Mati kau

1.9K 142 34
                                    


Happy reading...

.


.


.






Denting jam terdengar jelas dikarenakan tak ada satupun suara yang lainnya diruangan besar tersebut. Di dalam ruangan itu pula beberapa berkas nampak tertumpuk sedikit berantakan di sisi meja, bersebelahan dengan telepon kantor berwarna putih.

Disana sang pemilik ruangan tampak tengah bersantai menatap jendela yang langsung menghadap matahari yang sebentar lagi akan menghilang.

Sesekali pria muda berusia sekitar dua puluh delapan tahunan itu menghela nafasnya panjang. Tzuyu nama pria muda tampan itu yang tengah duduk dengan gelisah itu.

Pria itu terlihat dingin dari luar, namun kenyataannya ia hanyalah pria muda yang amat polos yang tak mau sedikitpun untuk terjun ke dunia malam tempat hiburan pria muda seusianya.

Sebenarnya pekerjaannya sudah selesai, namun enggan pulang karena mengingat tadi pagi ibunya berpesan agar dia cepat pulang. Ibunya hendak mengajaknya untuk menemani acara kumpul kumpul bersama ibu ibu lainnya.

Tzuyu membwnci itu, karena disana dia akan seperti barang obralan yang akan ibunya tawarkan ke semua ibu ibu yang punya anak gadis. Ck ibunya itu sudah ngebet sekali ingin punya menantu.

Tzuyu menghela nafas kembali.

Tiba-tiba sebuah ide melintas di otak Tzuyu. Segera ia menggapai ponselnya dan menghubungi kontak Chaeyoung.

"Cepat ke ruanganku ada urusan penting yang harus kita bicarakan." ucap Tzuyu dan tanpa menunggu persetujuan dari si penerima telepon, Tzuyu langsung menutup ponselnya.

Tak begitu lama pintu ruang Tzuyu terbuka menampakkan Chaeyoung dibaliknya.

Tanpa basa-basi Chaeyoung langsung duduk dikursi hadapan Tzuyu,

"Apaan? Ini udah hampir waktunya pulang, awasnya kalo aku di suruh lembur. Gak bakal mau!"

Wajah Tzuyu maaih saja tenang, tanpa ekspresi. Yang justru membuat Chaeyoung kesal karena atasan sekaligus sahabatnya ini selalu saja menampilkan eajah datar seperti itu.

"Malam ini ajak aku main."

"Hah?!" Chaeyoung berucap keras keheranan. Apakah dia salah dengar? Tumben sekali sahabat sejak sekolahnya ini minta diajak main, padahal sejak dulu dia sudah sering mengajak Tzuyu untuk berkumpul bersama sahabat mereka yang lain namun Tzuyu selalu menolak.

Tzuyu masih menatap dengan acuh, "gak usah banyak tanya pokoknya ajak aku kemanapun acara kalian malam ini. Dan juga jemput aku." Tzuyu beranjak dari tempatnya lalu meninggalkan Chaeyoung begitu saja yang masih dalam keadaan tercengang dengan apa yang terjadi barusan.

Begitu Tzuyu sudah pergi jauh kahirnya Chaeyoung tersadar, senyumnya mengembang dengan amat lebar. Di rogohnya ponsel dalam saku celananya.

'Halo Sayang... malam ini suruh si ular dandan lebih cantik dan lebih menggoda dari biasanya. Kubawakan mangsa yang akan buat si ular itu tobat.'

'…'

'Tenang aja, ini mangsa gak sembarang mangsa. Pokoknya istimewa, nanti kamu liat sendiri aja. Bye Sayang...'

Setelah mengatakan itu Chaeyoung langsung mematikan sambungan itu dan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku dan bersiap untuk pulang.

.

Nyonya Chou memicingkan matanya begitu mengintip masuk kedalam kamar putranya. Tzuyu hanya bersantai santai diatas ranjang sambil memainkan ponselnya.

"Katanya mau pergi? kenapa masih santai. Gak jadi ya? Yasudah ayo ikut Ma-"

Oneshoot Sana × TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang