Sesuai janji sumedh tadi siang, malam ini sumedh mengajak malika untuk makan malam di luar, jadi disinilah mereka di pusat streetfood terkenal di London, bahkan tempat ini sangat ramai di kunjungi walau musim dingin seperti ini, di tambah makanan yang di jual cukup enak dan cocok untuk musim dingin seperti ini. Sumedh sudah menyiapkan beberapa pengawal yang menyamar sebagai pengunjung, sumedh tidak ingin mengambil resiko jika malika kenapa nantinya saat sumedh lengah.
Sumedh : Mau makan apa?
Sudah dua puluh menit mereka hanya jalan jalan, tanpa membeli makanan, membuat sumedh kebingungan dengan malika, jangan bilang tidak ada yang mau malika makan disini.
Malika : Aku pengen minuman yang hangat, tapi yang di jual disini kebanyakan ada alkoholnya
Dari tadi malika membaca beberapa daftar menu yang ada di setiap stand toko, dari beberapa yang ingin malika beli ada alkoholnya walau kadarnya sedikit tapi malika tidak berani, takut kandungannya kenapa kenapa lagi.
Sumedh : gimana kalau kita minum teh, di depan sana ada tempat buat ngeteh,ada camilan juga kalau kamu mau?
Tunjuk sumedh pada cafe yang menjual camilan dan aneka minuman di seberang jalan.
Malika : Mau,, ayyooo kesana
Malika menarik tangan sumedh sekuat tenaga, beruntung tidak banyak mobil berlalu lalang jadi aman untuk malika yang menarik sumedh tanpa melihat jalanan.
Sumedh memesan redvelvet cake, pie, muffin, mactha latte untuk malika, sementara sumedh hanya memesan black tea, dan yorkshire pudding.
Malika : Wahhh disini hangat ya..
Sumedh ingin sekali marah pada malika, bagaimana tidak, tadi sebelum turun dari mobil malika menolak memakai sarung tangan dan syal dengan dengan alasan kegerahan karena enggak dingin, sekarang malika mengeluh. Untung sayang coba kalau enggak, udah sumedh di jalan.
"Selamat malam Tuan, Nona, ini pesanan anda, satu redvelvet, satu muffin, dua pie, satu Yorkshire pudding, satu mactha latte dan satu cocktail." malika dan sumedh sama sama menganngguk
"Silahkan menikmati hidangannya,saya permisi," Pelayan yang mengantar pesanan untuk sumedh dan malika undur diri.
Malika langsung menyeruput mactha lattenya, rasa khas macha langsung pecah di mulut membuat malika kembali neyeruputnya, malika tidak perduli jika mactha lattenya cukup panas, bagi malika yang merasa kedinginan mactha yang cukup panas tidak memberikan efek panas.
sumedh : Pelan pelan malika
Malika hanya mengangguk saja, dan kembali menyeruput macthanya. Selesai menikmati mactha latte malika melanjutkan menikmati pienya, sungguh ini sangat lezat, malika tidak menyangka makanan disini sangat enak.
Malika : Ini enak tau,, sayang kalau enggak di makan
Malika tidak perduli dengan cara makannya bahkan bibirnya yang belepotan terkena remahan pie pun tidak malika perdulikan.
Sumedh : Makanlah, tapi pelan pelan, Jangan sampai kesedak, aku enggak akan minta makanan kamu
Sumedh marah? Tentu saja tidak, sumedh membiarkan malika menikmati makanannya. Beberapa orang melirik pada malika yang asik makan, ada juga yang menikmati wajah tampan sumedh, namun mereka tau mereka hanya sekedar menikmati, tidak untuk memiliki.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sibuk dengan camera tersembunyi-nya, mengabadikan setiap gerak gerik malika dan sumedh, sungguh akan jadi berita besar jika berita ini sampai tersebar secara luas, walau malika terkenal skandal di negaranya, tapi berita itu sekarang menjadi simpang siur karena tidak ada konfirmasi dari malika, melihat Malika Geraldine sedang berjalan bersama Sumedh Aldebara Hopskin pengusaha muda dengan segudang usahanya itu dia yakin jika malika dan sumedh memilki hubungan spesial, di tambah sepak terjang sumedh dalam bermain perempuan tidak di ragukan lagi, tapi masa iya sumedh mau bersama malika orang yang terkena skandal simpanan anggota dewan di Indonesia.