Hai..
Yuk pada kasih Vote, follow juga ya tapi habis itu jangan di unfollow lagi hehe php itu namanya.
So happy reading...
.
.
.
"Son Chaeyoung..."
"Yap!"
Murid bernama Chaeyoung itu segera berlari kearah meja gurunya. Senyumnya tersungging lebar sambil mengulurkan kedua tangan di depan dada dengan mencoba menampilkan keimutan.
"Gak usah senyum-senyum, remid lagi nih." Chaeyoung menerima kertas hasil ulangannya. Bukannya sedih justru senyuman malah kembali menghias di wajahnya.
"Wah 47, sudah lumayan ini Bu."
"Lumayan dari mananya? Itu jelek banget tauk."
"Lumayan lah sudah ada peningkatan, minggu kemarin aja cuman 42." Balas Chaeyoung sontak mengundang gelak tawa dari teman-teman sekelasnya.
"Hahaha parah banget dapet nilai segitu, hahaha IQmu rendah banget sih Chaeng." sahut murid berkulit putih yang merupakan sahabat Chaeyoung dengan amat keras.
"Diem! Nilai kita cuman selisih 1 doang ya! Dasar tahu busuk!" balas Chaeyoung kepada Dahyun yang tadi ikut angkat suara.
Tawa yang lainnya kian keras menggema di kelas. Kedua murid itu memang tidak pernah gagal membuat suasana kelas menjadi gaduh seperti ini.
Sementara para murid tengah tertawa bahagia, hal sebaliknya terjadi pada guru tadi.
Guru yang masih cukup muda itu menghela nafas panjang, memijit keningnya dengan frustrasi. Astaga mengapa dulu dia berpikiran untuk menjadi seorang guru. Jika tau begini ia tak akan pernah mau memilih profesi mulia ini.
'Huft, harusnya dulu aku ikutin mimpiku buat jadi dokter hewan saja.' Pikir guru itu.
"Makanya kalo Ibu bilang belajar ya belajar, nilai pada jeblok semua. Tau gak sih gara-gara kalian Ibu harus stok bolpoint bertinta merah yang buanyak di rumah. Denger semua?" ucap guru tersebut sambil melempar pandangan ke setiap muridnya.
"Denger bu Sunmi..." semua kompak menjawab.
Lalu bu Sunmi melihat lembar berikutnya, kali ini wajahnya berubah menjadi cerah. Setidaknya masih ada murid yang bisa menyenangkan hatinya.
"Minatozaki Sana.."
"Ya Bu." Gadis cantik itu bergegas menghampiri meja gurunya.
"Untung masih ada kamu Sana, Ibu gak pernah kecewa sama nilai-nilaimu. Lagi-lagi sempurna, 100." Puji bu Sunmi membuat Sana menunduk malu, ditambah lagi sorakan dari teman sekelasnya yang membuat Sana kian merasa tak enak.
"Yang ngajarin Sana padahal aku loh!" Triak Chaeyoung.
"Yak Chaeyoung! Daripada kamu ngajarin orang seharusnya ajarin diri kamu sendiri. Awas aja ulangan selanjutnya masih dapet dibawah 50, Ibu sentil ginjal kamu. Contohlah Sana ya."
Chaeyoung mendengus kesal dengan bibir mengerucut lancip. "Iya Bu."
"Iya iya doang bisanya!"
"Hihihi syukurin.." kikik Dahyun tidak kelewatan untuk bisa mengejek sahabatnya.
"Kamu juga Dahyun! Kalian berdua pokoknya kalo masih dapat nilai rendah di ulangan berikutnya, maka Ibu akan suruh kalian bersihin toilet satu sekolah. Mengerti!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Sana × Tzuyu
Fanfictionwarning 🔞 Cuman cerita pendek Tzuyu dan Sana Update suka-suka