married by force

4.4K 244 184
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

.


Pemuda tampan ini tengah asik bermain game di ponselnya, tapi pendengarannya terus menangkap suara berisik yang berasal dari luar. Tak ingin ambil pusing dengan suara apa itu, dia tetap asik meneruskan game nya.

"Arkk.."

Pekikan kecil terdengar, dan dia bisa mengenali suara siapa itu.

Kedua mata tajam itu memicing, segera menaruh ponselnya dan bergegas menuju balkon. Dia sudah tak tahan lagi dengan rasa penasaran itu.

Tzuyu keluar dan berada di balkon kamarnya yang berada di lantai dua. Senyum tipis tercipta di bibirnya melihat gadis tetangganya itu sedang melakukan atraksi.

Dirinya sudah seperti melihat sebuah atraksi sirkus saja di depan matanya. Di mana gadis itu sedang berusaha turun dari atas balkon dengan menggunakan selimut yang di tali di tralis besi. Tzuyu cukup menikmati hiburan kecil ini.

"Hai tupai!"

Gadis itu terlonjak kaget, nyaris saja terjadi insiden fatal dimana dia hampir jatuh karena melepas pegangan erat di selimutnya itu. Untung saja tangannya bisa memegangi kuat.

"Aku hampir jatoh bodoh!" Umpat gadis itu menatap kesal pada Tzuyu.

Tzuyu terkekeh kecil, menyanggahkan tangannya di balkon untuk menopang dagu.

"Aku kira mukamu doang yang mirip tupai, tapi ternyata kelakuannya juga. Bukannya kegunaan pintu itu buat keluar masuk ya? Kenapa malah repot repot pake selimut? Mau latihan gantiin beruang di tempat sirkus?" Ejek Tzuyu membuat wajah tetangganya yang bernama Sana itu memerah kesal.

"Diam deh, jangan banyak omong. Ganggu aja, pergi." Balas Sana lalu kembali menuruni sedikit demi sedikit selimutnya.

Tzuyu menatap ke bawah, mengira-ngira apa yang akan terjadi bila seseorang jatuh dari ketinggiin ini.

"San, ini tinggi tauk. Kalo jatuh minimal bisa cacat permanen loh, emang kamu siap habisin sisa hidupmu di atas kursi roda?"

"Shit! Mulutmu Tzu, gak usah doain yang jelek!" Pekik Sana, jujur saja Sana pun juga sudah berpikir seperti itu. Tapi dia tetap nekat karena sudah tidak ada cara lain lagi yang bisa ia lakukan untuk bisa kabur dari rumahnya.

"Ck cepet naik lagi, jangan nekat deh San."

"Brisik! Aku bisa kok!"

"Keras kepala banget sih, bahaya Sana!"

"Jangan liat kalo begitu. Sana masuk ke kamarmu lagi."

Tzuyu menghela nafasnya panjang.

"Kalo Paman sama Bibi tau, kira kira mereka bakal ngapain ya?" Ucap Tzuyu sambil mengetukkan jarinya di dagu, sengaja ia berbicara agak di keraskan.

Oneshoot Sana × TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang