Beautiful revenge

1.3K 120 26
                                    

Happy reading....

.

.

.



Pria tampan ini terlihat bosan ditengah gerlap gemirlap dunia malam. Semua begitu membosankan baginya, tawa teman temannnya yang menggelegar pun tak jua memancing antusiasnya, minuman yang biasanya menjadi teman malamnya juga belum tersentuh sama sekali serta gadis-gadis yang menggelanyut manja di lengannya benar-benar membuat pria itu muak. Padahal mereka adalah gadis-gadis yang biasa menghangatkan ranjangnya tiap malam.

"Mau kemana Tzu?" tanya Dahyun yang melihat teman jangkungnya itu beranjak dari sofa.

Chou Tzuyu, pria tampan berwajar datar itu hanya menatap sekilas kearah temannya lalu berdecih pelan.

"Cari kesenangan." balas Tzuyu singkat.

"Lah emang disini gak-" belum juga Chaeyoung selesai berucap, Tzuyu sudah beranjak pergi begitu saja meninggalkan meja yang telah mereka pesan ini.

Cheyoung dan Dahyun saling pandang, bahu mereka terangkat acuh merasa masa bodo dengan kelakuan teman mereka satu itu yang memang sering bertindak semaunya sendiri, tak apa Chou Tzuyu pergi toh yang penting semua bill mereka akan tetap dibayarkan oleh pria jangkung itu.

Langlah kaki Tzuyu ia bawa tak tau kemana, hanya mengikuti instingnya melewati lorong lorong dengan pintu kamar tertutup rapat yang pasti didalam sana pasti tengah berlangsung kegiatan sepasang manusia hang tengah mencari kenikmatan.

Tzuyu pun bingung pada dirinya sendiri malam ini. Kakinya terus melangkah tak tahu arah, ajakan para gadis untuk minum berbotol-botol bir atau turun di lantai dansa ia abaikan, bahkan ajakan untuk menghabiskan malam bersama mereka juga dia abaikan begitu saja tanpa minat.

Seolah malam ini Tzuyu hanya ingin sendiri. Langkah kakinya berhenti saat melihat seorang maid yang menurutku lumayan menarik. Dia tidak terlalu tinggi untuk ukuran Tzuyu, dengan rambut panjang sebatas punggung dan berwarna coklat, tapi maid itu masih memunggunginya jadi belum bisa terlihat seperti apa wajahnya.

Tzuyu masih menunggu dengan wajah dinginnya, hingga saat dia berbalik tanpa dia sadari senyum mengembang di wajah rupawannya. Dia tak tampak seperti maid bar pada umumnya yang mempunyai senyum centil atau senyum menggoda, senyumnya berbeda, senyumnya teduh dengan pipinya yang kemerahan pada kulit putihnya terlihat sangat anggun, benarkah dia maid ? Entahlah dan Tzuyu tak peduli, yang pasti gadis ini membuatnya bergairah. Dan bila Tzuyu sudah tertarik pada satu hal, maka sudah pasti ia akan mendapatkannya bagaimana pun caranya.

"Maaf Tuan ada yang bisa ku bantu?" Tanya gadis itu tepat di dekatku. Tzuyu sampai tak sadar kapan gadis itu datang atau kapan gadis itu berjalan kearahnya. Dia terlalu larut dalam lamunannya sendiri.

"Privat room." jawabnya dingin setelah tersadar kembali.

"Oh, silahkan ikuti aku Tuan." ucap gadis itu berjalan didepannya.

Dengan jarak sedekat ini sekarang Tzuyu dapat melihatnya dengan jelas. Gadis ini memakai seragam maid bar berupa rok diatas lutut berwarana hitam dan baju panjang serta rambutnya yang berwarna coklat di gerai begitu saja.

Seringai muncul di sudut bibir Tzuyu hanya dengan melihat penampilan gadis ini, naluri prianya bangkit begitu saja. Gadis itu sangat menggodanya bahkan saat dia diam. Pikiran Tzuyu sudah melayang jauh, sangat jauh bahkan ia membayangkan bagaimana desahannya... Sial, pikiran Tzuyu sudah terlampau jauh. Sampai tanpa sadar langkah mereka berdua sudah sampai pada tempat yang dituju.

"Silahkan Tuan, ada yang bisa ku bantu lagi?" Ucap maid itu setelah sampai di tempat yang Tzuyu tadi minta.

Tzuyu memasukkan kedua tangannya pada saku celana. Otaknya mulai berpikir bagaimana caranya untuk menahan gadis ini tetap di sini bersamanya. Gadis ini terlanjur membuatnya bergairah dan Tzuyu harus mendapatkannya malam ini. HARUS.

Oneshoot Sana × TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang