Happy reading...
.
.
.
Didepan cermin Sana merias dirinya secantik mungkin, tidak perlu make up tebal. Hanya riasan simple sudah mampu membuatnya terlihat begitu sempurna, orang cantik mah gitu.
Hari ini dia akan berangkat lagi ke kampus setelah sudah ijin selama dua minggu kemarin, meskipun dia mahasiswa pintar dan kesayangan para dosen ya tetap saja dirinya tidak bisa sesuka hati bolos terus.
Jantungnya dari tadi berdegup lebih cepat, merasa was was untuk kembali berangkat ke kampus. Dia takut bertemu dengan Tzuyu, bukan takut tetapi lebih tepatnya belum siap. Apa yang nanti akan pertama kali dia ucapkan apabila sampai bertemu dengan Tzuyu. Tapi tak bisa dia pungkiri jika rasa rindunya dengan Tzuyu sudah benar benar tak terbendung lagi. Dia rindu wajah Tzuyu, dia rindu suara Tzuyu, dia rindu senyum Tzuyu, dia rindu semua yang ada pada diri Tzuyu.
Sana turun dari mobil milik papanya, setelah mengucapkan terima kasih pada supir dia pun bergegas turun.
Suasana kampus benar benar terasa berbeda di banding di rumah, dia merindukan suasana ramai banyak orang seperti ini.
"Woii Sana!!"
Kedua tangan Sana merentang lebar pada gadis yang tadi berteriak heboh padanya, gadis itu berlari kencang kearahnya. Memberikan pelukan erat menyalurkan rindu beratnya pada gadis ini.
"Nay, kangen banget." Ucap Sana setelah terlebih dahulu menarik diri dari pelukan tersebut.
"Sama San, aku juga kangen banget. Ck ngapain sih galau sampe bolos segala. Di cariin mulu tuh sama pak Jinyoung, dia kira cabe kesayangannya ini udah gak kuliah lagi."
"Ck Nayeon kebiasaan ya mulutnya gak ada filterannya."
"Hahaha udahlah ke kelas aja, jangan banyak omong mulu disini."
Nayeon menarik lengan Sana menuju gedung mereka, tapi Sana menahannya saat gadis ini hendak mengajak lewat jalan yang biasa. Jalan yang langsung menuju ke gedung fakultas mereka.
"Lewat jalan samping ya."
"Jalan samping? Ngapain kan malah muter jadi lebih jauh, pegel kaki- ahhh iya jangan-jangan..." mata Nayeon memicing sipit, menatap Sana dengan senyum tipisnya. Sana jadi salah tingkah sendiri, bukan karena diliatin sama Nayeon tapi karena niatnya ngajak lewat jalan yang agak muter itu kayaknya ketahuan. "Kamu mau liat Tzuyu kan!"
Sana gak bisa jawab, dia milih buat langsung narik tangan Nayeon untuk diajak segera jalan. Udah gak usah banyak ngomong lagi, ini udah mepet banget kalo gak buruan jalan bisa terlambat masuk kelas.
Gandengan Sana di tangan Nayeon kian erat setelah mereka udah deket banget di gedung fakultasnya Tzuyu, biasanya kalo belum masuk kelas anak anak temen se genk jurusannya Tzuyu bakalan kumpul di depan pintu masuk.
Sana udah bisa liat cowo cowo ngumpul gitu, tapi dia gak berani liat dengan jelas nyari keberadaan suaminya di kerumunan tersebut. Lha si Nayeon udah ngumpat kesel aja soalnya dari tadi dia sama Sana jalan udah banyak aja anak anak cowo yang nyuitin dirinya. Iya dirinya, soalnya anak anak disana kan udah pada tau kalo Sana punyanya Tzuyu jadi mereka gak brani ganggu mamanya dek uyoon yang satu itu.
"Hei Sana!" Sana otomatis nahan lengan Nayeon supaya gadis itu berhenti, nama Sana di panggil dan dia kenal sekali dengan orang itu. Si pemanggil itu keluar dari barisan penghuni emperan tangga lalu nyamperin Sana dan Nayeon. "Ngapain disini?"
"Eh Chaeyoung, ini mau ke kelas kok kebetulan aja tadi Nayeon ngajak lewat sini." Jawab Sana yang langsung dapatin tatapan tajam dari Nayeon.
Enak saja dirinya dijadiin tumbal, jelas jelas tadi yang ngajakin gaya gaya lewat sini kan Sana. Pake namanya yang dijadiin alasan, wah sungguh keterlaluan bukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/239453123-288-k977515.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Sana × Tzuyu
Fanfictionwarning 🔞 Cuman cerita pendek Tzuyu dan Sana Update suka-suka