BAB 63

1K 8 0
                                        

DATIN AISYAH MENGGELENG kepala . Baru seminggu Afshin keluar dari hospital , boleh pula masuk semula . Dengan keadaan anaknya lagi yang baru sahaja menghadapi kemalangan jalan raya tetapi tidak serius . Dihadamnya wajah sepasang merpati itu .

" Apa nak jadi dengan kamu dua ni ? Azrul , kenapa boleh accident ? Kenapa Afshin masuk hospital lagi ? Nasib condition Afshin tak teruk mana . Kalau tak macam mana ? Korang dua dah besar panjang . Boleh fikir mana yang baik buruk . Macam mana kalau kandungan Afshin dalam condition serious ? Siapa nak tanggungjawab ? Takkan nak benda lama berulang lagi ? Lepastu hubungan kamu suami isteri tak baik lagi ? Fikir fikirkanlah , Afshin , Azrul . Jangan ikut ego tu sangat . Afshin , mama tahu emosi kamu sekarang tak baik . Tapi tolonglah , jaga diri tu baik baik . Azrul juga sama . Jangan tinggalkan Afshin sorang sorang . Tengok sekarang baby pun ikut stress . " Bebel Datin Aisyah .

Dua dua yang salah . Satu ke utara , satu ke timur sampai naik stres kandungan Afshin . Kali ini , dia harus masuk campur dalam keadaan sebegini rupa . Kalau tidak , konflik yang lama berulang lagi . Azrul dan Afshin hanya berdiam diri . Tunduk melihat lantai . Tahu akan salah masing masing . Benar juga dengan kata kata mama nya itu . Disebabkan ego , kejadian silam berkemungkinan besar terjadi lagi .

" Maafkan kami , mama . " Azrul bersuara .

" Takda . Lepas ni , kalau mama dengar kamu gaduh lagi , mama terpaksa suruh kamu cerai . " Ugut Datin Iza .

Afshin dan Azrul terkejut beruk . Berpisah bukan jalan penyelesaian . Dengan kandungan Afshin yang kian membesar . Sudah tentu Azrul tidak akan meninggalkan Afshin .

" Rul takkan ceraikan Afshin . Hak Rul sama ada nak ceraikan atau tak . " Jawab Azrul kurang berpuas hati .

" Hak ? Hak apa nya ? Azrul jalankan tanggungjawab sebagai suami buat Afshin ka ? Takda kan . Sama juga dengan Afshin . Lepas kamu beranak , jangan harap boleh jumpa anak kamu . " Tambah Datin Aisyah .

Afshin menangis . Azrul mengetap gigi . Tidak sanggup melihat Afshin menangis lagi . Takut bertambah stres pula .

" Ma , I'm begging you . Afshin sekarang in risk miscarriage . Jangan marah Afshin . Marah Azrul ja . " Terang Azrul .

" Tahu pun takut keguguran . Tapi tanggungjawab langsung tak dijaga . " Geram Datin Aisyah berkata .

Azrul menahan amarah . Setitik air mata Afshin mengalir membuatnya derita . Afshin menutup mulut bergegas ke tandas . Loya tekaknya . Azrul turut sama mendekati Afshin dengan bertongkat sebelah kanan bagi memudahkan gerakan . Diusapnya perlahan belakang Afshin . Sesudah Afshin mengeluarkan isi perut , Afshin memeluk Azrul erat .

" Abang , Afshin taknak cerai . Afshin sayang abang dengan anak kita . " Berderai air mata Afshin .

" Sayang , sayang jangan risau . Kita usaha untuk fixed hubungan kita , ya ? InshaAllah , benda macam tu takkan berlaku . Sayang jaga anak kita , okay ? Jangan nangis dah . Mata tu habis sembap . " Azrul mengusap air mata Afshin lembut .

Afshin mengangguk perlahan . Tangan Azrul dipegang erat keluar bersama sama dari tandas .

" Abang tinggal dekat sini dulu , okay ? Afshin nak balik rumah masakkan bubur untuk abang . " Ujar Afshin .

" Sayang balik ikut siapa ? " Tanya Azrul .

" Sayang tumpang mama . Bolehkan mama ? " Datin Aisyah mengangguk tanda setuju .

" Hati hati balik . Jaga diri . " Afshin menyalam tangan suaminya dan melangkah keluar dari bilik wad .

Afshin duduk di sudut yang disediakan . Tidak kuat Afshin dengan tomahan mama dan mama mertuanya itu . Cerai ? Pisahkan dia dengan anaknya sekaligus ? Oh , tidak . Bukan senang mereka ikhtiar mendapatkan zuriat . Datin Iza dan Datin Aisyah duduk bersebelahan dengan Afshin sambil memegang tangan Afshin .

CINTA MR. COMPLICATEDTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang