Siddrath membawa map berisi dokumen yang perlu di periksa sumedh, ada juga Dokumen yang harus di tanda tangani, sumedh absen selama sehari kerjaannya begitu menumpuk, walau ada siddrath yang bisa menghandel perusahaannya, namun tanda tangan dan cap semua dilakukan sumedh.
Sumedh : siddrath, gimana pembangunan jembatan ada kendala?"
Tanya sumedh, sumedh tidak ingin ada masalah sedikitpun apa lagi dengan warga, mereka sudah mendapat uang kompensasi tapi mereka menolak untuk di relokasi.
Siddrath : Semuanya aman, para pendemo hanya beberapa, tidak sebanyak satu minggu yang lalu, mungkin menempatkan preman di sana hal yang cocok, sesuai prediksi, para keamanan mendapat proyek warga kecil tidak ada yang berani saling provokasi.
Siddrath memberi penjelasan pada sumedh.
Sumedh : Bagus, tapi jangan sampai preman preman itu melonjak, habisi mereka jika ada yang berani macam macam
Siddrath mengangguk tentu saja hal itu akan siddrath lakukan, siddrath sudah lama bekerja untuk sumedh dan siddrath cukup tau cara kerja sumedh, walau pada akhirnya Abhishek ataupun anak buah Sumedh yang mengeksekusi mereka, Siddrath pernah sekali membunuh orang dan itu tidak enak. bahkan siddrath dihantui rasa bersalah, beruntungnya
Sumedh tidak menyuruhnya membunuh lagi setelah tau siddrath memiliki hati Nurani, tidak seperti sumedh yang tidak memiliki hati Nurani.Sumedh : siddrath, cari tau tentang panti asuhan tempat malika tinggal, siapa pemiliknya. dan apa kita bisa bermain main dengan mereka.
Siddrath mengangguk, walau siddrath sendiri merasa aneh dengan sumedh, apa yang terjadi dengan Sumedh kemarin hingga saat ini dia ingin mengusik panti asuhan tempat malika dibesarkan.
Sumedh : Udah itu aja, kamu bisa pergi,
Siddrath tau jika dia di usir, siddrath tanpa permisi keluar dari ruang kerja sumedh.
Masih terngiang ngiang di fikiran sumedh tentang apa yang kemarin dia lakukan bersama malika, apa kemarin dirinya sedang kerasukan setan atau bagaimana.
Flashback on.
Sore hari, malika sedang jalan jalan di taman belakang, sumedh yang melihat Malika sedang jalan jalan di taman ikut bergabung, sumedh juga kebosanan di rumah.
Sumedh : Apa kamu bosan di rumah?.
Tanya Sumedh, langsung di angguki malika
Sumedh : Mau keluar?
Malika : Emang boleh?.
Tanya malika untuk memastikan apakah ucapan sumedh tadi benar, tidak halusinasi malika.
Sumedh : Emmm,, kamu mau kemana?.
Malika : Boleh ke taman, aku pengen makan rujak di taman depan,
Pinta malika dengan pelan.
Sumedh : Pakai kacamata dan masker, jangan sampai orang tau
Malika mengangguk, dia segera bergegas ke kamarnya, mengambil topi, kacamata dan masker, bukan hal baru bagi malika, sebagai seorang model terkenal, malika sering di buntuti fansnya, ataupun media, saat malika butuh privasi maka menyamar adalah hal yang terbaik.
*****
Malika memesan rujak ice cream sementara sumedh dia tidak suka rujak buah, malika kira mereka pergi ketaman untuk jalan jalan, gitu, tapi ohhh tapi, mereka berdua tetap di mobil, malika makan rujaknya di mobil, itupun supir yang membelikan untuk malika.