Part 30

200 28 10
                                    

Tarun yang tidak ngin mendatangi rumahnya, akhirnya malam ini dia mendatangi rumah dimana istri dan iparnya tinggal untuk sementara.

"Kak tarun,"

Rushiraj dan harsha yang duduk di sofa ruang keluarga kaget dengan kepulangan tarun malam ini.

Tarun : Dimana piyali?

Tanya tarun langsung, dia bahkan mengabaikan Rushiraj dan harsha.

Harsha : Kak piyali di kamarnya Kak, dari tadi sore enggak mau keluar, aku

Belum selesai harsha bicara tarun sudah melangkah pergi menuju ke kamar Piyali.

Tarun membuka pintu kamar piyali tanpa permisi, membuat piyali yang duduk bersender di tempat tidur langsung menoleh pada pintu kamarnya.

Piyali : Tarun?.

Piyali tidak percaya dengan kedatangan tarun, buru buru dia turun dari tempat tidur, melihat tarun datang tergesa gesa mendekatinya dengan tatapan tajamnya membuat piyali hanya terdiam pada akhirnya.

Tarun : Apa yang kamu lakukan dirumah Sumedh, apa segitu tidak punya harga dirikah kamu?.

Tanya tarun setelah dia berdiri di depan piyali. Tarun tau dari sumedh. Sumedh bahkan memberikan video piyali memohon padanya untuk membebaskan tunisha.

Piyali : A,,akku, Aku, melakukan ini untuk kita, tu...

Belum selesai piyali bicara Tarun sudah memotongnya.

Tarun : Semua demi tunisha!!, apa fikiranmu sudah terganggu, tiga tahun yang lalu tunisha mengkhianati sumedh, membuat sumedh hancur lalu sekarang tunisha kembali menghancurkan hidup sumedh bersama istrinya, kamu ingin ikut ikutan karena tunisha sudah kamu anggap anak? Walau itu salah sekalipun dan mengancam nyawa kamu? Apa kamu sudah tidak ingin melihat lika lagi? Apa kamu benar benar melupakan lika? Ibu macam apa kamu tidak bisa membedakan mana yang anak kandung mana yang bukan

Piyali terdiam dengan air mata mengalir di pipinya, dia bahkan terduduk di tempat tidur.

Tarun : Apa kamu sudah buta, kamu bahkan tidak bisa melihat anak kamu? Gara gara kelakuanmu dan tunisha aku hampir saja kehilangan lika untuk yang kedua kalinya

Tarun makin membuat piyali terpukul, jadi selama ini malika itu anaknya, bagaimana bisa dia lupa.

Piyali : Kenapa kamu enggak bilang kalau malika anak kita?

Tanya piyali, dengan beruraian air mata.

Tarun : Kamu Ibunya, harusnya kamu mengenali anakmu, bagaimana bisa kamu enggak bisa mengenali anak kamu sendiri?!

Piyali : Aku benar benar tidak tau jika
Malika anak kita, aku ingin bertemu dengan malika

Piyali bergegas dari duduknya, namun Tarun menahannya

Tarun : Malika tidak ingin bertemu dengan kita,, dia terlalu kecewa dengan mu, apa yang kamu lakukan bersama Tunisha membuat malika trauma, hingga dia tidak mau menemuiku, apa lagi dirimu

Marriage On PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang