Part 33

170 25 8
                                    

Baru saja sumedh memasuki mobilnya ketika tarun menghubunginya, tumben Daddynya menghubunginya, bukannya tarun dan piyali masih tidur di kamar.

Sumedh : Halo Dad, ada apa?

Tarun : sumedh, bisa kamu ke rumah sakit Puri Indah, harsha sakit, ada yang ingin Daddy bicarakan dengan kamu.

Sumedh : Baik Dad, sumedh ke rumah sakit

Beruntung pagi ini dia tidak memiliki banyak pekerjaan, jadi dia bisa mampir sejenak ke rumah sakit. Sumedh meminta supir untuk pergi kerumah sakit sebelum ke kantor.

Sesampainya dirumah sakit, sumedh segera menuju ruang inap harsha, beberapa perawat dan Dokter muda (perempuan) mencuri curi pandang pada sumedh yang berjalan di lorong rumah sakit.

Sumedh : Dad

Sapa sumedh, ketika melihat Tarun duduk di kursi depan ruang rawat inap. Sumedh duduk di samping Tarun, sebenarnya sumedh cukup bingung kenapa tarun memintanya datang ke rumah sakit.

Sumedh : Ada apa Dad?

Tanya sumedh pada akhirnya, dia juga malas menerka nerka apa yang ingin tarun katakan.

Tarun : Kondisi harsha cukup membuat piyali sedih, bahkan semalaman piyali tidak tidur hanya untuk menunggu harsha siuman, tadi saat harsha bangun dia menangis ingin bertemu tunisha. Sumedh, apa boleh Daddy minta kamu untuk sudahi ini semua, bebaskan tunisha,
Daddy yang akan tanggung jawab,
Daddy akan bawa tunisha ke London,
Daddy akan minta pihak imigran untuk mencabut izin tinggal tunisha di Indonesia, Daddy mohon sumedh

Sumedh tidak tau apa yang harus dia lakukan, namun melihat permohonan tarun seperti ini membuat sumedh mau tidak mau mengambil keputusan terberat untuknya.

Sumedh : Sumedh akan lepasin tunisha, siang ini tunisha sudah ada di rumah sakit

Walau sumedh merasa tidak rela mainannya di bebaskan, tapi apa boleh buat.

Sumedh : sumedh pegang janji Daddy, kalau sampai tunisha kembali menyakiti malika, jangan salahkan ssumedh kalau tunisha hanya tinggal nama setelahnya

Balas sumedh, membuat orang yang menguping pembicaraan mereka menelan ludah pelan, sumedh adalah sumedh, dia bukanlah orang pemaaf, dia akan membalas siapa saja yang mengusiknya.

Tarun : Daddy janji

Walau tarun sebenarnya masih berat untuk melepas tunisha, apa yang di lakukan tunisha pada malika sangat keterlaluan.

****

Malika sedang duduk di tempat tidur ketika Dokter datang untuk memeriksa keadaan malika, ini sudah satu minggu setelah malika pulang dari rumah sakit, pendarahan malika juga sudah bersih, tidak ada lagi bercak darah, beberapa hari ini malika juga mulai belajar berjalan keliling lantai dua, ataupun jalan jalan di taman dengan perawat, karena kaki malika cidera saat dia jatuh, sebenarnya awalnya tidak ada masalah, namun saat malika memaksakan jalan dari tempat tidur ke kamar mandi, malika baru merasakan sakit pada kakinya saat jalan cukup jauh.

Marriage On PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang