat biasa saja ketika Jisoo berujar terima kasih seraya mengatakan kalimat ".... Udah nganterin gue waktu itu" Yang dikatakan penuh penekanan dengan sengaja, sambil tersenyum penuh ejekan ke arah Lea. Taehyung enggan peduli, menanggapi dengan singkat dan kembali memainkan ponselnya seraya menunggu kedatangan guru, ia sempat mengangkat sebelah alisnya ketika menyadari kursi Jimin masih kosong tak berpenghuni. Pasalnya si sahabat sudah berjanji untuk menemaninya tapi kini justru tak kunjung terlihat batang hidungnya.

"Woy, anak osis sama anak musik lagi berantem" Seorang siswa dari kelas sebelah berseru heboh, dari kaca jendela terlihat beberapa orang siswa berlari ke arah yang sama, anak-anak dalam kelas yang semula berisik kini mulai meninggalkan kelas karena penasaran, berlari mengikuti yang lain ke tempat pertempuran antara anak osis dan anak musik, termasuk Taehyung. Jimin pasti ada disana dan Jungkook juga, keduanya tergabung dalam ekstrakurikuler musik dan menjadi tim utama band sekolah.

Jadi, tak perlu heran ketika ia menemukan Jungkook dan Jimin berada pada barisan depan, berhadapan langsung dengan anak osis sambil berujar penuh kemarahan. Kelas sepertinya harus tertunda sebab para siswa-siswi lebih tertarik dengan keributan seperti ini yang bahkan tidak terjadi sekali dua kali, anak-anak musik memang kerap bersinggungan dengan anak-anak osis, sejarahnya karena alasan yang sederhana; anak musik yang merasa tidak diperlakukan dengan adil dan anak osis yang merasa cemburu, karena anak musik mendapatkan lebih banyak perhatian bahkan dari guru, padahal selama ini yang paling bekerja keras adalah anak-anak osis sebagai kepanjangan tangan dari para guru. Kebencian mengakar dari sana, masalah yang tidak pernah di bicarakan dan di selesaikan berlangsung secara turun temurun hingga saat ini. Padahal keduanya merupakan kebanggaan sekolah. Taehyung yang memperhatikan dari jauh menghela napas berat, kedua tangannya disimpan di depan dada dan ia menyandarkan punggungnya dengan santai pada dinding—— tidak berniat ikut campur sama sekali.

"Mingyu mau kemana?" Tanyanya saat si adik kelas yang merupakan sahabat dari Jungkook berjalan kesana kemari dengan gusar, sesekali berjinjit dan melambaikan tangan sambil memanggil nama Jungkook. "Sini lo" Padahal Taehyung berujar datar tapi Mingyu malah bergidik ngeri, maka ia dengan kikuk berjalan mendekat ke samping Taehyung.

"Udah diem aja disini"

"Tapi bang——"

Taehyung melirik ke arahnya dengan tajam, Mingyu langsung menghentikan kalimatnya. Ia sebenarnya tak mengerti mengapa Taehyung justru tidak bertindak apa-apa untuk membela Jimin atau Jungkook, malah berdiam diri dengan santai disini sambil memperhatikan adu mulut dari anak osis dan anak musik di depan sana yang dikerubungi siswa-siswi lainnya.

"Tae, itu kan Jimin? Kok berantem? Kenapa mereka pada liatin aja sih? kenapa nggak di pisahin" Lea datang dengan pertanyaan bertubi-tubi, dari nadanya terdengar panik bercampur penasaran, Taehyung mengangkat bahunya acuh. "Ini udah biasa kali, biarin aja selama nggak ada adu fisik, nanti juga dipisahin guru" Jisoo membalas kalimatnya dengan sinis, Lea mendelik ke arahnya.

Pacaran √ tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang