Orang mengatakan tahap terakhir dalam satu hubungan antar pasangan ialah sebuah pernikahan. Namun tak sedikit pula yang menganggap pernikahan itu ialah hal yang mungkin sulit untuk di wujudkan. Banyak hal yang perlu pasangan itu lewati sebelum akhirnya melangkah ke jenjang tersebut.
Tak jarang banyak yang berkata apabila hari hari yang mendekati hari H pernikahan justru menjadi masa yang paling rawan, mereka terus memantapkan hati. Memastikan bila akan mengambil keputusan yang tepat dan tak akan pernah di sesali nantinya.
Pria ini sibuk memeriksa email yang baru saja di kirimkan oleh sekretarisnya, sesekali terus melihat pada arloji mewah yang melilit di tangannya. Saking sibuknya dengan urusan tersebut, ia bahkan sampai tak sadar apabila calon pengantinnya telah berdiri didepannya.
"Tzuyu." Panggil gadis itu dengan pelan.
Kepalanya langsung terangkat, waktu seakan berhenti untuknya. Menatap penuh puja pada sosok cantik didepannya yang kini sudah sangat sempurna dengan balutan gaun putih indah yang pas sekali dengan tubuh mungilnya.
Ada rasa tak percaya melihat gadis ini adalah gadis yang sama disaat dulu ia mengingat kala gadis ini kecil, gadis kecil yang selalu mengisi hari harinya sewaktu kecil dengan suara tawa yang sumbang. Gadis kecil itu sudah tidak ada, yang ada kini hanya gadis cantik yang penuh dengan kesempurnaan.
"Bagaimana? Apakah ada yang kurang?" tanyanya lagi sambil memutarkan badannya di depan Tzuyu.
Pria itu menggeleng pelan setelah sadar telah terpaku beberapa saat, dia berdiri dari tempatnya lalu mendekat kepada calon istrinya itu.
"Sempurna, kau terlihat sangat sempurna Sana." Balas Tzuyu membuat gadis itu tersenyum malu dengan kedua pipi yang telah merona merah.
"Jangan menggodaku."
Tentu saja itu bukan hanya sekedar godaan, itu datang dari dalam hati Tzuyu. Tak pernah terpikir sebelumnya bila Sana -calon istrinya akan secantik ini.
"Ini sudah sangat indah tapi mereka masih akan menambahkan beberapa detail lagi, aku yakin nanti hasilnya akan lebih sempurna dari ini." Ucap Sana memperhatikan gaun putih nan panjangnya yang indah itu.
"Ah yasudah aku akan melepasnya lagi, tunggu sebentar ya." Lanjut Sana kemudian dijawab anggukan kepala Tzuyu.
Tzuyu kembali sendiri sekarang, senyumnya masih saja tertinggal disana. Merasa masih seperti mimpi apabila sebentar lagi dirinya akan menikah dengan Sana -gadis cantik, imut, manis, dan penuh semangat.
"Tzuyu.."
Kepala Tzuyu kembali terangkat saat dirasa ada yang memanggil namanya, begitu matanya bertemu tatap dengan si pemanggil ia kaget hingga sampai kedua matanya melebar dengan sempurna.
"Hai Tzuyu, lama tak bertemu ya. Apa kabar?" tanya gadis cantik itu dengan ramahnya, namun Tzuyu memilih untuk tetap diam seakan tidak memedulikan kehadiran gadis cantik yang pernah mengisi hari-harinya dimasa lalu itu.
Mengerti saat lawan bicaranya tak merespons dengan baik membuat gadis ini hanya bisa tersenyum kecut, memang suatu kebodohan apabila ia mengharap sambutan baik dari pria yang ia campakkan begitu saja tiga tahun lalu ini.
"Hmm kau hendak membeli sesuatu disini?" tanya gadis ini lagi dan lagi.
"Apa itu menjadi urusanmu?" balas Tzuyu dengan acuh.
"Tzuyu, aku sudah sele-"
Ucapan Sana terpotong saat ia sadar dengan kehadiran sosok lain didekat calon suaminya, tubuhnya mendadak membeku di tempat saat tahu siapa gadis yang tengah berbicara dengan Tzuyu. Tanpa sadar Sana menghampiri Tzuyu kemudian meraih tangan pria itu untuk ia genggam dengan erat.
![](https://img.wattpad.com/cover/239453123-288-k977515.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Sana × Tzuyu
أدب الهواةwarning 🔞 Cuman cerita pendek Tzuyu dan Sana Update suka-suka