Unexpected

1.5K 140 113
                                    

Hayo yang pada kangen absen dulu yuk, yg kangen satzu angkat tangan trus yang kangen author angkat kaki yok, coba mau liat nih.


Happy reading.....

.

.



Pria ini baru saja menginjakkan kaki di tanah kelahirannya lagi setelah menetap bertahun-tahun di negeri orang. Cukup rasanya ia bersenang-senang dengan sebebasnya selama ini, dan kini ia memutuskan untuk menjadi anak yang baik dengan pulang.

Niatnya dia ingin memberi kejutan kepada ayahnya dengan langsung datang ke kantor milik sang ayah. Namun justru dirinyalah yang mendapatkan kejutan saat mendapati ruangan ayahnya ternyata kosong.

Badannya secara otomatis melihat lurus kearah meja di dekat ruangan ayahnya dimana seharusnya itu menjadi meja milik seorang sekretaris.

Tiba-tiba senyum cerahnya tersungging saat mendapati meja tersebut dihuni oleh sesosok perempuan berambut panjang sepinggang berdiri membelakanginya, tampaknya sedang menjawab telepon.

"Tuan Tzuyu?" tegur seseorang membuat pria itu tersentak lalu ikut menoleh kebelakang.

Tzuyu menatap pria paruh baya itu dengan tatapan menelisik.

"Oh rupanya benar, anda tuan Tzuyu. Apa kabar tuan, lama tidak bertemu." Karyawan itu tersenyum bangga akan dirinya sendiri yang berhasil mengenali anak dari bosnya.

"Dimana ayahku? Aku tidak menemukannya di ruangan."

"Sayang sekali, Direktur tidak masuk hari ini." ucap karyawan itu lagi membuat Tzuyu menghela nafasnya. Percuma sekali ia sengaja langsung datang ke kantor ini begitu dari bandara, rupanya dia pulang di hari yang tidak tepat.

Tapi pria itu kembali teringat akan sosok yang berhasil mencuri perhatiannya.

Segera Tzuyu memutar tubuhnya lagi, menatap penuh puja pada sosok perempuan yang berhasil memesonanya kala pandangan pertama. Kini perempuan itu duduk dengan anggun di kursinya sambil serius pada pekerjaannya.

Insting Tzuyu rupanya tepat, bila dari belakang perempuan tadi sudah berhasil merebut perhatiannya, maka dari depan perempuan itu sungguh sudah mencuri hati seorang Tzuyu.

"Cantik sekali..." gumamnya pelan.

"Hmm? Anda bilang apa tuan?" tanya pria tadi yang tak mendengar dengan jelas ucapan putra bosnya ini. Tzuyu hanya tersenyum tipis.

"Siapa dia?" Tzuyu balik bertanya, mengacungkan telunjuknya kearah perempuan tadi.

Karyawan paruh baya itu tersenyum dengan sebuah gelengan pelan. Sepertinya gen dari ayah pria ini begitu kental mengalir dalam dirinya.

"Itu nona Kim Sana, sekretaris pribadi Direktur." jelasnya. Tzuyu mengangguk paham.

Merasa tak membutuhkan karyawan paruh baya itu lagi, maka kaki jenjang Tzuyu melangkah dengan sendirinya kearah perempuan bernama Kim Sana itu.

"Nona Kim..." panggil Tzuyu, benar sekali nyatanya gadis yang menarik perhatiannya ini mengangkat kepala kala nama itu di panggil.

Alisnya terlihat berkerut. "Ya?" wajah gadis ini nampak memindai keras berusaha mengenali, namun sepertinya memang tak berhasil mendapatkan ide. "Maaf, apa kita saling kenal?"

Tzuyu tersenyum penuh pesona.

"Perkenalkan, aku Tzuyu... putra tunggal pemilik perusahaan ini." ucap Tzuyu dengan penuh bangga memamerkan statusnya kepada si gadis. Tapi sepertinya apa yang dipamerkan Tzuyu tak sanggup menyita perhatian Sana.

Oneshoot Sana × TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang