Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
Sana berjalan melepas kaca matanya hitamnya untuk ditaruh diatas kepala, tersenyum bahagia kemudian meraih tangan Tzuyu untuk dia genggam dengan erat. Keduanya berjalan berdampingan dengan Tzuyu mendorong troli yang mengangkut barang bawaan mereka berdua. Sana melirik kearah Tzuyu, pria itu juga menatap kearahnya dengan senyuman yang begitu manis memperlihatkan lesung pipinya.
Tanpa Sana duga tiba-tiba Tzuyu mendekatkan wajah kearahnya lalu mengecup sekilas bibirnya. Sana terkejut lalu menatap ke sekitar, rupanya tak ada yang memperhatikan mereka.
"Ih malu kalo di lihat orang, Tzu!" Delik Sana memukul pelan bahu Tzuyu. Pria jangkung itu sepertinya tidak peduli, malah mengejek dengan menjulurkan lidahnya.
"Mereka gak bakal lihat kita Sana, disini mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Lagian kenapa malu sih di cium suamimu sendiri." Tzuyu sengaja menekan kata suami, ingin mengingatkan lagi kepada Sana jika sekarang mereka memang sudah menjadi pasangan suami istri yang bebas bila berciuman.
"Tapi gak di tempat umum juga kali Tzu!" Balas Sana geleng kepala dengan kelakuan suaminya ini.
"Iya iya, ah cepetan yuk kita buru-buru ke hotel. Aku mau segera unboxing." Tzuyu kembali menautkan genggaman mereka berdua dan berjalan lebih cepat memimpin Sana didepan. Mengabaikan rona merah di kedua pipi Sana atas kalimat frontal tersebut.
Sesampainya di hotel yang sudah mereka pesan, Sana membereskan barang-barang bawaannya dulu sedangkan Tzuyu masuk ke dalam kamar mandi. Pasangan suami istri ini akan menikmati bulan madu mereka di Hawai selama 4 hari.
Seperti yang Tzuyu katakan tadi, dia sudah tidak sabar untuk unboxing. Sedikit cerita, Malang sekali nasib pria tampan itu, dulu saat malam pertama mereka berdua ternyata Sana malah tertidur duluan saat dia masih membersihkan diri di kamar mandi. Tzuyu tak tega membangunkan Sana karena raut wajahnya terlihat sangat kelelahan, sehingga itu menghancurkan segala fantasi yang sudah Tzuyu pikirkan sejak menyalami para tamu undangan di pestanya. Tzuyu hanya bisa ikut bergabung tidur di samping Sana sambil memeluknya.
Malam pertama terlewat begitu saja, lalu malam selanjutnya Tzuyu sudah bersemangat lagi. Dia sengaja menunggu duduk di ranjang sampai Sana selesai berganti baju. Lagi-lagi kesialan harus Tzuyu dapatkan, Sana keluar dari kamar mandi dengan memamerkan giginya. Harapan untuk bercinta lagi-lagi kandas saat Sana berkata 'hehe Tzu, aku datang bulan'
Dan sekarang sudah lewat seminggu, pas sekali dengan rencana honeymoon yang sudah mereka persiapkan. Dengan tiket serta hotel yang sudah di bayarkan oleh papa Tzuyu sebagai hadiah pernikahan maka hari ini Tzuyu bersiap untuk mendapatkan haknya.
Sana yang sedang mengeluarkan alat make up nya dari koper di buat terkejut saat kedua tangan melingkar di perutnya, itu ulah Tzuyu. Bahkan Tzuyu menduselkan wajahnya di leher jenjang itu. Sana tersenyum, dia tahu kalau suaminya ini sudah menahan diri cukup lama. Sejujurnya Sana juga kasihan dengan nasib Tzuyu tetapi mau bagaimana lagi? Toh yang terjadi bukan kemauan Sana.