Kartikey ingin mengantar sarapan untuk malika dan sumedh, melihat sumedh tidak ada di kamarnya, kartikey berfikir mungkin sumedh jalan jalan keluar, jadi dia memutuskan untuk ke kamar malika, namun matanya yang masih sehat di pagi hari harus ternodai derngan pemandangan yang membuat siapa saja yakin jika hubungan sumedh dan malika dalam keadaan baik baik saja.
Sumedh tidur menyamping, tangannya dia jadikan bantal untuk malika, sementara malika memeluk sumedh, wajahnya dia benamkan pada dada bidang sumedh.
Kartikey menutup pintu sepelan mungkin, saat ada perawat yang ingin memeriksa keadaan malika, kartikey pun mencegahnya karena kartikey tidak ingin mengganggu pasangan yang sama sama keras kepala itu.
Abhishek dan satya yang ingin menghirup udara dingin sambil menikmati kopi terheran heran dengan kartikey yang duduk di kursi tunggu depan kamar inap malika.
Abhishek : Kenapa disini boss?
Tanya Abhishek menghampiri kartikey.
Kartikey : Nungguin love bird bangun
Balas kartikey dengan santainya, namun wajahnya tidak menunjukan kata santai.
Abhishek : Ohhh.....
Abhishek tau siapa yang di maksud kartikey hanya mengangguk paham, lagian disini yang sakit hanya ada dirinya, sumedh dan malika. Tapi tunggu, bukannya kamar malika dan sumedh tidak sama, kenapa tidak di antar langsung sarapan malika dan sumedh.
Kartikey : Ini sarapan, Satya juga, ohh ya, yang tas ini kasihin ke mereka aku harus pergi ke kantor sebentar
Abhishek dan Satya mengangguk.
Setelah kartikey pergi, Abhishek dan Satya kebingungan, bukannya tinggal masuk aja ya, untuk mengantar sarapan malika, kenapa harus nunggu bangun.Abhishek : Kita anter dulu ke kamar boss, baru ke kamar Nona malika
Satya mengangguk, mengikuti langkah abhishek ke kamar sumedh, namun saat mereka sampai di kamar sumedh, sumedh nya tidak ada di kamar.
Abhishek : Kok boss enggak ada sih, lebih baik ke kemar Nona malika aja
Abhishek dan Satya kembali melangkah menuju kekamar malika, mereka berdua tidak berani membuka pintu kamar malika, jadi hanya mengetuk pelan namun tidak ada sahutan, akhirnya mereka memutuskan untuk mengintip sedikit dari kaca yang di pasang di pintu.
Satya : Pantas Tuan kartikey gak masuk, Tuan sumedh dan Nona malika masih tidur
Abhishek : Lebih baik kita tunggu mereka bangun, ohh ya bikin kopi atau teh hangat, kayaknya enak
Satya mengangguk.
Satya : Aku bikin kopi dulu, lo mau apa? susu, teh,?
Abhishek : Teh hangat aja
Satya mengangguk, ada stand untuk membuat minum, yang disediakan rumah sakit di lantai dua puluh ini jadi Satya tidak perlu bingung bingung keliling rumah sakit untuk mencari letak cafetaria rumah sakit ini.
*****
Saat membuka mata, malika merasa ada yang aneh, pinggangnya terasa berat, seperti ada yang menindihnya, terus juga, kok gelap ya, kaya ada yang menghalangi pandangannya. Malika memundurkan sedikit kepalanya, akhirnya Malika dapat melihat dengan jelas jika saat ini dia sedang tidur dalam dekapan sumedh,.. Hah?... dalam dekapan sumedh, yang benar saja, bukannya sumedh masih marah padanya?, ahhh mungkin saja mimpi kali