I Caught You - 3 🔞

3.2K 211 85
                                    

Udah dapet 200 vote aja nih chap yang sebelumnya, seneng sekali saya. Makasih kalian semua yang udah mau kasih vote.

Happy reading...

.


.


Ta-tapi ada bulan gosongnya, kasih warning nih 🔞






Sebuah mobil memasuki pekarangan. Sana keluar dari mobil tersebut, kemudian terlihat seorang berlari keluar dari dalam rumah menghampiri Sana untuk membantu membawakan barang-barang belanjaan yang sudah Sana beli.

"Dimana semua orang, Bi?" Tanya Sana setelah masuk ke dalam rumah dan mendapati suasana yang sepi. Dia tadi baru selesai belanja bulanan.

"Mereka ada didalam kamar masing-masing, Nyonya." Jawab asisten rumah tangga disana yang bernama Bibi Naeun.

Sana mengangguk paham, "lalu-"

"Tuan Muda tengah bersama nona Hyewon dikamarnya."

"Oh begitu, yasudah tolong bawa belanjaan ini ke dapur ya Bi. Aku mau ke atas dulu." Ucap Sana dibalas anggukkan patuh dari Bibi Naeun.

Sana berjalan ke lantai dua dimana kamar adik-adik Tzuyu serta Sullyoon berada. Kamar Hyewon terletak di posisi paling depan sendiri sehingga Sana langsung menuju ke kamar tersebut.

Beruntung kamar itu tidak ditutup sehingga Sana bisa langsung masuk, karena biasanya Sana akan mengetuk terlebih dahulu meski mereka selalu mengatakan bila tak apa langsung masuk saja tanpa harus repot mengetuk.

Namun saat baru di ambang pintu, kening Sana mengerut melihat lantai kamar itu kotor dengan noda merah. Sana makin berjalan masuk ke dalam.

Jeritan Sana tertahan di tenggorokan, wanita itu menutup mulutnya rapat. Tubuhnya jatuh meluruh ke atas lantai sebab kedua kakinya terasa seperti jelly kehilangan kekuatan untuk menopang.

"Kenzo!" pekik Sana menghampiri putranya yang terbaring menutup mata diatas karpet dengan noda merah pekat menghias wajah sampai pakaiannya. Sana mendekat mengesotkan tubuhnya, dia memeluk tubuh mungil buah hatinya. "Kenzo kamu kenapa Sayang?"

Sana menangis histeris.

Terkejut bukan main. Tak pernah Sana bayangkan bila ia akan menemukan anaknya dalam kondisi semengenaskan ini. Seolah anaknya baru menjadi korban keganasan harimau yang tega mencabik-cabik anak tak berdosa itu.

"Kenapa Kak?"

Sana menoleh ke belakang, menatap putus asa pada Hyewon yang berdiri di depan pintu dengan raut wajah kebingungan.

Nafas Sana tercekat, mulutnya seolah tak bisa di gerakan untuk sekedar mengeluarkan sepatah kata.

"Kak Sana kenapa?" Hyewon mendekat, ikut menjongkokkan diri disamping Sana.

"Hikksss Ke-kenzo..." lirih Sana menunjukkan keadaan bayi mungil berusia satu tahun yang tengah berada didekapannya itu kepada Hyewon.

Bukannya bereaksi sama seperti Sana, yang terjadi Hyewon hanya terkekeh canggung sembari menggaruk belakang kepalanya.

"Maaf tadi Kenzo lepas dari pengawasan, jadi kayak gitu deh." ucap Hyewon dengan tampang tanpa dosanya.

Sana ingin mengumpat mengeluarkan seluruh kata-kata kotor pada Hyewon. Tapi tak sanggup sebab kesabaran Sana masih mengambil alih otaknya.

"Hye kenapa Kenzo bisa berdarah-darah kayak gini Hye..."

"Hah berdarah? Jilat dulu gih."

"Hah?" ekspresi panik Sana langsung hilang, dia mengendus wajah serta pakaian yang dikenakan putranya.

Oneshoot Sana × TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang