Mobil siddrath baru saja keluar dari perusahaan, semenjak sumedh pergi ke London, transaksi di La Zetas sengaja di hentikan untuk yang transaksi besar dan membahayakan, jadi pengawal pengawal di La Zetas menjaga di mansion sumedh, apartemen milik Abhishek dan siddrath, dan juga menjaga beberapa proyek yang sedang berjalan saat ini. sementara di kantor perusahaan sudah ada yang menjaganya sendiri, ada tim khusus yang menjaga keamanan perusahaan.
Ada anggota La Zetas yang menyebar di beberapa wilayah mereka membentuk kelompok gangster namun tidak untuk membuat orang lari ketakutan, mereka hanya menjaga wilayahnya masing masing selama Tuan besar mereka tidak di Jakarta.
Edo sedang menyetir mobil siddrath, mereka sedang asik membicarakan proyek yang sedang berjalan, namun mobil mereka berdua tiba tiba di hadang dua mobil di belakang satu dan depan satu, sungguh, siapa yang berani bermain main dengan La Zetas
Siddrath : Siapa mereka?
Melihat dari pakaian yang mereka kenakan sepertinya mereka sekelompok gangster
Edo : Tidak tau, aku keluar dulu
Edo langsung keluar dari mobil siddrath untuk memastikan apakah mereka benar menghadang Edo dan siddrath atau mereka salah sasaran.
Edo : Ada apa?
Tanya Edo pada Sembilan orang yang berdiri di hadapannya tanpa rasa takut, tentu saja Edo sudah terbiasa menghadapi musuh musuh yang banyak, bahkan lebih dari mereka bersembilan
"Kita tidak ada urusan ama lo, suruh siddrath turun
Edo semakin penasaran dengan mereka, jika ada masalah seharusnya mereka berhadapan dengannya, bukan dengan siddrath
Siddrath yang mendengar namanya di sebut semakin penasaran membuat dirinya memutuskan untuk keluar dari mobil
Siddrath : Kenapa nyari gue?
Tanya siddrath, walau siddrath tau sepertinya dia tidak memiliki urusan dengan mereka, atau mungkin mereka salah sasaran
"Akhirnya gue ketemu ama lo, biar lebih gampang sekarang aja,"
Orang yang berdiri di tengah tengah mengacungkan peluru pada siddrath ,membuat siddrath mundur beberapa langkah
Edo : Wahhhh selain beraninya keroyokan, kalian berani juga bawa senjata tajam di wilayah La Zetas
Edo mencoba mengalihkan atensi mereka pada siddrath hingga bantuan tiba
"La Zetas? gue kira mereka hanya cerita belaka di lingkungan gangster."
Cibir ketua dari gangster yang menghadang mereka.Edo : ohh ya, jika saat ini kalian benar benar berhadapan pada La Zetas bagimana?
Tanya Edo santai, seoalah olah bukan ancaman baginya.
"La Zetas? Kami tidak akan takut, lagian mereka tidak pernah menampakkan batang hidungnya, mungkin kekuatan mereka hanya omong kosong belaka," Gelak tawa terdengar nyaring, mereka semua menertawakan La Zetas, tanpa mereka tau mereka sedang menjemput maut mereka
"Kami tidak akan takuttt, dua lawan Sembilan, lebih baik kau menyerahkan siddrath lalu pergi dari sini maka kau akan hidup, jika kau menghalangi kami, kau akan ikut mati." Ancam ketua gangster
Edo : siapa yang bilang dua lawan sembilan, lihatlah ke belakang, jika kalian beraninya bermain kroyokan, maka kami pun akan melademi dengan senang hati, kebetulan beberapa minggu ini kami tidak banyak olahraga