Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading!
.
.
Seorang gadis cantik berdiri seorang diri di depan gerbang sekolahnya, tadi ia tak sendiri karena masih bersama sahabat-sahabatnya tetapi mereka baru saja di jemput sehingga membuatnya menjadi sendiri.
"Sana.."
Sana menoleh ke belakang saat mendengar seseorang menyerukan namanya, nampak seorang pria memasang tampak kikuk berdiri di belakangnya. Sambil menggaruk belakang kepalanya pria ini pun mengulurkan sesuatu pada Sana.
"Sepertinya ini bukumu terjatuh, aku menemukannya di koridor kelas tadi."
"Ah iya, benar ini milikku. Astaga kenapa bisa jatuh sih, terima kasih ya -em..." Sana menggantungkan kalimatnya karena merasa tak mengenal pria ini.
"Tzuyu, namaku Chou Tzuyu. Kita pernah sekelas saat tingkat pertama." Balasnya malu-malu.
"Hmm pantas saja aku seperti tidak asing denganmu, terima kasih ya Tzuyu. Setelah ini kalau kita bertemu aku pasti akan mengingat namamu."
"Hahaha kau bisa saja Sana, yasudah aku pergi dulu ya. Sampai jumpa."
"Sampai jumpa, hati-hati Tzuyu."
Setelah kepergian Tzuyu kini Sana pun jadi sendirian kembali, tetapi tepat sekali dugaannya. Sebuah mobil sedan hitam terlihat mendekat kearahnya lalu berhenti tepat di depan Sana. Keluar pria tampan dengan menggunakan kaca mata hitamnya.
"Siapa pria tadi?" ucapnya kecus.
"Oh dia hanya teman, pernah sekelas denganku dulu."
Pria itu nampak tidak puas dengan jawaban Sana, memilih langsung menarik lengan kekasihnya itu dengan kasar untuk di bawa masuk ke dalam mobil.
Seperti itulah kekasih Sana, kasar dan selalu berbuat seenaknya. Tetapi Sana begitu mencintainya dan rela memberikan apapun untuk kekasihnya itu. Cintalah yang membutakan Sana.
.....
Gerimis hujan menjadi pemandangan yang menyambutnya, meski begitu rintik hujan tak akan mampu menahannya. Ia melangkahkan kaki menembus rintik hujan tersebut. Berjalan tanpa tahu kemana arah tujuannya, hanya terus melangkah membiarkan kedua kakinya membawanya entah kemana.
"Aku hamil..."
"Apa? Ck anak siapa itu!"
"Kau gila! Tentu ini anakmu, kau pikir aku melakukannya dengan siapa lagi selain dirimu!"
"Sial! Gugurkan saja anak itu!"
"Kau tidak mau bertanggung jawab?"
"Tidak! Aku tidak mau menikah muda, masa depanku bisa hancur karena itu. Cepat gugurkan saja anak itu, Sana!"