Sumedh, kartikey, siddrath masih asik bercengkrama di sofa, ketika tarun dan piyali masuk ke kamar inap sumedh.
Piyali : Sumi, kamu tuh ya, disuruh istirahat aja susahnya minta ampun, nanti kalau jahitan kamu lepas gimana? Luka kamu belum sepenuhnya kering sumi
Piyali mengomeli sumedh, tarun lebih memilih untuk diam, dia sudah bosen ngomelin sumedh yang sering terluka, entah luka tembak ataupun luka yang lainnya.
Sumedh : Mom, sumi capek tidur terus, lebih baik sumi kerjain sesuatu biar bermanfaat gitu.
Sumedh mencoba berkilah.
Piyali : Mommy pusing, udahhh lahhh terserah kamu, nihhh kalian makan malam dulu, Mommy udah bawain makan malam buat kalian
Piyali menaruh tas berisi makan malam untuk mereka bertiga.
Kartikey : Makasih Mom, tau aja ikey kelaparan
Kartikey langsung membuka tas berisi makan malamnya.
Sumedh : Ngomong ngomong, abhishek dimana?
Dari tadi sore tadi dia tidak melihat abhishek
Kartikey : Ohhh abhishek lagi di rumah nemenin malika, gantian sama Mommy dan Daddy,
Sumedh hanya mengangguk.
*****
Abhishek baru saja bersiap untuk pergi ke rumah sakit, melihat malika yang tidak kunjung keluar dari kamarnya, mungkin malika sudah tidur, amanlah kalau dia tinggal siap siap sejenak sambil menunggu kedatangan orang tua malika.
Abhishek samar samar mendengar teriakan minta tolong, namun samar, ahhhh mungkin hanya halusinasi pendengaran, tapi itu tadi seperti teriakan malika, lebih baik abhishek memastikannya, tapi tidak, tidak mungkin, ahhh entahlah..
Abhishek kembali duduk di sofa, namun teriakan itu kembali terdengar, lebih baik abhishek memastikannya, takut takut malika kenapa napa.
Abhishek langsung berlari ke kamar malika ketika melihat pintu kamar malika terbuka, dan teriakan permohonan itu semakin terdengar.
Abhishek langsung mendorong orang yang ingin menginjak perut malika, beruntung dia tepat waktu, telat sedikit saja mungkin akan lebih parah.
Abhishek : Ahhhh rupanya ada pengganggu disini
Abhishek langsung menoleh pada orang yang menutup separuh wajahnya menggunakan topi.
Abhishek : tunisha??
Abhishek benar benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat, tunisha bagaimana bisa tunisha bisa masuk ke mansion ini, penjagaan bahkan telah di perketat, tapi tunisha masih bisa masuk.
Tunisha : Hahhahahahahaha,, kamu heran aku bisa masuk kesini, abhishek...abhishek...aku tidak sebodoh itu, melihat dia telah pendarahan aku yakin tidak akan lama lagi anak itu mati
Abhishek sekilas pada malika, benar saja ada darah yang mulai menggenang di lantai.
Malika : tunisha, kamu benar benar gila!!!
Tunisha : Bukannya sumedh yang membuatku gila, yaaaaa,, aku akui aku memang gila,, semua itu karena kau dan sumedh, sekarang, sumedh harus merasakan kehancuran
Tunisha mengambil pisau lipat yang ada di sakunya.
Abhishek : tunisha jangan gila kamu