Part 36

162 22 1
                                    

Lagi lagi Malika bangun sendirian, mungkin sumedh memang menganggapnya sebagai pemuas nafsu, tapi mau bagaimana lagi, memang itu yang terjadi.

Dengan bermalas malasan Malika bangun dari berbaringnya, melirik jam di dinding ternyata sudah jam tujuh pagi, perutnya keroncongan, namun lebih baik dia mandi dulu, tidak mungkinkan pelayan masuk kekamarnya melihat Malika masih telanjang gini.

Melihat bath up di kamar mandi,
Malika rasa berendam sebentar tidak masalah, tubuhnya juga butuh di manjakan walau hanya berendam dengan air hangat dan aroma therapi saja, tapi tidak masalah.

Saking menikmati waktu berendamnya Malika bahkan tidak ingat jika dia kelaparan, beruntung perutnya memberi kode dengan suara khasnya membuat Malika segera membilas tubuhnya. Pantas saja dia sangat sangat kelaparan, tanpa dia sadari sudah empat pulluh menit dia berendam, tubuhnya lumayan rileks. Saat Malika membuka pintu kamar mandi, kamarnya sudah tertata dengan rapi kembali, juga sarapan telah tersaji di meja depan sofa,tidak lupa segelas susu kehamilan untuknya.

Malika melihat makanan yang tersedia diatas meja, tumben hari ini menunya nasi goreng, biasanya roti panggang atau pancake. Dengan senang hati Malika makan nasi gorengnya, sudah cukup lama dia tidak makan nasi goreng, padahal dulu di panti asuhan Malika hampir kebosanan karena tiap pagi mereka akan sarapan nasi goreng, kadang dengan telur kadang dengan kerupuk, seadanya saja, karena donasi dari para donator kadang banyak kadang sedikit, namun Malika bersyukur, dia dikelilingi orang orang yang menyayanginya.

****

Sumedh berjalan memasuki lobi perusahaannya, jika biasanya sumedh akan langsung naik ke lantai teratas Gedung ini melalui basement maka pagi ini berbeda, sumedh memasuki kantornya melalui lobi, tentu saja kedatangan sumedh membuat para perempuan panas dingin di waktu bersamaan, tampang rupawan sumedh jangan di tanya lagi, tatapan mata tajam yang menghanyutkan mampu memikat perempuan sekali lirik.

"Gila,, gilaa,, bos sumedh ganteng bangettt," Bisik bisik karyawan perempuan.

"Bener banget, pasti beruntung banget yang dapetin bos, udah ganteng, kaya raya lagi, andai dia ngajakin gue nikah, gue langsung mau," Balas teman satunya.

"yaa kali selera bos sumedh kaya lo, dia pasti seleranya model model cantik, kaya Malika Geraldine gitulah, emang lo pada depan belakang tepos gitu, " Para karyawan sumedh saling bergosip, di belakang sumedh.

"Yaahhhh jangan bandingin sama
Malika Geraldine dong, gue kalah lah, dia mah emang cantik, dia bangun tidur aja cantik," Balas Temannya, sambil melihat foto Malika di instagramnya.

"Ngomong ngomong Malika jarang up foto setelah skandal itu,"

Dari ngegosipin bosnya kini mereka berlanjut pada Malika Geraldine.

"Iyalah, mungkin dia takut di hujat kali, selama ini dia tidak pernah kena skandal apapun tiba tiba kena skandal besar, pasti dia malu lah, bahkan dia sampai keluar dari agensinya,".

Obrolan karyawan sumedh masih terdengar di telinga sumedh walau hanya samar.

Sumedh langsung menghentikan langkahnya membuat siddrath yang berdiri disampingnya ikut berhenti.

Sumedh : Apa kalian disini di gaji untuk mengurusi hidup orang lain?."

Tanya sumedh pada segerombol perempuan yang tadi menggosipkan dirinya dan juga Malika.

Siddrath : Tuan

Siddrath berdesis pelan, memperingatkan sumedh.

Siddrath : kembali ke tempat kerja masing masing

Marriage On PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang