cemburu.-

1.4K 191 30
                                    

“Ayo pergi”

“Kemana?”

Event kampus lo, terbuka buat umum”

Taehyung mengerutkan keningnya, mengamati sejenak penampilan Jungkook yang sudah rapi dengan kaos putih pendek, dibalut jaket denim berwarna biru gelap, dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam, dan ia juga memakai sepatu tali berwarna senada dengan celananya. Jungkooknya terlihat menarik dan seolah sudah siap pergi. Berbanding terbalik dengan kondisinya saat ini yang masih setengah mengantuk, terbaring malas di atas tempat tidur dengan selimut yang membalut sebagian tubuhnya, perlahan-lahan kelopak matanya yang terasa berat kembali mengatup rapat, ia barangkali sudah hendak kembali menyelami mimpi, jikalau Jungkook tidak dengan sengaja menyibak selimutnya dan menarik lengannya.

“Bangun”

Kedua kelopak mata Taehyung otomatis terbuka secara paksa, ia menggeram kesal, mendelik tajam ke arah si pelaku yang malah terkekeh pongah seraya mulai beraksi menarik sebelah kakinya hingga ia terseret nyaris di penghujung kasur. Taehyung mendudukkan tubuhnya sembari berdecak sebal, kini kesarannya sudah sepenuhnya pulih, “Tahu dari siapa?”

“Kak Jimin” mendengus keras, seharusnya Taehyung tidak perlu melempar tanya, sebab toh siapa lagi jikalau bukan Jimin dalangnya, mengingat akhir-akhir ini lelaki itu sudah serupa agen mata-mata yang mengawasi setiap pergerakan Taehyung sekaligus sekelilingnya, lalu jika mendapati sebuah kejanggalan, tanpa diminta ia akan melaporkannya pada Jungkook sedetail dan sebaik mungkin disertai bukti konkret. Akhir-akhir keduanya kembali sering terlibat komunikasi melalui sebuah pesan, Taehyung tidak begitu peduli, toh mereka memang sudah dekat sedari dulu karena terlibat ekstrakulikuler yang sama bahkan sebelum Taehyung dan Jungkook saling mengenal. Tetapi, mendapati Jungkook yang akhir-akhir ini menaruh curiga, Taehyung yakin, Jimin melaporkan sebuah kabar yang tidak begitu menyenangkan hati.

“Jimin bilang apa?”

Jungkook mengangkat bahunya acuh, “nggak bilang apa-apa” katanya memberi jawaban asal, dilemparnya handuk kering ke arah Taehyung, “cuman bilang ada event musik di kampus kalian yang terbuka buat umum”

Namun seolah tak percaya, Taehyung kembali mendesak, mengulang kalimat tanya yang sama, “Jimin bilang apa?” kali ini dilengkapi sedikit penekanan yang membuat Jungkook merasa terintimidasi.

Jungkook berdecak, menatap jengkel, pada akhirnya berbicara jujur, “katanya ada cowok yang suka sama lo. Gue mau liat orang bodoh mana yang mau sama lo”

“Terus?”

“Apa?” tanyanya bingung. “Dibilang gue cuman mau liat dia”

Menahan senyumannya, Taehyung lagi-lagi melontarkan kata tanya yang sama, “terus?”

“Ya udah gitu doang”

“Terus?” Tanyanya lagi yang kini dibalas pukulan dongkol. Jungkook berdecak berulang kali, sementara Taehyung malah tertawa puas. “Lo cemburu?”

“Males banget” jawabnya seraya mengibaskan tangannya di udara.

“Lo cemburu” ujarnya menyimpulkan dengan nada yang teramat luar biasanya menyebalkan, lelaki itu seolah tengah membalas dendam dengan bertingkah menjengkelkan setelah sebelumnya sempat kesal sebab dibangunkan paksa oleh Jungkook di hari weekend yang dikiranya akan menyenangkan. Tetapi, ternyata menggoda Jungkook seperti ini tidak terlalu buruk juga. “Lo cemburu” ulangnya lagi memperjelas.

“Pede banget, anjing” cibirnya. “Mandi sana” lanjutnya yang kali ini berusaha mengubah topik pembicaraan.

Mengangguk beberapa kali seolah menuruti, Taehyung berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati pintu kamar mandi, “ya udah, berangkatnya pake mobil aja nanti, biar sekalian gue jemput dia, terus lo ketemu dia tanpa repot-repot harus ke kampus gue”

Pacaran √ tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang