Happy reading....
.
.
.
Sinar matahari yang menyorot masuk membuat tidur wanita cantik ini terganggu. Perlahan ia meregangkan kedua tangannya, pewaris tunggal Minatozaki Group itu mengusap kedua matanya yang terasa berat. Samar-samar ia bisa melihat cahaya matahari yang menembus masuk melalui celah tirainya, dan barulah ketika seluruh kesadarannya terkumpul wanita itu sadar bahwa hari sudah pagi.
Minatozaki muda itu berinisiatif untuk mandi karena tubuhnya terasa berkeringat. Ketika wanita itu berusaha duduk barulah ia merasakan sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya. Sontak ia terkejut tapi segera membuang keterkejutannya karena setelah itu dia betul-betul ingat bahwa memang ada seorang pria yang semalam sudah menghangatkan ranjangnya.
Di usianya yang menginjak dua puluh tujuh tahun, bermalam dengan lawan jenis pastilah merujuk kepada sex. Wanita itu menghela napas, dengan perlahan ia melepaskan tangan yang melingkar erat di pinggangnya, pria di sampingnya itu sama sekali tak terusik ketika dia menepis tangan itu menjauh darinya.
Rupanya mereka telanjang bulat di balik selimut. Wanita mengambil jubah mandi dan memakainya, bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk segera membersihkan diri.
Kucuran air hangat membasahi sekujur tubuhnya. Setelah kegiatannya di kamar mandi selesai, dia mengambil setelan jas barunya yang sudah disiapkan. Dikeluarkannya pakaian bermerk itu dari paperbag dan kemudian bergegas memakainya. Serta tak ketinggalan untuk memoles sedikit wajah cantiknya dengan makeup tipis serta lipstik merah menyala yang menyempurnakan penampilan seorang nona Minatozaki.
Wanita itu lalu mengambil tas jinjing berharga selangit itu kemudian melirik pria yang tak lain adalah salah satu rekan bisnisnya itu masih tertidur lelap. Tanpa ragu wanita cantik berambut panjang itu langsung meninggalkan kamar meninggalkan si pria begitu saja.
Begitulah kegiatan yang sering dikerjakan oleh Minatozaki Sana. Sebenarnya tidak bisa dikarakan sering juga karena tidak mungkin juga Sana menginginkan bercinta sesering itu. Terlebih ia adalah seorang yang amat pemilih.
Sana tak semurahan itu sampai rela membiarkan dirinya menghabiskan malam panas dengan sembarangan pria. Tentu ia akan menilai dari berbagai sisi dulu sebelum akhirnya sudi untuk melakukan one night stand. Baginya hal seperti itu sudahlah biasa, tak akan ada perasaan lebih yang dirasakannya kepada para pria pria yang telah menghangatkan ranjangnya. Meski tak jarang kebanyakan dari pria pria itu justru mengiba pada Sana agar mereka memiliki hubungan spesial. Tapi itu tak akan berlaku bagi Sana, karena dia bahkan hanya akan mau tidur dengan pria yang sama hanya sekali saja. Wajar, memang siapa yang tak akan terpincut dengan pesona nona Minatozaki.
Wanita itu mengecek jam di tangannya, pukul delapan pagi. Hari ini jadwalnya cukup padat mulai dari menghadiri rapat, pameran, dan bertemu rekan bisnis. Sana segera menaiki mobil mewahnya yang sudah siap di depan pintu rumahnya.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke kantor besar Minatozaki Group. Wanita itu keluar dari mobilnya dan melemparkan kunci mobilnya itu pada salah satu petugas keamanan. Ia segera melangkah memasuki gedung, para karyawannya langsung melempar sapaan serta penghormatan mereka ketika dirinya lewat, tentu saja Sana bahkan tak akan perlu repot-repot membalas perlakuan mereka. Karena itu memang sudah menjadi pemandangan biasa untuknya.
Dihormati dan disanjung, Sana lahir untuk mendapatkan dua perlakuan itu sejak kecil. Bahkan ketika dirinya belum bisa apa-apa, ia telah tumbuh dalam sorotan media. Memang siapa yang tak mengenal kedua orang tua Sana, yakni pengusaha yang paling berpengaruh di negeri ini. Sendok emas sudah di genggamnya sejak lahir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Sana × Tzuyu
Fiksi Penggemarwarning 🔞 Cuman cerita pendek Tzuyu dan Sana Update suka-suka