BAB 41

1.5K 66 40
                                    

TOK ! TOK ! TOK !

ketukan pintu seawal pukul 8 pagi membuatkan Afshin bergegas membuka pintu . Setahunya Azrul tidak pernah datang ke kondominium seawal ini . Dia membuka pintu perlahan lahan .

" Ya , a- .. " Afshin berhenti apabila melihat muka sepupunya , Ayeen tertancap dihadapan pintu .

Afshin langsung menutupnya semula . Namun cepat ditolak Haziq . " Tolonglah Afshin . We need to talk . " Ujar Ayeen perlahan .

Afshin merenung wajah Ayeen . Sudah lama dia tidak dapat merenung wajah sepupunya itu . Rindunya kepada Ayeen tidak terbilang . Mahu sahaja dia memeluk erat sepupunya itu . " Masuklah . " Afshin membuka pintu dan pagar lalu membiarkan Ayeen dan Haziq masuk ke dalam .

" Duduklah , aku buatkan air . " Pelawa Afshin .

Ayeen dan Haziq melabuhkan punggung diatas sofa ruang tamu . Beberapa minit kemudian , air sirap merah dan kek pisang Afshin hidangkan kepada mereka . Ayeen tidak lari daripada merenung wajah Afshin .

" Kenapa kau pandang aku macam tu ? " Tanya Afshin sedar di renung lama oleh sepupunya .

" Kau nampak pucatlah , Afshin . Kau okay ke tak ni ? " Tanya Ayeen .

" Aku okay je . Jemputlah minum . " Ujar Afshin .

" Mana Azrul ? " Afshin mengeluh besar .

" Dia pergi kerjalah . " Jawab Afshin .

" Kau tak nak ke jumpa mama kau ? Mama kau rindu sangat dekat kau . Even papa kau , adik beradik kau semua rindu kau . " Pahit Afshin mendengar .

Bukan dia tidak mahu , cuma keadaan tidak mengizinkan . Air mata dikawal sebaik mungkin . " Afshin , stop being silenced . I know you're not okay . " Tambah Ayeen lagi .

Afshin menunduk . Tidak sanggup dia mahu menyua muka dengan sepupunya itu . Tidak kuat lagi dia mahu menahan air mata sudah jatuh dengan deras .

" Aku okay ke , tak okay ke , itu masalah aku dan kerang tak perlu nak sibuk . " Jawab Afshin dingin .

Ayeen yang melihat air mata Afshin mengalir deras lantas dipeluknya sepupunya itu . Tidak sanggup dia melihat Afshin sebegitu rupa . Air mata Ayeen juga ikut deras dipipi . " Afshin , please . Aku tak suka tengok kau menderita macam ni . "

Afshin membalas pelukan . Rindu dia dengan pelukan sepupunya itu . Sudah dua tahun dia tidak mendapat pelukan hangat ini daripada Ayeen . Afshin memeluknya erat . " A.. aku minta maaf , Ayeen . Aku terpaksa buat macam ni demi Azrul . Maafkan aku . Aku betul betul minta maaf . "

Tambah kuat pelukan mereka , bertambah deras air mata mengalir . Ayeen meleraikan pelukan perlahan lalu mengusap air mata Afshin yang tersisa dipipi . " Kau jangan macam ni . Tambah buruk muka kau kalau kau nangis macam ni . "

Mereka tertawa kecil . Haziq tersenyum melihat dua sepupu itu . Dalam hatinya dia memanjat syukur kepada Allah kerana telah menyatukan semula diantara Afshin dan tunangnya . Sedikit rasa tenang dihati .

" Amboi , Haziq . Jangan senyum sangat . Aku tahulah sepupu aku ni cantik . " Ejek Afshin yang dari tadi perasan melihat senyuman Haziq lebar sampai ke telinga .

" Heheh , maaflah kak . Memang pun tunang saya sorang ni cantik . Tulah tak tertahan senyum sampai ke telinga . " Jawab Haziq .

" Hah , Korang dah tunang ke ?! Alhamdulillah , congrats both of you . Tak sangka pulak malaun satu ni ada orang nak juga . " Gurau Afshin .

" Eisy , kau ni ! Tak berubah ye , masih lagi mulut tu petah mengejek aku ! " Ayeen memukul bahu Afshin .

Afshin tertawa ." Dah lama aku tak ejek kau , kan ? Sebab tu aku rindu nak ejek kau ni . "

CINTA MR. COMPLICATEDWhere stories live. Discover now