Hiruk pikuk pelabuhan Tanjung Priok tidak membuat transaksi tengah malam ini mengalami kendala, sumedh tentu saja sudah menyiapkan tempat yang tepat untuk melakukan transaksi dengan Tiger klan, kali ini bukan narkotika, namun pistol Makarov, pistol ini dulunya di gunakan tentara Unisoviet, namun sumedh membuat pistol ini karena Sumedh menyukai pistolnya, karena kecil dan mudah di simpan di saku celana atau di bawah bantal.
"Seratus pistol Makarov" Ucap Abhishek, Abhishek dan Edo maju membawa tas berisi pistol.
"Dua miliar untuk seratus pistol Makarov" Pihak Tiger Klan membawa tas berisi uang lima ratus juta.
"Deal" Edo dan Tiger Klan bertukar koper. Abhishek membuka tas yang di bawa Edo, melihat tumpukan uang, tidak lupa Abhishek memindai uang dengan detector, apakah uang ini palsu atau asli.
Abhishek : Ok, semuanya dalam kondisi baik
Abhishek dan Edo bertatapan.
"Apa Alde tidak ikut transaksi?." Tanya Ketua Tiger Klan.
Abhishek : Tentu saja Alde ikut, dia selalu berada di tempatnya
Semua orang dunia bawah tau jika pemimpin La Zetas itu Aldebara, namun mereka tidak tau wajah seorang Adebara. Sumedh selalu bersembunyi di tempatnya, mengawasi transaksi yang berlangsung, bahkan sumedh juga yang memutuskan apakah mereka rekan transaksinya pantas untuk hidup hingga esok atau tidak, dan orang orang dunia bawah yang melihat wajah asli Alde, maka Alde akan menghabisi nyawanya saat itu juga.
"Aku kira Alde sudah berani menampakan wajahnya, ternyata di masih sama seprti dulu, pengecut" Ucapan santai ketua Tiger Klan adalah ucapan terakhirnya, ketua Tiger klan rubuh seketika, membuat Tiger Klan dan juga La Zetas was was, jangan jangan ada penyusup.
"Bubar, ada penyusup" Teriak Abhishek, membuat semua orang melarikan diri. Sementara di kegelapan sumedh mengusapusap Revolvernya, tentu saja rakitan sumedh
"Tepat sasaran" sumedh sudah bilangkan di awal, siapa yang berani mengusiknya maka mati adalah ganjaran yang tepat, dan sumedh tidak akan main main dengan itu.
Sumedh melihat mobil yang di kemudikan Abhishek dan Edo meninggalkan tempat transaksi, orang orang sementara Tiger Klan sebagian sudah melarikan diri, namun ada juga yang masih memperdulikan jasad ketua mereka.
"Bunuh Tiger Klan yang kalian temui di pelabuhan, jasad mereka berikan pada hewan peliharaanku" Para sniper yang bersembunyi di tempat mereka masing masing langsung bergegas mendengar perintah dari sumedh.
****
Sepertinya baru saja malika tertidur, namun dia lagi lagi terbangun, saat melihat jam ternyata sudah tengah malam, waktunya makan di tengah malam. Malika berjalan menuju ke kulkas beberapa hari yang lalu Malika minta di sediakan kulkas di kamarnya untuk menyimpan makanan dan buah buahan.
Mengambil cake dan susu ibu hamil dingin Malika berjalan kebalkon, menikmati udara tengah malam sambil makan cake sungguh bukan waktu yang tepat tentunya, namun melihat bintang bertaburan di langit membuat Malika tanpa bosan memandanginya.
Malika mendengar pintu gerbang di buka, siapa tengah malam begini datang ke mansion sumedh, apa mungkin sumedh? Tapi tumben tengah malam sumedh baru pulang. Dua mobil masuk ke halaman mansion ini, dari lantai dua Malika bisa melihat dengan jelas mobil sumedh berhenti di teras, Malika buru buru masuk kedalam kamarnya, jika sumedh tau dia di luar tengah malam bisa jadi sumedh menutup pintu balkon ini.
Malika tidak lagi berselera dengan cakenya, kembali meletakkan di kulkas, lebih baik dia tidur lagi, jika tidak ingin besok bangun kesiangan