Happy reading....
.
.
Aroma anyir menyeruak dari salah satu kamar hotel ini. Darah menggenangi lantainya, tubuh seorang pria paruh baya tergeletak dengan bersimbah darah berasal dari kepalanya yang berlubang oleh timah panas. Suara sirine polisi dan mobil ambulan bersahutan lalu lalang menuju ke bangunan megah bertingkat itu.
Garis polisi dan olah tkp menjadi pemandangan mengerikan, akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi petugas hotel maupun para pengunjung yang menginap.
Sedangkan di tempat lain, seorang wanita tengah sibuk didapur dengan celemek melingkar di pinggangnya. Dengan cekatan meracik berbagai bahan masakan menjadi suatu hidangan yang tak usah diragukan lagi rasanya.
Kedua tangannya di tepuk setelah menyelesaikan kegiatan memasaknya, masakan sudah ia pindahkan ke meja makan. Celemek itu dia lepaskan dan simpan kembali di tempatnya.
"Sudah siap semuanya, tinggal menunggu Tzuyu pulang. Sekarang waktunya mandi dulu." gumamnya kemudian menuju kekamar, dia masih memiliki cukup banyak waktu untuk bersih bersih karena ia amat yakin sekali suaminya itu pasti akan pulang lebih lambat malam ini.
Benar dugaan Sana, bahkan sudah sampai pukul 1 malam suaminya pun belum juga pulang. Wanita itu mulai lelah menunggu. Kepalanya menyender di meja makan, mengistirahatkan diri dari lelahnya hari ini.
Tak lama kemudian pintu tiba tiba terbuka, Sana beranjak cepat menuju depan guna menyambut kedatangan suaminya. Dan tepat sekali disana Tzuyu muncul dari balik pintu dengan wajah lelahnya. Pria itu sudah terbiasa melihat istrinya terjaga menunggu kepulangannya seperti ini, meski selalu saja Tzuyu mengatakan pada Sana agar tidak perlu menunggunya pulang bila sudah larut.
"Baru pulang?" sapa Sana, membantu Tzuyu melepas rompinya yang terdapat lambang kepolisian disana.
"Huhh... cape banget, ada kasus pembunuhan baru lagi tadi." balas Tzuyu lesu.
"Ada lagi?" Sana memekik kaget, suaminya mengangguk pelan. Sana yang tahu jika suaminya pasti sangat lelah pun segera menarik tangan Tzuyu menuju pantri. "Makan dulu, aku yakin kamu pasti belum makan. Iya kan?"
.
Hari sudah berganti pagi, kicau burung dan embun yang menempel di kaca jendela membuat suasana terasa nyaman untuk berlama lama berada di balik selimut. Dielusnya lembut wajah tampan sang suami yang masih betah memejamkan mata, elusan lembut darinya pun tak juga mengganggu tidur lelapnya.
"Hmm.." gumaman kecil keluar dari bibir sang pria yang mulai mendapatkan kesadarannya, begitu membuka mata ia melihat senyum cantik dari sang istri. Membuat Tzuyu ikut tersenyum dan semakin menduselkan dirinya di pelukan Sana mencari kenyamanan.
"Masih jam 6, tidur lagi aja." ucap Sana mengelus lembut rambut Tzuyu, dia tahu pasti suaminya masih butuh istirahat.
Drrtttttt
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Sana × Tzuyu
Fanfictionwarning 🔞 Cuman cerita pendek Tzuyu dan Sana Update suka-suka