Malika tidak menyangka pagi ini dia akan sarapan bersama sumedh, entah sudah berapa lama dia dan sumedh makan bersama. Malika duduk disamping kanan sumedh, sedangkan di samping kiri sumedh sudah ada abhisek dan siddrath.
Malika : sumedh, boleh aku berkunjung ke kantor kamu?.
Tanya malika saat sumedh ingin pergi dari ruang makan.
Sumedh : Apa kamu tidak punya pekerjaan lain? (Tanpa menoleh sedikitpun)
Malika : Apa kamu sudah lupa jika kamu yang membuat aku menjadi pengangguran gini?
Sumedh mengambil dompet di kantong celananya,
Sumedh : Pergilah sesukamu, beli apa yang kamu mau
Sumedh melempar goldcardnya di meja makan membuat malika terlonjak. Malika hanya diam melihat sumedh meninggalkan meja makan di ikuti abhishek dan siddrath.
Tanpa menghabiskan makanannya, malika melangkah pergi meninggalkan ruang makan, malika tidak memperdulikan goldcard milik susumedh, hilang pun malika tidak perduli.
Didalam mobil sumedh sedang berdiskusi dengan siddrath dan abhisek mengenai proyek baru pembangunan jembatan antara Pulau Jawa dan Sumatra, perusahaan sumedh memenangkan tender pembangunan jalan penghubung pulau Jawa dan Sumatra.
Sumedh : abhisek, awasi orang orang dilapangan, jangan sampai ada provokator yang menolak pembangunan jembatan ini, kumpulkan anak buah yang tidak memiliki jadwal transaksi, minta mereka berjaga disana, seperti biasa, habisi orang yang menghalangi proyek ini, siddrath, awasi Haikal Hasim, aku tidak yakin dia menyerah begitu saja, pasti dia sedang menyusun rencana balas dendam, apapun rencananya kamu harus menggagalkannya, minta bantuan abhishek jika kamu kekurangan orang
Abhishek dan siddrath mengangguk, bukan hal baru bagi Sumedh menyingkirkan orang orang yang menghalangi jalannya, dan tidak ada ampun bagi mereka.
Sumedh keluar dari mobilnya, karena mereka sampai di depan lobby perusahaannya. Para manajer dan petinggi perusahaan menyambut kedatangan sumedh karena sumedh hanya seminggu sekali mengunjungi Tower Empire Hopskin padahal tower ini Tower utama
Tower ini digunakan untuk kantor
Hopskin Property dan Hopskin
Kontruksi, sementara Tower Al-Zet-Tas berada di sebelahnya sebagai kantor perusahaan fashion, perusahaan makanan, sumedh sedang membangun tower baru untuk perusahaan Farmasi dan Rumah sakit di dekat pantai utara Jakarta, dalam waktu tiga tahun kedepan direncanakan sumedh memiliki rumah sakit di beberapa kota di Indonesia, walau masih dalam tahap perencanaan namun sumedh ingin menguasai dunia kesehatan untuk beberapa tahun kedepan sekaligus menutupi pabrik narkotika miliknya."Tuan sumedh, semua direksi sudah menunggu kedatangan anda"
Wakil direktur mengajak sumedh ke ruang meeting, hari ini ada rapat umum pemegang saham, tentunya sumedh yang berkuasa atas semua saham milik semua perusahaannya.
Sumedh berjalan paling depan di ikuti Siddrath dan Abhishek , sebenarnya Abhishek hanya ikut ikut aja sih, dia mana tau urusan perusahaan gini, yang dia tau narkotika dan senjata api.
***
Markas pagi ini cukup lengang, tidak banyak penjagaan, perempuan itu kembali berjalan jalan di Gedung La Zetas, walau dia tidak tau dimana tepatnya Gedung ini, namun dia tidak yakin Gedung ini masih di Jakarta.
Masih mengamati jalan keluar dari
Gedung ini namun tidak ada celah kecuali gerbang utama, dia sempat kabur dari gerbang dan ternyata berada di tengah tengah hutan blantaran.