be patient - 🔞

6.4K 218 14
                                    

Mature contents!!

Happy reading!

.

.

.

"Mommy!"

Teriakan keras dari putrinya membuat Sana melempar majalah yang tengah ia baca dan berlarian panik menuju depan rumah. Sana bertambah panik saat melihat putri kecilnya berlari sembari menangis tak henti-henti.

"Astaga! Minju kamu kenapa?" Paniknya lalu menyusul putri kecilnya itu.

Minju mengangkat sedikit roknya sampai di atas lutut, memperlihatkan lututnya yang berdarah. Melihat itu membuat Sana tak kuasa untuk ikut menangis sembari mendekap putrinya kedalam pelukan.

"Hiks... Minju kenapa bisa luka kayak gini? Siapa yang udah buat putri cantik Mommy luka huh? Bilang sama Mommy Sayang, ayo bilang." Ucap Sana menciumi puncak kepala Minju dengan penuh sayang.

"Huaaa... dad-daddy..."

Mata Sana terbelalak lebar, kedua tangannya mengepal dengan kuat sampai kuku-kuku cantiknya menancap di kulitnya sendiri.

"CHOU TZUYU!"

Pekikan nyaring itu membuat Tzuyu tersentak. Dia menghela nafasnya panjang lalu keluar dari balik gerbang yang sedari tadi menjadi tempat persembunyiannya. Mata Sana menyalang tajam tak ia lepaskan dari suaminya yang sedang berjalan mendekat sembari menuntun sepeda mini milik putri mereka.

"Chou Tzuyu, bisa jelasin apa yang terjadi huh? Kenapa putri cantikku bisa kayak gini?"

"Umm tadi Minju meminta di ajari main sepeda ya sudah aku turuti. Kalo soal lututnya itu karena Minju gak hati-hati."

"Huaaa daddy bohong... Minju gak minta daddy lepasin pegangannya dari sepeda Minju tapi daddy lepasin. Minju belum bisa main sendiri, makanya Minju jatoh waktu daddy lepasin pegangannya. Ini salahnya Daddy." Jelas Minju membuat Tzuyu diam dan langsung menunduk. Semua yang di katakan anaknya memang benar.

"Ya! Beraninya kamu buat lutut putri cantikku luka kayak gini! Ck gimana bisa visual grub punya lutut yang bonyok! TZUYU KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB!"

"Ish San, itu cuman luka kecil. Nanti kalo di obati yang bener gak bakal bekas. Lagian siapa juga yang mau bolehin putriku jadi idol? Cukup ibunya aja yang pernah jadi idol, putriku jangan. Karena putri Daddy bakal jadi seorang dokter sama kayak Daddy, iya kan cantik?"

"Dokter apanya? Minju bakal jadi idol sama kayak aku dulu! Aku bisa lihat Minju bakal sukses besar jadi seorang idol."

"Gak boleh! Aku daddynya, aku gak ijinin anakku jadi Idol."

Tzuyu berkacak pinggang menatap menantang lada istrinya. Sana tak mau kalah, dia ikut berkacak pinggang lalu balik menatap Tzuyu meski ia harus mendongakkan kepalanya tinggi-tinggi mengimbangi tinggi sang suami.

"Aku Mommy nya, aku yang lahirin dia. Jadi Minju harus nurut sama aku."

"Dih mana bisa begitu."

"Bisa."

"Gak bisa."

Minju menggembungkan pipinya melihat kedua orang tuanya malah saling berdebat melupakan dirinya yang menjadi korban disini. Gadis kecil itu kembali mengangkat roknya lalu berjalan perlahan masuk ke dalam rumah.

"Bibi! Tolong ambilin Minju obat merah sama plester ya." Teriak Minju begitu masuk ke dalam rumah.

Teriakan itu berhasil menyadarkan Sana dan Tzuyu, keduanya saling pandang sengit sebelum berlari dulu-duluan untuk menyusul putri mereka.


Oneshoot Sana × TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang