Part 31

208 27 4
                                    

Malika baru saja membuka mata karena mendengar suara krasak krusuk di kamarnya, jangan jangan ada maling, tapi mana mungkin, bukannya banyak pengawal yang berjaga di luar sana. Dengan malas
Malika memperhatikan sekelilingnya.

Malika : Mia??.

Malika melihat Mia sedang membereskan kamar tidurnya.

Mia : selamat pagi Nona, maaf membangunkan anda, sarapan anda sudah siap di meja, anda ingin makan atau mandi terlebih dulu

Malika melirik di meja depan sofa memang sudah ada sarapan untuknya.

Malika : Tumben dibawa kesini? Biasanya di meja makan?

Mia : Tuan sumedh yang memerintahkan kami untuk menyiapkan segala kebutuhan anda, lagipula anda belum bisa beraktifitas seperti sebelumnya bukan.

Malika lupa jika dia masih harus bedrest selama seminggu ini, padahal dia sudah merindukan taman bunganya.

Malika : Mia, apa bisa aku jalan jalan ketaman?

Namun langsung mendapat gelengan dari Mia.

Malika : Pakai kursi roda gimana?

Sungguh dia sudah bosan berada di kamar tiap hari.

Mia : tidak bisa Nona, selama Tuan sumedh tidak ada di rumah anda dilarang keluar dari kamar, segala kebutuhan anda akan kami siapkan

Balas Mia, tapi ngomong ngomong sumedh kemana coba?

Malika : sumedh kemana?

Mia : Tuan sumedh sedang meninjau pembangunan jembatan penghubung antara Merak Banten ke Bakauheni
Lampung

Malika : Kenapa sumedh enggak pamit padaku?

Guman Malika, lebih tepatnya Malika bertanya pada dirinya sendiri.

Malika : Mia, bantu aku ke kamar mandi, aku ingin mandi terlebih dulu

Mia mengangguk, dia membantu Malika duduk di kursi roda. Dengan hati hati Mia membantu Malika untuk mandi, tidak mungkin Malika mandi sendiri dalam keadaan seperti ini.

***

Sumedh menatap orang orang yang berdiri dihadapannya dengan penuh amarah, tatapan tajamnya mampu membuat orang di depannya panas dingin.

Sumedh : Apa kalian di bayar untuk membuat kekacauan?

Tadi malam setelah sumedh sampai di markas Edo menelfon Abhishek jika ada kerusuhan terjadi di Gudang Merak, tempat dimana alat dan bahan proyek jembatan disimpan. Semalam tiba tiba banyak orang datang membuat kerusuhan, namun baru sampai di depan Gudang Edo dan beberapa pengawal serta keamanan yang dipekerjakan sumedh menghadang orang orang yang membuat kerusuhan, walau begitu ada satu dua alat berat yang parkir di depan Gudang mengalami kerusakan, ada juga yang sengaja di bakar.

Sumedh : Abhishek Cara tau siapa dalang dibalik ini semua, habisi mereka sampai tidak bersisa

Abhishek mengangguk, membereskan bagi sumedh berarti membunuh tanpa ampun.

Sumedh : Ahhhh Abhishek sebelum membereskan mereka, alangkah baiknya membereskan yang ada disini

Edo dan Abhishek saling berpandangan, apa mungkin disini ada pengkhianat? Namun Abhishek mengangguk, apa yang di katakan sumedh pasti benar, jika tidak ada pengkhianat disini maka tidak mungkin pembuat kerusuhan itu tau kapan jam berganti shift jaga dan waktu renggang penjagaan.

Marriage On PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang