Part 60

163 23 2
                                    

Malika sengaja tidak di beri tau, jika sumedh tertembak, walau abhishek tidak yakin akan reaksi malika namun menyembunyikan keadaan susumedh dari malika saat ini mungkin hal yang tepat.

Enam belas jam perjalanan entah kenapa sangat lama ntuk malika, tubuhnya mengantuk dan dia tidur hanya beberapa jam, karena fikirannya entah kenapa selalu tertuju pada sumedh, padahal jika di ingat ingat dia dan sumedh sedang bertengkar, saling mendiamkan satu sama lain.

"Nona malika, makan malam anda," Pramugari mengantar makan malam untuk malika, malika hanya mengangguk, di pesawat ini hanya malika dan satu pramugari yang wanita sisanya laki laki.

"Apa Nona ingin di temani?" Tanya
Pramugari, melihat malika yang murung, mungkin saja dia butuh teman untuk bercerita.

Malika : Boleh jika kamu tidak keberatan.

Adanya Leona yang menemani malika mampu menghilangkan sedikit kegelisahan malika, malika mudah sekali bergaul dengan orang sehingga dia cepat akrab dengan Leona, saling menceritakan kejadian lucu hingga membuat mereka tertawa bersama, ataupun kejadian tidak mengenakan di tempat umum. Leona tau siapa malika, namun tidak akan bertanya hal hal pribadi yang mengusik malika, pasalnya semua orang yang bekerja dengan sumedh, jaminannya adalah nyawa, salah sedikit nyawa bisa melayang apa lagi sampai menyebarkan apa yang tidak boleh di tau khalayak umum semua keluarga yang akan menanggungnya.

Abhishek dan siddrath yang melihat malika dan Leona tertawa saling lirik, beruntung kali ini Leona yang ikut terbang keLondon, abhishek dan siddrath tentu sudah tau mana pramugari yang datang untuk bekerja mana yang datang untuk menggoda sumedh ataupun salah satu dari mereka.

"Tuan, maaf saya menemani Nona malika disini," Leona menyadari jika
Abhishek dan siddrath berdiri di ambang pintu kamar malika.

Siddrath : Lanjutkan, asal kamu tidak menganggu isirahat malika

Leona mengangguk.

Abhishek dan siddrath kembali ke kursi tempat duduk mereka. Satya dan Edo sedang sibuk dengan laptop mereka.

Abhishek : Lebih baik kita semua tidur, kita butuh banyak tenaga setelah kita turun dari pesawat ini, kita tidak tau keadaan boss seperti apa, jadi kita tidak bisa leha leha disini

Apa yang dikatakan abhishek ada benarnya, setelah mereka turun dari pesawat kemungkinan untuk mereka beristirahat tidak lah mudah.

*****

Berita penembakan sumedh entah dari mana menyebar, banyak awak media datang untuk meliput, membuat halaman depan rumah sakit menjadi ramai, beruntungnya tidak ada satupun awak media yang di izinkan masuk, mereka di jaga ketat pengawal milik keluarga Khiel, dan juga keamanan rumah sakit.

Tarun dan piyali juga ada di rumah sakit, mereka menunggu sumedh selesai operasi, sementara kartikey sedang berada di kantor polisi, orang orang yang melakukan penembakan terhadapan sumedh dan juga pembobolan data di perusahaan tarun telah di tangkap polisi.

Kali ini tarun langsung turun tangan untuk menjebloskan ke empat orang itu, jika di biarkan mereka tidak akan jera, walau mungkin Erico dan Ariano mampu mengeluarkan mereka secara sembunyi sembunyi, itu bisa menjadi boomerang untuk mereka suatu hari nanti setelah dirinya membalas semua yang dilakukan Erico dan Ariano.

Empat jam telah berlalu ketika sumedh dibawa masuk kedalam ruang operasi, namun belum ada tanda tanda keluarnya Dokter ataupun perawat dari dalam ruang operasi. Piyali hanya bisa menangis dalam pelukan tarun, menangisi nasib malang sumedh.

Marriage On PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang