Berita sparing futsal dengan sekolah tetangga sepertinya sudah menyebar luas ke seantero sekolah. Faktanya, lapangan sepak bola sudah ramai sekali diisi oleh beberapa siswa-siswi yang sengaja ingin menonton sambil menyemangati masing-masing jagoannya dalam tim; baik tim lawan maupun tim tuan rumah. sebelum menuju lapangan, Taehyung berbelok ke koridor anak-anak kelas sebelas—— Taehyung yakin Jungkook masih ada disana dan ia bertekad untuk menarik paksa lengannya agar mau menontonnya seperti yang lainnya.
"Anjing" Jungkook memekik kasar, ia hampir memenangkan sebuah pertandingan game online jika saja ponselnya tidak tiba-tiba di rebut paksa. Emosinya semakin tersulut kala menemukan Taehyung tanpa rasa bersalah memasukan ponsel miliknya ke dalam saku celananya, "balikin, gue lagi ngegame!" Gerutunya sambil berusaha mengambil kembali ponselnya tapi gagal sebab Taehyung menghindar dengan gesit.
"Ih anjing!"
"Mending nonton gue"
"Ogah, balikin nggak?!" Taehyung mengendikkan bahunya, kemudian berjalan acuh meninggalkan Jungkook yang menggeram kesal karena Taehyung pergi tanpa mengembalikan ponselnya. "Taehyung, balikin dulu HP gue anjir" Ditariknya kasar seragam Taehyung yang sudah acak-acakkan.
"Nonton gue"
"Males, panas" Taehyung memegang lengannya, Jungkook menggerutu kesal dan kini berusaha melepaskan diri, "lepasin"
"Diem, tangan lo sakit nanti" Ujar Taehyung dengan suaranya yang rendah, Jungkook menurut bahkan ketika Taehyung menariknya pelan untuk mengikuti langkah. "Nge game disana aja"
"Wi-Fi nya nggak nyampe bego" Satu sentilan mendarat mulus di dahinya, Jungkook mengaduh pelan sambil mengusap dahinya dengan bibir mencebik kesal. "Pake hospot gue" Taehyung mengeluarkan dua ponsel dalam sakunya, memberikannya pada Jungkook yang berseru senang.
"Pacar mau tanding itu kasih support, lo malah nggak ada effort anjir"
"Latihan doang, lebay" Jungkook balas mencibir, genggaman tangannya di lepas setelah Taehyung mengusap pergelangan tangannya yang memerah akibat tadi. "Kak Jimin mana?" Taehyung menunjuk Jimin yang duduk bersama penonton lainnya, Jungkook lantas mengusak acak rambut si kekasih sebagai bentuk penyemangat kemudian berlari ke arah Jimin yang sedang melambaikan tangannya untuk menyambut kedatangannya.
Jimin menggeser duduknya untuk memberikan Jungkook ruang, disampingnya ada Lea yang terlihat memaksakan senyumannya untuk menyapa Jungkook, maka Jungkook membalas singkat. Ketiganya tak banyak bicara bahkan sampai pertandingan babak pertama dimulai, satu hal yang Jungkook sadari hubungan Jimin dan Lea belum membaik sejak kejadian dua hari yang lalu tapi Jungkook tidak peduli. Maka ia fokus menonton, melupakan niat awalnya yang ingin melanjutkan bermain game sebab kalo boleh jujur permainan Taehyung dilapangan jauh lebih menarik. Jimin disampingnya sesekali menggerutu kesal, atau bertanya beberapa hal sambil mengunyah makanan yang katanya dibeli Taehyung untuk menemani keduanya menonton pertandingan. Jungkook mendengus, sudah disiapkan ternyata. - gumamnya dalam hati.
Babak pertama selesai, istirahat untuk pemain berlangsung selama 15 menit. Taehyung berlari ke sisi lapangan untuk menghampiri Jungkook. Kedatangannya disambut teriakan histeris dari para gadis, berbagai pujian terlontar pun beberapa nya sengaja menyodorkan makanan atau minuman yang Taehyung tolak begitu saja. Lelaki itu lebih tertarik meneguk minuman yang sedang Jungkook minum hingga si pemiliknya berseru kesal, "anjing" Bisik-bisik kemudian terdengar. Jungkook memutar bola matanya, sudah biasa dan ia tebak kalo mereka sedang bergosip mengenai hubungannya dengan Taehyung.
"Mulut lo"
Taehyung meneguk tandas air mineral yang tinggal setengahnya itu, kemudian mendudukkan diri tepat di belahan kedua kaki Jungkook.
"Taehyung lo keren" Puji Lea, perempuan itu menyodorkannya tisu dan Taehyung mengambil beberapa helai sambil berujar terimakasih, kemudian ia serahkan pada Jungkook dengan maksud meminta bantuannya untuk mengelap keringatnya, Jungkook menurut tanpa banyak berucap.
"Gue keren nggak?"
"Hm"
Taehyung berbalik, dengan jail tangannya mengapit hidup Jungkook hingga membuat si kekasih kesulitan bernapas. "Sialan, lepasin" Taehyung terkekeh kecil, suara Jungkook terdengar lucu pun wajahnya yang menahan marah dimatanya terlihat menggemaskan.
"Makannya, muji yang bener"
"Ya udah iya keren. Lepasin ih" Bukannya melepaskan setelah mendapat yang ia mau, Taehyung justru semakin jail mengapit pipinya. "Jangan terpaksa dong" Selorohnya.
"Banyak mau! Lepasin anjir, diliatin banyak orang" Jungkook memukul-mukul bahunya berulang kali dengan kuat, Taehyung lantas melepaskannya kemudian mengusap-usap bekas pukulan Jungkook. "Sakit kan? Mampus" Jungkook menambah dua pukulan pada bahunya, tangannya kemudian ditarik Taehyung hingga tubuhnya condong ke depan seperti memeluk lelaki itu.
"Kenapa" Ia mendekatkan wajahnya ke arah Taehyung, mengira bahwa Taehyung hendak mengatakan sesuatu tapi jawaban lelaki itu justru terdengar sangat menyebalkan.
"Nggak papa, biar lo ikut basah aja sama keringat gue" Maka tak perlu banyak alasan lagi, Jungkook segera mendorong Taehyung agar menjauh darinya. Taehyung terkekeh kecil, tangan kanannya mengusap permukaan wajahnya sendiri setelahnya diusapkan ke wajah Jungkook .
"Anjir Jorok!" Jungkook berseru keras hingga sekali lagi menjadi pusat perhatian, "ih, sana lo anjir, jauh-jauh dari gue" Ia sekali lagi mendorong-dorong tubuh Taehyung hingga membuat si lelaki berdiri kemudian melangkah pergi kembali kelapangan masih dengan tawanya yang renyah dan mempesona. Jungkook mengumpat kasar sekali lagi sambil mengusap-ngusap wajahnya.
"Si anjing jail banget" Jimin kemudian menyerahkannya beberapa lembar tisu baru ke arah Jungkook, membantunya menghilangkan kuman keringat Taehyung meskipun sia-sia.
"Punya dendam dia tuh sama gue" Cibir Jungkook, "iya, nanti lo gebuk aja kepalanya. Gue bantuin" Kata Jimin yang di balas anggukan setuju.
"Lo emang gitu ya?" Keduanya menoleh ke arah Lea, "kasar dan nggak sopan sama kakak kelas" Perjelasnya. Jungkook mengukir senyuman sinis, sementara Jimin disampingnya segera menyahut.
"Apaan sih lo"
"Jim, meskipun dia deket sama lo ataupun Taehyung bukan berarti dia bisa seenaknya, dia perlu diajarin sopan santun dan ngehargain kalian karena di sekolah kalian tetep kakak kelasnya" Jungkook mendengus geli, ia sudah tahu bahwa sejak awal perempuan itu memang tak menyukai kehadirannya entah karena menyukai Jimin atau Taehyung yang pasti ia memang tengah mencari celah untuk mengambil posisinya.
"Kenapa? Lo kayanya peduli banget ya sama Taehyung, suka lo sama dia" Lea terlihat mengepalkan sebelah lengannya. "Jaga ucapan lo, sopan sedikit bisa?!" Jimin buru-buru menengahi, menarik Jungkook agar tidak perlu membalas lebih jauh lagi kalimat Lea yang akan memicu pertengkaran.
"Nggak usah di dengerin" Bisik Jimin di telinganya berusaha menenangkan, kendati Jungkook tidak membutuhkannya. Lantas, ia memilih kembali fokus menonton Taehyung dan ketika tatapan lelaki itu tertuju padanya Jungkook merasakan kemarahannya yang tertahan tadi luruh begitu saja.
_•_
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran √ tk
FanfictionHanya sebuah kisah pacaran ala Kim Taehyung dan Jeon Jungkook yang jarang umbar kebersamaan tapi selalu menjadi topik hangat pembicaraan. "Kalian beneran pacaran kan?" || ⚠ bxb ⚠ top! Tae ⚠ harsh words ⚠ school-life ⚠ fluff/angst (?) Copyright © 2...